Part 4

30 3 1
                                    

"Lu ga papa?" kata Nunu yang sedang berusaha megatur nafasnya.

"Lu kenapa sampe lari-larian kayak gini sih?" kataku

"Gue tanya woy, lu gapapa?"

"Iya, gue gapapa"

"Aah, syukurlah. Ada yang bilang sama gue kalau lu digangguin orang"

Inilah Nunu, sahabatku yang bakal selalu ada kalau aku kenapa-kenapa. Apapun yang dia kerjain, kalau itu menyangkut aku, dia pasti datang. Tapi kali ini aku ga enak sama Bin.

"Nu, aku gapapa kok. Ada Bin tadi yang bantuin"

"Thanks ya Bin, dan maaf gue kebiasaan kayak gini kalau menyangkut ni bocah"

"Iya, gue ngerti kok Nu" jawab Bin.

"Ya udah, gue balik dulu ya"

Aku ngeliatin punggung Nunu sampe benar-benar ngilang. Apa ga apa-apa kayak gini? Aku merasa bersalah sama Bin karena Nunu terlihat lebih perhatian. Tapi aku juga ga bisa minta Nunu buat berhenti perhatian sama aku. Aku uda terbiasa banget sama dia.

"Bby, kok ngelamun?"

"Eh iya, yok lanjut jalannya"

"Bby, kamu beruntung banget punya sahabat kayak Nunu yang perhatian banget sama kamu. Aku jadi ga perlu terlalu khawatir sama kamu"

"Makasih ya Bby kamu uda begitu pengertian sama aku"

----------------------------------------

#Skip Malam Hari

Hapeku berdering. Telpon dari nomor yang tidak kukenal.

"Halo, maaf dengan siapa?"

"Kyung Mi, gue mantannya Bin. Ini beneran nomor pacar baru Bin?"

"Iya, ada yang bisa saya bantu?"

"Oh gapapa, salam kenal aja. Titip Bin ya" dia menutup telpon.

Aku heran. Ngapain dia cuma nelpon dan bilang itu.

Karena penasaran aku nelpon Bin

"Kenapa Bby? Tumben nelpon?"

"Kyung Mi itu siapa?"

"Kamu kenal darimana Bby?"

"Dia barusan nelpon aku Bby"

"Hah? Dia dapat nomor kamu darimana?"

"Aku juga gatau, beneran dia mantan kamu?"

"Iya Bby. Mantan sebelum kamu"

Aku menarik nafas panjang.

"Bby, maaf ya" kata Bin.

"Gapapa bby, aku rada risih aja soalnya banyak yang datang ke aku sejak pacaran sama kamu. Banyak yang ga suka aku"

"Maaf sekali lagi Bby"

"Ya udah, gapapa Bby. Udah dulu ya. Bye" aku menutup telpon, mengambil jaket dan pergi ke rumah Nunu.

"Tumben lu kesini"

"Suruh masuk woy!"

"Iya, masuk masuk"

"Nu, dalam satu hari uda dua cewek gangguin gue. Semuanya orang yang pernah deket sama Bin. Gue risih banget"

"Mantannya?"

"Mantannya sama temen deketnya sebelum pacaran sama gue. Gue harus gimana?"

"Ya lu santai aja kali. Ga usah diladenin juga, ga usah dipikirin. Nyari perhatian Bin aja tuh mereka. Mereka tu merasa kalah saing sama lu. Gue denger-denger emang Bin orang yang ramah sama orang dan banyak yang suka salah artikan kebaikan dia. Trus banyak yang kegeeran juga dikira Bin suka, padahal mah emang dasarnya aja anaknya baek"

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang