[END] [BL] My Dragon

Bab 48

48. Karena sudah diputuskan, hidup ini tidak akan pernah berubah, jadi mereka ingin menikah, dan hidup bersama.

▫ ❀ ▫

BAO GUICHEN hanya satu tahun lebih tua dari Nan HuaiLin. Keduanya adalah anak tunggal dan mereka tumbuh bersama, jadi hubungan mereka lebih baik daripada saudara kandung.

Ketika Nan HuaiLin ingin mengikuti Shi Yan ke Beijing, ayahnya menolak dan menguncinya di rumah selama seminggu. Akhirnya, Bao GuiChen mencuri kuncinya dan melepaskannya.

Jika bukan karena Bao GuiChen, dia akan melewatkan orientasi mahasiswa baru di Akademi Film Beijing, dan mengambil jalan hidup yang sangat berbeda, jadi dia sangat berterima kasih kepada Bao GuiChen.

Ketika dia mendengar teriakan Nan HuaiLin, Bao GuiChen menoleh untuk melihat dan melambaikan tangannya sambil tersenyum. Dia membungkuk untuk mematikan rokoknya, membuang puntung rokoknya ke tempat sampah di sebelahnya.

Nan HuaiLin memegang tangan Fei Cheng, sambil berjalan cepat dan memeluk Bao GuiChen. Dia berkata sambil tersenyum, "Saudaraku, sudah lama sekali."

“Sudah cukup lama. Lebih dari setahun, kan?” Bao GuiChen melirik Fei Cheng di sebelahnya, berkata sambil tersenyum, "Cepat dan perkenalkan dirimu."

Fei Cheng tidak menunggu Nan HuaiLin berbicara. Dia mengulurkan tangannya dan memanggil saudara sebelum dia tersenyum dan berkata, “Namaku Fei Cheng. Aku pacar Nan HuaiLin.”

Bao GuiChen berjabat tangan dengannya. "Ayo masuk ke mobil dulu."

Fei Cheng meletakkan koper di bagasi, lalu Nan HuaiLin mendorongnya ke kursi belakang, duduk di kursi penumpang dan melepas kacamata hitam dan maskernya.

“Menonton TV dan melihat orang sungguhan benar-benar berbeda,” kata Bao Guichen, sambil menatap Nan HuaiLin dari belakang kemudi. "Apa kamu benar-benar saudaraku?"

Nan HuaiLin berkata, “Ketika kamu di kelas lima, kamu melemparkan kotoran di depan rumah. Kamu melemparkan meriam ke sana, tepat ketika suami bibiku keluar dari dalam, dan kotoran itu mengolesi wajahnya. Dia mengejarmu dan memukulmu. Kemudian kamu melompat ke sungai dengan tergesa-gesa, dan hampir tenggelam.”

Fei Cheng tidak menahan diri dan tertawa terbahak-bahak.

Nan HuaiLin dan Bao GuiChen menoleh untuk menatapnya pada saat yang sama, "..."

Fei Cheng buru-buru menahan tawanya. “Tidak, maaf.”

Bao GuiChen mengulurkan tangan, mendorong kepala Nan HuaiLin. “Tidak bisakah kamu mengingatku sedikit lebih baik? Serigala kecil dengan mata putih.”

Nan HuaiLin tersenyum dan berkata, "Aku hanya mencoba membuktikan diri."

Bao GuiChen mengemudi di jalan dan berkata, "Rumahmu mungkin ditempati oleh semua tetangga yang telah mendengarnya, jadi bersiaplah untuk dikepung."

Nan HuaiLin berkata, "Aku sudah terbiasa dikerumuni kemanapun aku pergi sekarang."

Bao GuiChen melirik Fei Cheng di kaca spion, ragu-ragu sejenak, dan berkata, "Bagaimana kalau — kamu membawa pacarmu ke hotel dulu? Ada begitu banyak orang di sekitar,  aku khawatir tentang orang tuamu jika kamu membawa pulang pacarmu."

"Saudaraku," Nan HuaiLin memotongnya, berkata terus terang. “Aku kembali kali ini hanya untuk mengambil buku rekeningku dan menikah.”

Bao GuiChen menatapnya dengan heran. “Berapa umurmu sekarang? Selain itu, di industri hiburan, kamu harus menyembunyikan cintamu karena takut kehilangan penggemar. Kok kamu mau nikah?”