Candy Kiss

2.2K 181 14
                                    

Jake mengangkat ponselnya yang sempat bergetar beberapa kali, menunjukkan nomor ponsel anonim dari seseorang yang Jake yakini itu merupakan nomor seluler dari sebuah perusahaan.

"apakah benar ini dengan Shim Jaeyun dari YJ Company?"

"iya benar, saya Shim Jaeyun. Anda siapa?" tanya Jake dengan penuh kecurigaan

"bisa tolong temui saya di alamat xxxx sekarang? Park Sajangnim ingin bertemu dengan anda, Tuan Shim"

"selarut ini?"Jake mengerutkan keningnya sambil melihat ke arah lift menuju tempat parkiran basement

Jake fikir dia tahu siapa yang ingin bertemu dengannya sekarang.

"pimpinan anda meminta saya untuk menemuinya, sekarang?"

"benar Tuan, saya akan kirimkan mobil ke tempat anda jika anda tidak membawa mobil"

Jake terlihat menimang-nimang tawaran itu, namun ia sepertinya lebih memilih untuk pergi karena ia masih memiliki beberapa jam lagi untuk kembali bekerja pada Jungwon.

Daripada dirinya menunggu Jungwon menyelesaikan urusan seksualnya dengan pemuda brengsek itu, akan lebih baik jika Jake pergi ke tempat Park Sunghoon.

.

.

.

Jake melihat ke ruangan gelap disekitarnya, sepi dan tak ada seorangpun di sini selain dirinya dan sekretaris manis Park Sajangnim yang tengah berdiri disebelahnya.

Mungkin memang Park Sajangnim ingin menemuinya secara rahasia, dan mendiskusikan sesuatu yang sifatnya rahasia jika tebakannya tidak salah.

"silahkan, Tuan Shim. Park Sajangnim sudah menunggu anda di dalam. Dan saya tekankan sekali lagi, jangan pernah membocorkan soal ini kepada siapapun. Termasuk kepada Yang Sajangnim" ucap Sunoo lalu pergi dari sana, meninggalkan Jake yang berdiri seorang diri didepan pintu ruang kantor Sunghoon

Jake agak terkejut dibuatnya, ini pertama kalinya diundang untuk makan malam oleh seorang pimpinan dari perusahaan lain, namun bukan sebuah sanjungan yang ia dapat.

Melainkan sebuah ancaman dari seorang sekretaris berjawah manis.

"dia sekretaris yang masih amatiran atau siapa, sih? Baru kali ini aku mendapatkan pelayanan buruk dari sesama sekretaris. Menyebalkan" monolognya lalu mengetuk pintu ruangan

Tok Tok Tok

"silahkan masuk, Tuan Shim"

Mendapatkan sahutan serta izin dari Park Sunghoon, Jake lalu membuka pintunya dengan perlahan. Melihat keadaan di dalam, sunyi dan dingin. Adalah dua kata yang menggambarkan ruangan itu.

Tanpa ragu, Jake melangkahkan kedua kakinya memasuki ruangan itu, tak lupa ia menutup kembali pintunya.

Begitu masuk, ia disambut dengan sebuah meja makan yang sangat panjang. Seprai berwarna putih dengan kilatan emas itu menarik perhatiannya, terlihat begitu elegan dan indah. Ditambah lagi dengan hidangan yang sudah tersaji dengan rapi di atas meja.

"selamat malam, Tuan. Silahkan duduk" ucap Sunghoon begitu ia dating dengan seorang pramusaji yang membawakan sebotol wine untuk mereka

Jake lalu mendudukkan dirinya di seberang kursi yang kosong, begitu juga dengan Sunghoon. Pemuda manis itu tak melepasakan pandangannya sedikitpun ke arah lain, karena menurutnya Jake sangat tampan. Bahkan sampai ia tak bisa berkata-kata apapun lagi selain kata 'tampan'.

Sunghon melipatkan kedua kakinya ketika ia duduk, sambil menunggu pramusaji selesai menuangkan cairan wine pada gelasnya dan gelas Jake.

Berbeda dengan ekspresi Sunghoon yang terlihat tenang, Jake justru menunjukkan ekspresi gelinya ketika melihat Sunghoon melipat kedua kakinya hingga lipatan pahanya terlihat dengan sangat jelas.

𝐌𝐀𝐒𝐓𝐄𝐑 || 𝐖𝐨𝐧𝐉𝐚𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang