Part 1

67 4 4
                                    

"Nu, bantuin gue ngerjain PR matematika ya" rengekku pada sahabatku.

"Ini nih, semalam kan gue ingetin lu buat ngerjain. Gue uda mau ke rumah lu, tapi lu gamau. Makan tu drakor. Lu  tolak gue semalam gara-gara drakor lo" keluh Nunu, tapi tetap bantuin aku ngerjain PR.

"Sahabat gue satu ini emang the best dah" kataku dan merangkul Nunu.

Aku bersandar di pundak Nunu sambil melihat dia mengerjakan PR ku.

"Jangan diliatin, ntar jatuh cinta" katanya kepedean.

"Ya ampun. Siapa nanti wanita sial yang bakal jadi istrinya Nunu ya Tuhaaan, moga aja dia sabar dengan kenarsisannya Nunu"

"Eh, kan elu yang bakal jadi istri gue, tapi kalau uda gada cewe lain di dunia ini sih. Eh ga juga sih. Kalau gue jomblo sampe umur 30, gue bakal nikahin lo, tenang aja Y/N"

"Sialan, gue ogah"

"Lu nolak gue sekarang, nanti tau-tau gue jodoh lu, mampus lu"

"Nu, gue ga bisa bayangin gituan sama lu" kataku sedikit berbisik.

"Otaknya ni anak sumpah kotor banget"

Begitulah keseharianku sama Nunu, tiada hari tanpa pertengkaran. Tapi dia sahabatku. Kalau keadaan kayak gini emang kita suka berantem. Tapi kalau aku lagi ada masalah, dia pasti maju paling depan. Belum lagi posesifnya dia kalau ada cowo yang gangguin aku. Terkadang aku mikir, apa bisa aku punya pacar kalau sahabatku seposesif ini. Sementara dia, aku ga pernah batesin dia soal cewek. Dia bahkan sering datang ke aku buat nanyain pendapat soal cewek yang deket sama dia.

"Bebi" suara manja seorang cewek memecah lamunanku di jam istirahat.

"Hi Bebi" jawab Nunu.

Suara manja itu berasal dari Kim Dae Hwi, pacar Nunu.

"Y/N, ke kantin yok" ajaknya padaku.

"Masih kenyang, Wi. Duluan aja" kataku.

"Oh, okaay" kata Dae Hwi dan merangkul tangan Nunu berjalan keluar kelas.

Seseorang menghampiriku.

"Kuat banget lu liat mereka" kata Chin Sun, teman dekatku selama SMA

"Emang mereka kenapa?" tanyaku heran.

"Mereka alay banget tauk" Chin Sun memulai pergibahan.

"Anak-anak kelas lain juga gibahin mereka, katanya terlalu lebay, serasa dunia milik berdua kalau ketemu" lanjutnya.

"Alah, mereka iri doang tu sama Dae Hwi, secara Nunu kan cowok paling cakep di sekolah ini. Mana orangtuanya tajir. Dae Hwi juga cantik, orangtuanya juga kaya. Justru menurut gue mah mereka cocok" kataku dan merebahkan kepalaku di meja.

"Emang salah ngajak gibah orang kayak lu, Y/N" kata Chin Sun dan pergi.

#Sepulang Sekolah

"Y/N, gue antara Dae Hwi pulang dulu ya. Tunggu depan gerbang aja. Bentar doang kok" kata Nunu yang sedang membonceng Dae Hwi dengan motornya.

"Bye Y/N" kata Dae Hwi padaku sambil melambaikan tangan.

Tak berapa lama, Nunu datang buat jemput aku.

"Nu, emangnya Dae Hwi gapapa kalau lo tetep ngantar jemput gue tiap hari?" tanyaku sedikit serius.

"Sejauh ini sih gak, emang kenapa?"

"Ga, gue ngerasa mulai ga enak gitu"

"Lagipula kan gapapa juga kita pulang bareng, rumah gue sama rumah lu kan deketan"

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang