New Apartment

2.4K 272 18
                                    

Pembicaraan diantara mereka berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan atau kontra yang menahan pendapat salah satu pembicara, Jay yang menyampaikan isi kontrak yang perusahaannya ajukan dengan tutur kata yang baik.

Dan Jungwon terlihat mendengarkan kata-kata yang terlontar dari bibir Jay dengan seksama, lalu berfikir apakah ia akan menerima tawaran itu atau tidak nantinya.

Namun sejauh ini, dia tidak merasa keberatan dengan penuturan Jay. Dia tidak merasa tak akan ada hal yang merugikan jika Kedua perusahaan menjalin kerjasama.

"baiklah, kita istirahat sebentar"

Jungwon menghentikan pembicaraan mereka untuk sesaat, ketika merasa hamper satu jam lamanya mereka berdua terus menerus berbicara tanpa henti.

Dan itu rasanya cukup melelahkan, membuat pemuda manis itu sengaja menghentikan Jay yang hendak berbicara kembali.

Jungwon lalu kembali menuangkan cairan alkohol ke dalam gelas Jay. Dengan cepat Jay mengangkat gelasnya dan menundukkan sedikit kepalanya, ia mengangkat lagi kepalanya begitu gelas terisi penuh dengan alkohol.

"lebih baik kita nikmati dulu minumannya, dan bersikaplah lebih santai Park Sawon. Lalu setelah anda merasa lebih rileks, kita dapat melanjutkan kembali pembicaraan tadi, silahkan diminum"

Jay mengangguk mengerti, "baik Sajangnim" lalu mulai meminum alkohol dalam gelasnya

Namun hal itu justru hamper membuat Jay tersedak, saat melihat Jungwon yang mulai melonggarkan dasi yang dia kenakan.

Membuka tiga kancing teratas kemejanya, menunjukkan kulit leher jenjang yang terdapat bekas ruam kemerahan. Menelan kasar ludahnya, Jay tahu betul tanda apa sebenarnya itu.

KISSMARK!

Ia yakin sekali, karena jelas Jay juga sering sekali meninggalkan bekas kemerahan itu pada partner seksnya ketika ia masih menjadi seorang berandalan dulu.

Namun, mengapa Jungwon justru memperlihatkan semua itu padanya?

Berniat untuk menggodanya, huh?

"Park Sawon, ada apa?"

Jay menggeleng cepat, "tidak, tidak apa Sajangnim"

"benarkah?"

Bertumpu dengan satu tangan, Jungwon kini menopang dagunya. Lalu menatap lurus ke arah Jay, memfokuskan dirinya kepada pemuda tampan yang kini duduk dengan posisi canggung dihadapannya.

Lalu tersenyum manis, saat pemuda itu justru bertingkah semakin gugup.

Lucu sekali, Jungwon jadi senang untuk mempermainkannya.

"Park Sawon, menurutmu orang seperti apa aku ini?"

"ne, Sajangnim?"

"jawab saja dengan jujur, hal itu tidak akan mempengaruhi kontrak kita"

Jay terdiam untuk sejenak, tidak tahu harus menjawabnya seperti apa pertanyaan yang tiba-tiba Jungwon ajukan padanya.

Saat dirinya mulai merasa lebih tenang, barulah ia berani memberikan jawabannya.

"anda adalah orang yang begitu cerdas. Karena itu di usia yang saat ini anda menjadi satu-satunya pengusaha sukses dengan usia termuda sepanjang sejarah. Saya mengapresiasi hal itu. Anda orang yang sangat hebat, Yang Sajangnim" ucap Jay

Membuatnya tertawa dengan suara nyaring, Jungwon memberikan respon yang sangat berbeda dari yang Jay bayangkan.

Dia fikir, pemuda manis itu akan menyukai jawabannya, lalu merasa tersanjung. Namun yang Jungwon lakukan justru menertawakan jawabannya.

𝐌𝐀𝐒𝐓𝐄𝐑 || 𝐖𝐨𝐧𝐉𝐚𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang