Master 🔞

6.4K 277 25
                                    

Niki sibuk memperhatikan Heeseung yang sedang mencontohkannya untuk mencatat pesanan dari para pelanggan restoran.

"oh, begitu cara melakukannya?"

"kau mengerti?"

"tidak hyung, hehehe"

Lagi-lagi Niki malah menggelengkan kepalanya, membuat Heeseung menepuk jidatnya frustasi.

Pasalnya, ini sudah yang keempat kalinya ia menjelaskan tugas-tugas yang harus Niki lakukan setelah Jay tidak lagi menjadi karyawan tetap di restoran ini. Namun pemuda asal negeri gingseng itu belum juga paham bagaimana rentetan pekerjaan yang harus dilakukan.

"baiklah, hyung ulangi satu kali lagi. Perhatikan baik-baik ya!"

.

.

.

"Park Jongseong-ssi, anda sudah ditunggu oleh Yang Sajangnim"

Pemuda tampan yang sama seperti yang sebelumnya menyambutnya, kini lagi-lagi dia menyambutnya dengan ramah.

Jika tak salah menduga, dia pasti salah satu orang yang bekerja di perusahaan YJ Company atau mungkin bisa saja pemuda itu adalah seorang sekretaris dari Yang Jungwon. Mengingat dia selalu berada di sekitar pemuda manis itu dimanapun berada.

Jika dugaannya tak salah, maka semua itu memanglah hal yang wajar.

Jay memperbaiki dasi hitam yang ia kenakan, guna mengurangi sedikit rasa gugup yang tiba-tiba datang. Ini merupakan pertemuan kedua mereka, namunpemuda tinggi itu masih saja merasa gugup.

Mereka berdua memasuki lift, dan Jake menekan satu tombol yang berbeda di sana. Jay jadi ingat dengan salah satu artikel yang pernah ia baca, bahwa YJ Hotel memiliki sebuah kamar rahasia di lantai teratas gedung tinggi itu.

Dan kabarnya, hanya Yang Jungwon yang dapat menggunakannya selaku pemilik dari YJ Company.

Tring

Mereka telah sampai dan hal pertama yang menyambut Jay adalah sebuah lorong panjang. Dengan sebuah pintu yang berada di bagian ujung lorong tersebut.

Sepertinya hanya itu satu-satunya ruangan yang berada di lantai itu. Karena beberapa kalipun Jay menoleh ke arah kiri dan kanan, tak ada satupun daun pintu atau ruangan lain yang dapat ia temukan.

"Park Sawon, saya harap anda tidak menatap Yang Sajangnim dengan lancang nantinya" ucap Jake

"eh?"

Jay terkejut dengan kalimat yang baru saja Jake ucapkan, pemuda itu tak menyangka akan menerima perkataan itu hanya dari seorang sekretaris CEO.

Jay merasa harga dirinya sedikit terluka, dan membuatnya hamper melayangkan pukulan jika saja ia tidak ingat bahwa mereka sudah berada di depan kamar hotel milik Jungwon.

"tentu, saya tidak akan melakukannya"

Cklek..

"Park Sawon sudah berada di sini, sir"

"oh, benarkah?"

Di dalam ruangan, di salah satu sofa Yang Jungwon duduk dengan satu kaki menumpu pada kaki satunya. Memegang segelas wine, dengan satu tangannya ia gunakan untuk menopang wajah cantiknya.

Melihat pemuda Park dengan cara yang benar-benar berbeda dari sebelumnya, kini ada kilat menggoda yang terpantul dari netra coklat nan indah milik Jungwon.

"kau bisa pergi" perintah Jungwon pada Jake

Mengangguk dengan patuh, Jake dengan cepat berbalik. Menutup kembali pintu yang sedari tadi terbuka, dan menghilang dari sana.

𝐌𝐀𝐒𝐓𝐄𝐑 || 𝐖𝐨𝐧𝐉𝐚𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang