Prolog

4.5K 403 47
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

David sang dewa penghukum bangkit berdiri dari tempat duduknya dan menggebrak meja dengan cukup kuat. "Berani-beraninya mereka melupakan (Name)! Sang dewi akhir dan awal zaman!"

Tampak seorang pria dengan surai keemasan mencoba menenangkan sang dewa penghukum. "Tenanglah ayah, kau tidak perlu marah-marah. Aku yakin ada alasan mengapa para manusia itu melupakan mama sebagai dewi yang paling di hormati."

David menatap marah ke arah pria itu. "Diamlah Natan! Aku tidak bisa melihat kalau ada yang berani melupakan istriku yang tercinta ini."

Natan sang dewa waktu hanya bisa menghela nafasnya. Di samping Natan tampak seorang anak kecil berjenis kelamin perempuan sedang mengelus seekor kelinci putih.

"Bagaimana kalau kita turun ke dunia itu untuk mencari tahu?" saran anak kecil itu.

Tampak dewa bulan menatap dingin ke arah anak kecil itu. "Untuk apa? Kita bisa mengutus si kembar itu untuk menyelidikinya."

Dewi Matahari menepuk pelan bahu dewa bulan. "Ayolah, saudaraku, jangan terlalu dingin kepada adik kecil kita."

Anak kecil itu berlari ke arah (Name) dan memeluk wanita itu. "Mama, coba lihat kak Dion. Dia menatapku dengan tatapan datarnya yang menakutkan itu."

(Name) mengelus kepala anak itu dengan lembut dan menatap tajam ke arah sang dewa bulan. "Dion, sudah berapa aku bilang kepadamu? Untuk tidak menakut-nakuti, adikmu si Flora."

Sang dewa bulan memalingkan wajahnya. Dewi alam dan dewi matahari tertawa melihat saudara mereka di omelin oleh ibu.

"Aku sendiri yang akan turun ke dunia ini. Kalian semua di sini saja," kata (Name) kepada seluruh dewa dan dewi.

Dewi matahari menggelengkan kepalanya. "Mama jangan turun ke sana. Lebih baik si kembar saja pergi ke sana."

(Name) mengelus kepala dewi matahari. "Mama ingin tahu apa yang terjadi di sana, Aurora. Di tambah lagi mama juga bosan berada di sini."

Brian sang dewa reinkarnasi menatap khawatir ke arah (Name). "Apa kau yakin, (Name)? Aku tidak ingin kau kenapa-kenapa di sana."

"Tenang saja, Brian. Aku bisa menjaga diri selama di sana. Kau, David dan anak-anak yang lain tinggal di sini saja. Sementara aku sendiri yang berangkat pergi menuju ke dimensi dunia itu."

David berjalan menghampiri (Name) dan mengecup dahi gadis itu. "Hati-hati, (Name)."

Selama beberapa abad lamanya, (Name) menjadi seorang dewi akhirnya dia membentuk keluarganya sendiri. Di mana Brian dan David menjadi (ekhem) suaminya. Dari David muncul beberapa dewi atau dewa, seperti dewa waktu, dewa perang, dewa bulan dan dewa kedamaian. Sedangkan dari Brian, muncul beberapa dewi atau dewa, seperti dewi matahari, dewi alam, dewi cinta, dan dewi kesehatan.

(Name) membuat dunia bagi keluarganya atau bisa dibilang semacam surga. Lalu dia memberinya dengan sebuah nama yaitu, Realm Celestial. Tapi tidak hanya itu, dia membuat 2 dunia lain lagi. Yang satunya dia beri nama Paradise World, di mana para roh manusia atau makhluk jenis apapun itu yang sering melakukan kebaikan di tempatkan di sana. Sedangkan yang satunya diberi nama Abyss World, di mana para manusia atau makhluk jenis apapun yang sering melakukan kejahatan akan di tempatkan di sana.

Tampak (Name) sudah siap untuk pergi. Tapi sebelum dia pergi, dia memberikan pesan kepada keluarganya untuk menjaga baik Realm Celestial dengan baik selama dia menjalankan tugasnya ke sebuah dimensi dunia lain. Setelah itu dia pergi dengan menggunakan sebuah portal.

~~~ Bersambung ~~~

The Forgotten Goddess (Tokyo Revengers x Female Reader Uchiha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang