Chapter 2

417 101 11
                                    

Berita Putera Mahkota Min menaklukkan kerajaan Silla sekaligus membawa anak Wang Yoo ke istana sebagai istri telah menyebar bagai rumput liar yang tumbuh subur ditaman. Beberapa pihak kecewa, beberapa menyesal, tetapi tak sedikit yang bergembira karena putera mahkota yang mereka idolakan akhirnya 'hidup' dan menunjukkan taringnya. Mereka yang menentang adalah para selir raja yang berharap anaknya menjadi pewaris tahta, sedangkan yang bergembira adalah pendukung Ratu Wongyeong dan klan Min yang berasal dari kalangan bangsawan dan juga pertahanan istana.

Semua anggota istana tahu, Raja Taejong yang otoriter tidak begitu menyukai Putera Mahkota jika dibandingkan dengan Pangeran Choi Taehyung ataupun Pangeran Park Chun Woo.

"Salam-"

"Aku terlalu lelah untuk menerima sanjungan palsumu. Silakan pergi, Penasihat Han." Min Yoongi melewati Penasihat Han dan beberapa pengawal begitu saja menuju Istana Timur, membuat pria tua itu memendam kesal dibelakang. Panglima Kim yang mengekorinya semenjak mereka tiba di istana terlihat sama dinginnya dengan sang Putera Mahkota, tetapi ia tetap memberi hormat pada sang Penasihat sebelum mereka sampai di kediaman yang dimaksud.

Istana Timur dibuat sederhana seperti permintaan Putera Mahkota. Hanya ada beberapa furnitur yang terbuat dari kayu beserta kolam yang menjadi pemisah antara tempat itu dengan Istana Utama. Begitu mereka memasuki kawasan, panglima Kim berhenti didepan balai.

"Aku harus berhenti sampai disini, Yang Mulia." katanya merundukkan kepala. Putera Mahkota berbalik, dan tersadar bahwa situasinya kini berbeda. Dia telah memiliki pendamping yang akan menemani didalam kediamannya.

"Baik. Terimakasih telah membantu rencanaku," Yoongi membuang pandangan pada kolam sebelum meletakkan pandangannya kembali pada pria itu, "aku sangat menghargai pengorbananmu, panglima Kim."

Seutas senyum terukir diwajah panglima Kim, "kita dibesarkan bersama. Itu bukanlah sebuah pengorbanan."

"Kau berada didekat Ayahku hampir sepanjang waktu. Kurang lebih aku menilaimu sama sepertinya, jika bukan karena kita menghabiskan sebagian besar waktu kecil bersama, maka sudah kupastikan kau bukanlah bagian dari orang kepercayaanku."

Ada keterkejutan yang samar di wajah Panglima Kim sehingga dia terdiam untuk beberapa saat. Tapi kemudian ia putuskan untuk tidak menghiraukannya demi menjaga hubungan, "leherku ada ditanganmu kapanpun kau menginginkannya. Aku tidak memihak."

Singkat, jelas, dan padat. Cukup menjabarkan posisi panglima Kim dimata Putera Mahkota saat ini.

"Namun, kusarankan Anda mengikuti aturan istana untuk mengadakan perayaan besok lusa. Bagaimanapun pernikahan yang sudah dijalani adalah sah dimata hukum. Menyembunyikan permaisuri dari mata publik hanyalah memperburuk reputasi Anda."

Putera Mahkota mengernyit, "siapa yang bilang aku akan menyembunyikannya?"

Nampaknya panglima Kim salah tanggap, dia mengerjap untuk mengoreksi,"aku minta maaf, Yang Mulia. Alasanku mengatakan itu adalah karena Anda tidak terlihat peduli dengannya sejak kita meninggalkan kerajaan Silla."

"Dia kubiarkan hidup. Itu akan membantuku mengurangi rasa bersalah terhadap pembantaian keluarganya." Yoongi berkata dengan paras tak terbaca.

"Jadi Anda memutuskan untuk mengambil masalah ini dengan serius?"

Yang ditanya tertegun sementara. Kelihatan sekali bahwa dia sebenarnya tidak ingin tenggelam lebih jauh kedalam perselisihan keluarganya sendiri, tetapi-

Dinasty Min | Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang