"Mencoba melupakan meskipun"
Itu sulitTypo bertebaran
Selamat membaca
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Embun hanya melihat galaksi dengan tatapan datar yah tatapan yang pun sudah berubah dia yang menatap orang dengan mata yang ceria sekarang datar dan dingin "bukan urusan lo gue berubah ini masalah gue sendiri lo ngga usah ikut campur".
" dan gue berubah bukan tampa alasan jadi lo ngga udah cari tau gue berubah karna apa karna ini masalah pribadi privasi gue" sambungnya dan pergi ke parkiran menghampiri mobil yang telah menjemputnya.
setelah itu mobil yang iya naiki meninggalkan area sekolah menuju rumahnya.
Galaksi hanya mematung melihat embun pergi begitu saja setelah mengatakan hal itu iya jadi makin bingung sekarang sebenarnya ada masalah apa dalam hidup embun.
seakan tidak ada celah untuk masuk ke hidupnya untuk mencari tahu apa yang sedang iya alami.
hidup embun bagai gunung yang tertutupi kabut hitam tebal tidak ada yang bisa masuk ke dalam namun saat iya berhasil masuk jangan harap bisa keluar lagi karna dia dalam hidupnya semua yang ia alami akan di ingat setiap saat.
namun sampai kini belum ada yang bisa masuk ke dalam hidupnya setelah insiden beberapa tahun yang lalu.
dari kejauhan tepatnya di bawah pohon besar ada seseorang yang melihat mereka berbicara namun iya hanya melihat tidak ada rasa ingin menghampirinya walaupun iya hampir saja mendekati mereka karna berdua an di sekolah yang sudah sepi.
namun di balik itu hatinya sangat sakit melihat embun dekat dengan pria lain selain dirinya apa lagi sikap embun padanya sangat Tidak baik dan akan selalu begitu tidak tau sampai kapan.
"apa ngga da kesempatan buat gue yah mbun untuk perbaikan kesalahan gue yang dulu maaf" ucap langit yah dia adalah langit orang yang merubah kehidupan dan kepribadian embun menjadi seperti sekarang.
****
sekarang embun kini berasa di kamarnya sedang berguling-guling tidak jelas seperti malam sebelumya.
"aaaa gue bosan banget " keluhnya pada diri sendiri.
saat masih berguling-guling tidak jelas di atas kasur seketika ponselnya berbunyi di atas nakas iya pun mengambilnya dan melihat kontak yang tertera no tidak di kenal
"angkat ngga yah " bingungnya "angkat aja deh siapa tau penting"
iya pun mengangkat telfon dari nomor yang tidak di kenal itu.
"*hallo" ucap embun
"hallo mbu"
deg
bagai di sambar petir suara itu lagi dia salah langit yang menghubungi nya.
"*lo ngapain nelfon gue terus lo dpt nomor telfon gue dari mana" tanya embun beruntun.
"itu ngga penting yang penting sekarang gue mau tanya ada hubungan apa lo sama galaksi" tanya tude poin"
"bukan urusan lo dan lagi pula apa urusan apa yah lo tanya kaya gitu" tanya embun.
"gue ngga suka liat lo deket-deket ama dia " jujurnya
" hahahaha "tawa embun " gue aja yang liat lo sama dia ngga marah kok lo yang bukan siapa-siapa gue ngelarang gue lucu banget loh"jelas embun.
seketika langit terdiam setelah embun mengatakan kata dia, langit tau betul siapa orang itu.
"*udah lah gue ngga punya waktu buat ngomongin itu ngga penting tau ngga"
tut tut*
sambungan pun diputuskan sepihak oleh embun.
"dasar cowok prik buka siapa-siapa gue malah ngatur gue" Ucap nya mengomel.
🌺🌺🌺🌺🌺
pagi ini embun bangun lebih pagi karna hati minggu .
pagi ini embun memiliki rencana untuk pergi ke mall buat belanja baju, sepatu dan sebagainya yang iya mau ajalah.
"udah selesai sekarang gue mau hamburin uang bokap nyokap gue yang gila kerja itu" ucapnya tersenyum devil di depan kaca.
iya pun keluar dari rumah mega itu mengendarai mobil menuju ke mall setelah sampai di mall iya pun memarkirkan mobilnya dan melangkah masuk ke mall menuju tokoh baju brendit dan sepatu-sepatu mahal.
"selamat datang mba mau beli sepatu apa" ucap sang pelayan tokoh.
"saya mau beli sepatu putih itu mba sama yang satunya lagi yang di samping nya yah"jelasnya pada pelayanan itu.
pelayan itu pun menganggu dan membungkus sepatu yang di pilih amora setelah itu embun pun berjalan menuju tokoh baju yang bertulisan GUCCi iya pun masuk dan memilih beberapa baju seperti dress, rok , dan masih banyak lagi.
"sekarang udah selesai gue beli sepatu ama baju ortu gue marah ngga yah" ucapnya " ah bodo gue ngga peduli kan jarang-jarang gue belanja.
"gue laper makan dulu kali yah" setelah itu embun pun berjalan menuju caffe yang ada di dalam mall itu iya duduk di pojok caffe dekat dengan jendela dan memperlihatkan kota jakarta yang sangat padat.
setelah selesai memesan makanan iya pun membuka ponsel nya selagi menunggu makananya datang.
tak berapa lama pesanan nya oun datang
"pesanannya kak" ucap pelayanan caffe""iya" jawab embun
"selamat menikmati " ucap pelayan itu dan pergi dari sana.
"Embun pun memakan makananya dengan sekali melihat- lihat isi caffe lumayan rame karna hati minggu.
namun netra embun melihat laki-laki yang tidak asing di salah satu kemeja yang ada di caffe itu embun menyipirkan matanya mencoba memperjelas apa yang iya lihat dan benar itu adalah langit mengapa dia di sini pikir embun.
"Langit kan yah kok bisa dia di sini sama siapa " pikir nya.
Embun tidak ambil pusing dengan langit iya pun melanjutkan kegiatannya dengan memakan makanannya sampai habis.
namun tanpa embunsadari ternyata langit sudah memerhatikan dari tadi ternyata iya menyadari kehadiran embun di cafe itu rasanya langit ingin menghampiri embun tapi iya takut gadis akan memarahinya dan tambah benci
akhirnya iya hanya melihat gadis dari jauh.Sampai di sini dulu semoga suka
Jangan lupa vote dan komen
🌹🌹🌹
- Next part -
KAMU SEDANG MEMBACA
EMBUN
Teen FictionMasa lalu adalah luka dan trauma yang paling sulit untuk di sembuhkan.