Bel istirahat berbunyi. Lily merapihkan barang-barang miliknya kedalam tas.
"Lily di depan ada yang nungguin lo tuh!"ucap salah satu teman sekelasnya, Anis.
"Oh oke, thanks"ucap Lily, di balas anggukan singkat Anis.
Lily berjalan keluar kelas lebih dahulu, meninggalkan teman-temannya yang masi merapihkan barang-barang milik mereka.
Lily tersenyum tipis, tak kala melihat Arka yang tengah bersandar di depan pintu kelasnya. "Kenapa?"tanya Lily.
Arka menoleh, "Kantin bareng?"
"Boleh, bentar Lily pamit ke temen-temen Lily dulu ya!"
"Hmm"
"GUYS GUE KE KANTIN DULUAN YA!"teriak Lily dari pintu kelas, sambil menyembulkan kepalanya.
Arka menggelengkan kepalanya tidak habis fikir, "Dah Yukk!"ajak Lily dengan semangat sambil menarik lengan Arka tanpa sadar.
"Eh tapi bentar deh,"ucap Lily sambil menghentikan langkahnya tiba-tiba.
Lily membalikkan tubuhnya menghadap Arka, "Lily tiba-tiba pengin makan batagor yang di depan sekolah."
"Lo ngidam?"tanya Arka kelewat santai, sambil menaikkan sebelah alisnya.
Lily membulatkan matanya, "Enak aja!, Lily pingin bukan berarti ngidam tau"sinisnya sambil memukul lengan Arka dengan pelan. Huhh kebiasaan siapa nih yang suka mukul orang kalau lagi kesel?.
"Ya udah, ayo!". Arka menarik lembut pergelangan tangan Lily menuju gerbang depan sekolahnya.
"Tapi nanti makannya di taman ya?"tawar Lily kepada Arka, yang di balas anggukan sang empunya.
***
El membuka pintu lokernya, seperti biasa El akan selalu mengambil bekal yang sudah tersusun rapih di dalam lokernya.
Saat El hendak menaruh kembali note yang di berikan si pengirim makanan tersebut, Eca tiba-tiba saja datang merebut nya.
Aku mengagumi mu dalam diam
Menanti mu dalam kesendirian, di temani dengan gelapnya dunia.
Ini terlalu menakutkan untukku.-Baby bear
Eca menatap El dengan pandangan yang sulit di artikan. "Kamu tau siapa yang ngirimnya?"tanya Eca dengan kesal.
El menggelengkan kepalanya. "Mulai besok, kamu gak usah makan makanan dari dia lagi!"perintah Eca dengan emosi.
El menaruh kembali bekal itu kedalam lokernya, menarik Eca dengan lembut kedalam dekapannya. "Gak usah cemburu, aku cuma sekedar menghargai. Kamu tetep pacar aku."ucap El.
Eca menatap El dengan tajam, "Ya tapi sama aja El!. Aku gak mau tau ya mulai besok aku gak mau lagi liat kamu makan bekal itu!. Biar aku yang bawain kamu bekal besok."
El mengangguk, "iyaa."
Eca melepaskan pelukan El, kemudian mengambil kotak bekal tersebut lalu membuang nya kedalam tempat sampah dengan kasar.
"Ya udah, ayo ke kantin!"ajak Eca sambil menarik lengan El.
Tanpa mereka sadari, ada Lily yang melihat kejadian itu tadi. Lily menatap nanar bekal yang sudah ia buat tadi pagi.
Lily menghembuskan nafasnya perlahan, kemudian berjalan meninggalkan Loker sekolah.
***
Arka berjalan menghampiri Lily yang tengah duduk di bawah pohon taman sekolah. Bel istirahat kedua berbunyi beberapa menit yang lalu, Arka mengirimkan pesan kepada Lily untuk menunggunya di taman belakang sekolah kembali.
Di sebelah tangannya, Arka memegang kantong kresek yang berisikan makanan dan minuman untuk mereka berdua.
Lily menyungging kan senyumnya kala melihat Arka yang datang menghampiri nya.
"Sesuai pesanan ya mbak!. Jangan lupa kasih bintang lima."ucap Arka sambil menyodorkan makanan itu kearah Lily.
Lily terkekeh pelan, "Siapp mass!"
Arka mengunyel-unyel kedua pipi Lily dengan gemas. "Lucu bangettt bocilnya Arka."
Lily memanyunkan bibirnya, menatap Arka dengan sebal. "Lily bukan bocil ya!"elaknya.
Arka terkekeh pelan, "Iyaa iyaa, ya udah ayo buruan makan nanti keburu bel masuk."
Lily mengangguk.
"Nanti sore Kak Arka sibuk gak?"tanya Lily sambil mengunyah makanan yang berada di mulutnya.
"Nggak, kenapa?"
"Tadi Lily liat ada kedai Es Krim baru loh deket sekolah. Pulang sekolah temenin Lily ke sana ya ya?"pinta Lily sambil mengeluarkan Puppy eyes nya.
"Boleh, nanti tunggu gue jemput ke kelas. Jangan kemana-mana!"
"Okeyy boss!"
***
Lily menatap kearah papan tulis tanpa minat. Matematika, sungguh Lily rasanya ingin pergi saja dari kelas ini.
Abel menyenggol lengan Lily. Lily menoleh.
"Lo paham gak?"tanya Abel.
Lily menggelengkan kepalanya, "nggak"
Kemudian keduanya terkekeh pelan, gila memang.
"Balik sekolah gue mau ke mall sama yang lain, lo mau ikut?"
Lagi, Lily menggeleng. "Sorry, gue udah ada janji sama Kak Arka."
Abel menatap kearah Lily dengan tatapan menggoda nya, "Yang lagi PDKT mah beda ya, kemana-mana berdua terus."ucap Abel sambil menyenggol bahu Lily dengan pelan.
"Nggak ya! Siapa yang lagi pdkt coba?"
"Ya, lo lah!"
"Nggak!"
"Ngaku aja sih ly, nggak usah malu-malu. Tenang gue restuin kok!."ucap Abel sambil menaik turunkan alisnya.
"Apaan sih. Udah deh, mending lo diem perhatiin ke depan, lo mau di hukum sama tuh guru?."
Abel berdecak kesal, kemudian memutar kedua bola matanya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT HER [H I A T U S]
Teen FictionIni tentang Lily Arabella Louisiana Lewis, gadis yang menyukai kakak kelasnya secara diam-diam. Dia El Levin Galelio Evangelion. Tampan, kaku, cuek, tidak suka ketenangannya di ganggu oleh siapapun. Bagaimana jadinya jika El tau bahwa Lily-adik da...