Part 5

24 3 0
                                    

Sampai di rumah, Nunu uda ada di ruang tamu rumahku. Yup, Nunu pun punya kunci rumahku. Aku duduk di samping Nunu. Dan tanpa disengaja, kami menarik nafas panjang bersamaan. Kami saling melihat satu sama lain dan kemudian tertawa. Tapi setelah itu, kami diam seribu bahasa. Suasana hening menghampiri kami malam itu.

"Y/N, kayaknya yang Dae Hwi bilang bener deh"

"Maksud lo?"

"Gue kayaknya emang bukan sama dia. Gue juga ngajak dia balikan sama gue pelarian doang"

"Jadi, lu suka sama siapa dong?"

"Sama lu"

Apaan nih, Nunu menyatakan cinta sama gue. Apa yang Bin bilang tadi juga bener?

"Heh?"

"Gapapa kok, lu ga usah jawab, gue cuma ga mau persahabatan kita rusak karena gue nyatain cinta. Makanya gue selama ini pindah dari orang satu ke orang lain biar ga keliatan kalau gue suka sama lo. Tapi ngeliat lo sama Bin, gue bener-bener yakin gue ga bisa ngelepas lo"

"Nu, jujur gue juga sebenarnya pendam perasaan gue sama lo. Alasannya juga sama kayak lo. Gamau persahabatan kita hancur. Yang lo rasain sekarang liat gue sama Bin, itu yang gue rasain selama ini kalau lo sama cewek lain. Karena gue kira lu ngga suka sama gue, makanya gue pilih buat buka hati gue sama Bin"

"Maafin gue Y/N"

"Udah Nu, ngapain juga lu minta maaf. Toh kita uda ga bisa sama-sama. Gue juga uda ga bisa ninggalin Bin. Gue uda nyaman sama dia. Pernyataan cinta kita hari ini, cukup buat kita saling tau aja"

"Y/N, tapi gue mau lo"

"Nu, kita ga bisa sama-sama. Gue uda punya Bin. Walaupun gue gatau pada akhirnya sama dia atau nggak"

"Kenapa sih waktu kita ga tepat kayak gini?"

"Mungkin kita emang ga jodoh Nu"

"Hummm, tapi kan kita bisa usahain"

"Ngusahain apa? Lu mau gue putus sama Bin? Gak Nu, gue ga setega itu!"

Aku menutup percakapan malam itu dengan sedikit emosi. Aku masuk ke kamar dan mengunci pintu sambil melihat ke jendela, memastikan Nunu tinggal atau pulang ke rumahnya. Beberapa saat kemudian, Nunu keluar dari rumah. Dia pulang.

Keesokan harinya, Nunu ga datang buat sarapan. Seharian ini, aku bener-bener ga ketemu sama Nunu. Apa Nunu marah karena masalah kemarin. Sekarang aku harus kemana buat cerita. Apa persahabatanku sama Nunu beneran berakhir disini?

Arght, makanya aku nahan buat ga nyatain perasaan ke Nunu karena takut kejadian seperti ini terjadi. Bukan dari aku, ternyata malah Nunu yang nyatain perasaannya. Dan di saat aku uda punya Bin. Emang waktu ga berpihak sama kami saat ini.

-
Seminggu berlalu, belum ada tanda-tanda dari Nunu. Aku sama sekali ga pernah liat dia. Dia juga ga pernah main ke rumah buat makan. Hari ini Ibu dan Bapak datang dari luar kota. Aku harus jelasin gimana kalau mereka tau Nunu ga pernah ke rumah lagi.

Hari itu, aku sengaja pulang malam, takut ditanya sama Ibu soal Nunu. Tapi, waktu aku sampai di rumah, aku liat Nunu lagi cerita sama Ibu di ruang tamu.

"Lu darimana aja, jam segini baru pulang" Nunu seperti biasanya.

"Abis jalan sama Bin"

"Bin siapa?" tanya Ibu.

"Itu pacarnya Y/N bu"

"Oh, anak Ibu sekarang uda punya pacar? Kenapa ga disuruh mampir sih kenalin sama Ibu?"

"Dia lagi buru-buru, bu. Besok aku suruh mampir deh. AKu naik dulu ya, capek banget"

Kali ini aku menghindari Nunu. Setelah ganti baju, aku membaca buku. Tidak lama kemudian, Ibu ngetuk pintu kamar.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang