Chapter 25

2.8K 202 1
                                    


JENNIE POV

" LISAAAA !!!" Aku berteriak begitu membaca pesan itu.

Persetan. Apa yang harus aku lakukan?

Aku berjalan bolak-balik sambil memikirkan apa yang harus dilakukan.

Tidak butuh waktu lama baginya untuk datang ke kamarku terengah-engah karena berlari.

" Apa yang terjadi?? " Tanyanya panik.

" Lisa.. kakek.." kataku gugup.

" Kakekmu?? Apa yang terjadi??" Dia bertanya dan memegang bahuku.

" Dia.. dia ingin bertemu kita.. nanti." Aku berkata.

Dia hanya menatapku lalu menarik tangannya.

" Hanya itu?" Dia bertanya dengan alis berkerut.

" Apa maksudmu 'hanya itu'?" tanyaku.

" kenapa kau begitu gugup? Kita hanya akan bertemu kakekmu. Ini tidak seperti kita bertemu dengan seorang pembunuh berantai. " Katanya.

" Tapi kakek lebih menakutkan daripada pembunuh berantai! " teriakku.

" Hah? Dia tidak terlihat seperti itu, aku melihatnya di pernikahan kita." Dia menjawab.

" Dia bertingkah baik karena orang tua dan teman kita ada di sana!"

" Hmm.. kenapa kau begitu takut padanya?" Dia bertanya kepadaku.

" Karena dia sangat ketat dan dia terlihat... menakutkan." Aku menjawab.

" Oh ayolah.. kau bilang kau dan kakekmu dekat." Dia berkata.

" Ya.. sebelumnya.. saat nenekku masih hidup." Kataku sedih saat mengingat masa-masa itu.

Aku melihat wajah Lisa melunak. Dia mendekat dan memelukku.

" Aku ikut sedih mendengarnya. Jangan khawatir karena kau bersamaku, oke?" Dia berkata sambil menatap mataku dan aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

~~~

" Uh.. selamat siang kakek." Aku menyapanya dan mencium pipinya.

Dia hanya mengangguk padaku.

" Selamat siang kakek! Tunggu.. Uh haruskah aku memanggilmu kakek? Menurutku itu tidak pantas. " Ucap Lisa.

Apa? Bagaimana dia bisa berbicara dengan kakekku dengan santai?? Apakah Lisa ingin mati sekarang?

" Apa maksudmu itu tidak pantas?" Kakek ku bertanya dengan suaranya yang dalam dan aku bersumpah aku merasa merinding hanya mendengarnya.

Aku melihat Lisa dan dia.... tersenyum lebar??

" Karena kamu terlihat muda untuk disapa sebagai kakek. Maksudku.. lihat dirimu! Kamu terlihat seperti Paman Jennie." Dia berkata.

Kakek ku menertawakannya.

Oke .. apa-apaan, Haruskah aku takut dengan tawa itu?.

" Ya ampun anak ini.. apa aku benar-benar terlihat semuda itu?" Dia bertanya dan melihat ke cermin dan membelai wajahnya.

" Tentu saja! Benarkan Jennie?" Lisa bertanya dan menyenggol bahuku.

Kakekku menatapku menunggu jawabanku.

" Eh.. ya tentu saja! " kataku dan memberinya senyuman. " Kamu harus pergi berbelanja dan berpakaian sendiri agar terlihat lebih muda." Aku berkata.

My Wife From Hell [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang