JENNIE POV" LISAAAA !!!" Aku berteriak begitu membaca pesan itu.
Persetan. Apa yang harus aku lakukan?
Aku berjalan bolak-balik sambil memikirkan apa yang harus dilakukan.
Tidak butuh waktu lama baginya untuk datang ke kamarku terengah-engah karena berlari.
" Apa yang terjadi?? " Tanyanya panik.
" Lisa.. kakek.." kataku gugup.
" Kakekmu?? Apa yang terjadi??" Dia bertanya dan memegang bahuku.
" Dia.. dia ingin bertemu kita.. nanti." Aku berkata.
Dia hanya menatapku lalu menarik tangannya.
" Hanya itu?" Dia bertanya dengan alis berkerut.
" Apa maksudmu 'hanya itu'?" tanyaku.
" kenapa kau begitu gugup? Kita hanya akan bertemu kakekmu. Ini tidak seperti kita bertemu dengan seorang pembunuh berantai. " Katanya.
" Tapi kakek lebih menakutkan daripada pembunuh berantai! " teriakku.
" Hah? Dia tidak terlihat seperti itu, aku melihatnya di pernikahan kita." Dia menjawab.
" Dia bertingkah baik karena orang tua dan teman kita ada di sana!"
" Hmm.. kenapa kau begitu takut padanya?" Dia bertanya kepadaku.
" Karena dia sangat ketat dan dia terlihat... menakutkan." Aku menjawab.
" Oh ayolah.. kau bilang kau dan kakekmu dekat." Dia berkata.
" Ya.. sebelumnya.. saat nenekku masih hidup." Kataku sedih saat mengingat masa-masa itu.
Aku melihat wajah Lisa melunak. Dia mendekat dan memelukku.
" Aku ikut sedih mendengarnya. Jangan khawatir karena kau bersamaku, oke?" Dia berkata sambil menatap mataku dan aku hanya mengangguk sebagai jawaban.
~~~
" Uh.. selamat siang kakek." Aku menyapanya dan mencium pipinya.
Dia hanya mengangguk padaku.
" Selamat siang kakek! Tunggu.. Uh haruskah aku memanggilmu kakek? Menurutku itu tidak pantas. " Ucap Lisa.
Apa? Bagaimana dia bisa berbicara dengan kakekku dengan santai?? Apakah Lisa ingin mati sekarang?
" Apa maksudmu itu tidak pantas?" Kakek ku bertanya dengan suaranya yang dalam dan aku bersumpah aku merasa merinding hanya mendengarnya.
Aku melihat Lisa dan dia.... tersenyum lebar??
" Karena kamu terlihat muda untuk disapa sebagai kakek. Maksudku.. lihat dirimu! Kamu terlihat seperti Paman Jennie." Dia berkata.
Kakek ku menertawakannya.
Oke .. apa-apaan, Haruskah aku takut dengan tawa itu?.
" Ya ampun anak ini.. apa aku benar-benar terlihat semuda itu?" Dia bertanya dan melihat ke cermin dan membelai wajahnya.
" Tentu saja! Benarkan Jennie?" Lisa bertanya dan menyenggol bahuku.
Kakekku menatapku menunggu jawabanku.
" Eh.. ya tentu saja! " kataku dan memberinya senyuman. " Kamu harus pergi berbelanja dan berpakaian sendiri agar terlihat lebih muda." Aku berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife From Hell [JENLISA]
FanficAku pikir kehidupan pernikahan itu menyenangkan.... tidak sampai aku berakhir dengan istriku dari neraka. This story is a translation of "MY WIFE FROM HELL" written by @LISA_XIX