Unterschied 9. [Manggung]

23 7 0
                                    

1079 words!

🌙 Hpy rding...


"Widih udah wangi aja nih malam minggu. Biasanya pacaran sama laptop di pojokan" Sungut Tere. Pasalnya semasuknya Tere ke dalam kost Shella hidungnya langsung disambut dengan wangi semerbak yang dominan soft.

"Berisik!" Respon Shella sembari muter bola mata. Lebai banget emang Tere.

Tere lanjut jalan, duduk di pinggiran kasur sambil ngemilin cikinya. "Mau malming sama si GGS nih pasti" Tuduhnya dengan mata yang memicing.

"GGS naon?"

"Gitaris Gantengnya Sagitarius"

Shella mendengus.

"Sendirinya gimana? Ketemuannya pasti gagal lagi nih sama mantan makanya sewot" Sindirnya yang emang sengaja.

Terlanjur kesel Tere lempar ciki-cikiannya sampe ngenain punggung Shella. "Gak usah ngeselin ya! Awas aja lo korban gamon kaya gue selanjutnya"

Tapi sahutannya gak dihirauin apa-apa sama Shella karna Shella sibuk ngecek hape yang kemasukan notif. Sementara Tere lebih milih rebahin tubuhnya ke kasur kost Shella.

"Re aku duluan. Jagain kostan, bentar doang ko"

"Iya, iya asal baliknya bawain gue makanan yang enak-enak"

"Hilih" Sahut Shella terakhir sembari nyomot ciki Tere. Terus keluar kamar kost.

Karna di halaman kostnya sendiri udah ada sosok Chandra yang nungguin, kayanya baru sampe karna helm fullface belum di lepas dan masih duduk di jok motor.

Ganteng.

"Hai" Sapa Shella.

"Yuk naek"

Chandra menyerahkan helm pada Shella. Gak peka topi Chandra lagi dong sekarang. Setelahnya Shella naik dngan bertumpu pada kedua bahu Chandra, seperti biasa. Seduduknya di jok belakang-- wesss wangi woddy langsung tercium dengan jelas. Yang pasti wangi farfum dari cowok itu, wanginya khas laki banget. Tipe-tipe wangi yang bukannya bikin eneg tapi bikin nagih. Makin betah aja Shella di belakangnya. Eh astagfirullah!

"Aman?"

"Aman"

Baru setelahnya Chandra mengas motor meninggalkan halaman kostan Shella.

"Manggungnya di cafe?"

"Hm-em. Punya Kakanya temen. Itung-itung ngeramein cafe barunya"

"Jauh?"

"Lumayan. Pegangan deh gue mau ngebut biar cepet sampe juga, temen-temen gue udah nungguin"

"Oke"

Shella langsung menuruti intruksi Chandra buat pegangan ke ducati belakang.

"Gue ngebut ya?"

"Asal jangan ngebut banget. Inget, Kita mau ke cafe bukan rahmatullah" Ingetnya.

Celetukan Shella buat Chanyeol ketawa kecil. "Gak janji"

Belum sempet Shella nyahut, ducatinya udah melaju kenceng dengan kecepatan lebih dari pada yang sebelum-sebelumnya.

🌙


Keadaan Cafenya sendiri udah rame. Gak taulah mungkin pada tau yang manggungnya Sagitarius? Apa emang cafenya sendiri yang menarik. Kemungkinan besar sih dua-duanya.

"Mau pesen apa sembari nungguin gue kelar manggung?" Tanya Chandra lebih dulu setelah salah satu waitress dateng.

"Yang di rekomended di sini aja Mba. Kaka sendiri mau apa?"

Únterschied ✔ [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang