14 OFFGUN💚

5.1K 478 69
                                    

"Phi Off, kau dengar aku kan" Gun meraba pipi Off dengan tangan yang bergetar hebat. Mereka sekarang berada di mobil menuju rumah sakit dengan posisi wajah Off berada di pundak Gun.

"Phi Off, jangan tidur hm. Kau harus mendengarku bercerita"  Gun terus menepuk pipi Off agar Off terbangun. Mix yang melihatnya ikut menangis keras lalu ikut menepuk paha Off membuat Off tertawa kecil dan hampir tak terdengar.

"Mix ada di sampingmu, kau tak boleh seperti ini di depan anakmu. Dia anakmu, Mix anak kandungmu" Gun terus berbicara pada Off. Off hanya bisa mengangguk dan tersenyum.

"Daddy"  Mix menangis memeluk tangan ayahnya ini.

"Lihat, dia memanggilmu Daddy. Kau harus bangun Phi, Phi Off kau mendengarku? Phi Off"

"Daddy"

.
.
.


story about Off

"Ayo aku gendong" Off remaja langsung menggendong bocah berusia 7 tahun tadi di punggungnya. Ia berlari dengan kaki tertatih untuk keluar dari gang tersebut setelah membunuh 2 pria tadi. Kini mereka menemui jalan kota membuat Off menghela nafasnya lega. Ia berjalan seperti biasa lagi, walaupun ia sudah aman tak ada niatan untuknya melepas bocah yang ada di punggungnya ini.

Sedikit tertawa kala kupingnya mendengar suara dengkuran kecil dari bocah ini. Badannya sudah lelah, Mau tak mau Off membangunkan bocah ter sebut sehingga sang Empu langsung mengucek matanya.

"Maaf telah membangunkanmu" Bocah ini mengangguk, setelah itu ia meminta turun dari punggung Off dan Off sendiri menuruti kemauan dari bocah ini. "Lalu, di mana rumahmu? Aku akan mengantarmu pulang"

"Makasih" ucapnya dengan senyuman sebelum memberi tahu di mana letak rumahnya. Off sendiri terpana akan senyuman manis itu. "Ayo pulang kerumahku"

Off mengangguk dan mengikuti arah jalan bocah tersebut

Sudah seminggu dirinya berada di rumah sederhana ini. Hatinya menghangat kala merasakan bagaimana rasanya mempunyai orangtua lengkap yang penuh kasih sayang. Sudah seminggu juga ia tak pulang kerumah dan anehnya ayahnya tak mengetahui keberadaannya membuatnya tersenyum bahagia

Apalagi dengan sosok kecil yang terus memberi perhatian untuknya. Dari hal-hal kecil, bocah ini akan selalu memberi perhatian untuknya. Seperti saat ini, bocah tersebut membawa sebuah ubi di piring, ia meniupi ubi tersebut lalu mengarahkan ubinya kedalam bibir Off. Off langsung menerima ubi tersebut kala Gun menyuapinya.

Sangat menggemaskan

"Papi, tetap tinggal di sini bareng Gun ya" Off tersenyum. Nama bocah tersebut adalah Gun Atthapan, nama yang cantik secantik orangnya. Off mengangguk menerima tawaran dari Gun kecil sehingga bocah tersebut terlonjak kesenangan. Tanpa di sadari bocah tersebut langsung mencium Off tepat di bibirnya. Siapa yang sadar jika itu ciuman karena Gun masih bocah. Ya hanya Off sendiri yang sadar jika Gun ini mengambil ciuman pertamanya.

Juga hatinya

Off mengabaikan perasaannya lalu memejamkan matanya menikmati angin malam. Ini hanyalah sebuah rasa sayang sebagai kakak untuk adiknya.

Malam semakin gelap, Off duduk di bawah pohon bersama Gun dengan ubi yang mengebul panas. Hingga tiba saja ia di kagetkan dengan suara boriton memanggil Off

"Tuan muda, sudahkah anda bersenang-senang. Saatnya untuk pulang" itu suara dari pengawal ayahnya. Dengan cepat ia menyembunyikan Gun di belakang punggungnya agar pengawal ini tak melukai Gun.

"Aku tak mau pulang" Ucap Off dengan mata yang penuh amarah. Pengawal tadi menghela nafasnya

"Bocah yang sangat manis, haruskah aku membunuhnya?" Off langsung terkejut lagi mendengar suara ayahnya yang sudah mengambil Gun membuat Gun langsung berteriak meminta tolong padanya. Off ingin menggapai bocah tersebut tetapi ayahnya malah memukul perutnya dengan keras.

Just Friend Sleep (OFFGUN) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang