Suara monitor jantung menghiasi ruangan VVIP yang sangat sunyi. Ruangan tersebut di isi oleh lelaki kecil yang terbaring lemah di bangsal rumah sakit. Tubuhnya penuh dengan alat bantu medis, juga sekarang nafasnya di bantu dengan selang oksigen. Hanya infus yang ia makan setiap harinya.
Tidak, rumah sakit ini memberinya makan lewat alat bantu medis juga. Semua hidupnya bergantung pada alat medis yang tertempel pada tubuhnya. Di sampingnya, Off memegang tangan yang tertancap infus dengan mata yang sendu. Ia terus merindukan sosok yang ada di depan matanya dengan mata yang tertutup selama seminggu ini
"Apa kau benar-benar tak berniat bangun?" Tak ada jawaban sama sekali, Off tertawa getir dengan apa yang di lihatnya. Tuhan memang benar-benar memberi pelajaran luar biasa lewat Gun untuknya
"Kau semakin mengurus jika tak bangun, kau akan menjadi Zombie dengan tulang keringmu itu haha" Mulutnya terus tertawa, tawa yang bodoh. Bahkan wajah dinginnya sekarang sudah luntur di gantikan wajah sendunya
Kantong mata yang menghitam, tubuh juga semakin mengurus apa dia tak sadar diri, jika dirinya ini juga sudah seperti Zombie?
Off benar-benar gila akan Gun yang koma selama seminggu setelah menyelamatkan nyawanya. Ia terus merutuki kebodohannya karena tak menjaga Gun dan harus menyelamatkan Krist.
Mau bagaimana lagi?
Itu semua sudah terjadi
Jika saja Gun tak maju kedepan, semuanya juga pasti aman karena Off sudah memposisikan Gun dalam keadaan aman. Tapi Tuhan berencana lain, Off sekarang di hukum atas perbuatannya pada Gun.
"Jika dalam lima hari kau tak bangun, bagaimana aku hidup setelahnya? Kau mengatakan jika kau ingin memasak makan malam untukku" benar, dokter mengatakan jika peluru berhasil di keluarkan dan untung saja peluru tersebut tak mengenai organ vitalnya, tetapi sayangnya Gun tidak merespon kala operasi berlangsung dan di nyatakan koma.
Dalam 10 hari jika Gun tak sadar maka Dokter akan menyerah dan mengembalikan Gun ke sang pencipta.
"Dokter bilang jika aku banyak bicara padamu, otakmu akan merespon. Tetapi setelah dokter melihat kondisimu, otakmu tak mau merespon sama sekali. Sedosa itukah diriku hingga kau tak ingin meresponku?"
New yang berdiri di ambang pintu hanya bisa menahan tangisnya melihat keadaan Off. Ia membawa makanan untuk di berikan kepada Off, tetapi lelaki yang sudah seperti Zombie ini malah menolaknya dengan keras.
Sekarang New terus melihat wajah tangis dari Off
"Off, kumohon. Jangan lukai dirimu juga" Off tak merespon, tangannya terus mengelus tangan kecil Gun.
"Aku tak melukai diriku, dia yang melukai dirinya. Bahkan dulu aku juga sering melukainya. Hingga sekarang dia tak mau memberiku maaf. Aku memang tak pantas di maafkan" New semakin terisak, kini ia mengambil tubuh Off lalu memeluk Off erat. New tak pernah melihat Off selemah ini, tak pernah melihat wajah tangis dari laki-laki ini. Dan sekarang selama seminggu ini, New melihatnya dengan jelas
Bahwa Off sangat rapuh karena Gun
"Bagaimana jika dia tak mau hidup kembali" New menggeleng, lalu menangkup wajah Off yang sudah ia anggap adiknya sendiri. "Apa sampai mati pun aku tak di maafkan?"
"Tidak, kau yakin padaku Off. Gun pasti kembali, dia akan sadar dan memberimu maaf. Karena dia mencintaimu. Kau harus yakin itu" Off langsung mengangguk. Setiap hari kata-kata penenang selalu ia dengar dari mulut New membuat dirinya bisa merasa tenang.
"Kau akan di tertawakan oleh suamiku jika seperti ini. Setidaknya, makan sedikit. Bagaimana jika Gun bangun? Apa kau akan memperlihatkan sisi lemahmu dan menghilangkan aura badasmu? Aku tak yakin kalu dia bisa mengenalimu" Off mengangguk lagi membuat New tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend Sleep (OFFGUN) ✔️
Comédie(BELUM REVISI) "Jangan mendesah, aku tak menyukainya" "aku hanya teman tidur untuknya, tidak! aku hanyalah jalang yang menemani tidurnya" M-preg BxB OFFGUN 🔞++/21++