Lima

467 44 2
                                    


Lisa mengabaikan perkataan Jiyong, tatapan ia beralih menatap ruangan tersebut yang sangat amat berantakan. Sisa bungkus makanan ada dimana-mana, botol alkohol yang menandakan ada pesta sebelumnya. Ia membodohi dirinya yang memikirkan orang yang tidak peduli padanya dan membuat mood berantakan.

Keadaan ruangan tersebut hening tidak ada yang berniat untuk membuka percakapan terlebih dahulu.

Lisa masih kalut dengan pikirannya, tanpa sadar air mata mengalir di pipinya dengan cepat Lisa mengusapnya. Ia menguatkan dirinya entah hubungan ini serasa tidak jelas. Perhatian sebagai kekasih tidak ada, ia membandingkan dengan sebelum berpacaran. Maka ia lebih memilih itu daripada begini membuatnya sakit hati terus meners.

"Kau tidak mau menjelaskan apapun oppa?" Lisa memutuskan berbicara dahulu dan akan segera pergi setelah meluapkan kekesalannya.

"Kau sungguh gila oppa, Kau malah bersenang-senang disini tanpa mengingatku, daebak." sinis Lisa masih enggan menatap Jiyong. Tidak ada jawaban dari Jiyong, Lisa berbalik menuju pintu hendak pergi dari ruangan yang terasa sesak. Sebelum itu terjadi Jiyong menahan tangan Lisa.

Lisa tidak memberontak, ia mengalah lagi kali ini. Jiyong membawanya untuk duduk di sofa yang banyak sampah. Jiyong menggenggam tangan Lisa dan menaruh dipahanya.

"Aku akan menjelaskan tapi jangan marah, hmmm." Jiyong mengecup genggaman tangan mereka, Lisa memilih diam. Jiyong menatap pahatan wajah Lisa dari samping cantik sekali, beruntung sekali ia mendapatkan gadis manisnya.

"Maaf sayang, aku tidak mengabarimu sama sekali. Kau pasti sangat marah, juga kita tidak ada acara berkencan selama liburan tahun baru. Aku pulang kerumah Eomma dan Appa karena ada acara keluarga, maaf yaaa." Panjang lebar Jiyong menjelaskan tetap tidak membuat Lisa luluh.

"Sebenarnya aku ingin mengenalkanku pada keluargaku, tetapi aku rasa ini belum tepat. Bagaimana kalau kita berkencan minggu depan?"

Tidak usah diragukan lagi sebejat perilaku Jiyong dia sangat menyayangi keluarganya. Mendegar perkaatn Jiyong, Lisa merasa bahwa dirinya tidak pantas bersanding dengan Kwon Jiyong. Akhirnya Lisa menatap Jiyong dan melepaskan genggaman tangan mereka. "Kau tidak akan menjelaskan maksud dengan pesta tadi oppa?"

"Tadi hanya acara reuni teman lama, kau tau kan sudah lama kita tidak berkumpul. Itu juga usulan Taeyang."

Lisa tersenyum miring, ia sangat ingat posisi duduk antara member 2ne1 dan Bigbang hanya Sandara Park dan Kwon Jiyong yang duduk berdempatan. "Aku percaya padamu Oppa, tetapi aku lihat tadi ada yang seperti bukan teman biasa."

Lisa hendak bangkit berdiri tetapi ditahan oleh Jiyong. "Kau masih tidak percaya padaku Lisa?" Lisa menghembuskan nafas pelan dan menatap bola mata Jiyong, "Aku sangat percaya sekali padamu Oppa, Biarkan aku pergi dari sini aku tak tahan dengan bau ruanganmu."

"Aku akan mengantarkanmu tapi kita makan dikantin agensi terlebih dahulu." Jiyong dengan cepat membawa Lisa keluar dari studionya.

***********************************

Sorry baru update guys, makasih juga yang udah nungguin ceritaku.

Vote & comment nya jangan lupa yak.

BELIEVE IN YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang