part 3

1.1K 56 1
                                    

Malam hari di sebuah rumah mewah yang terdapat 3 lantai dan banyak kamar di setiap lantainya itu terasa ramai yang biasanya sepi dihari-hari biasa tapi ramai dihari weekend, tapi entah kenapa meski bukan weekend rumah mewah itu terasa ramai malam ini. Diruang tamu semua keluarga sedang berkumpul, suasana pun riuh oleh suara2 orang bercanda hingga tiba-tiba sepasang suami istri datang membuat semua pun terdiam seketika. Mereka adalah Indra Jaya pramudya beserta sang istri, mereka paling dihormati oleh semua keluarga, tak ada yang berani membatah setiap kata-katanya. Sepasang paruh baya itu pun duduk disofa.

"Yangkung, ini kenapa semua disuruh berkumpul?" Tanya vivi, viona fadrin pramudya sang cucu, anak dari putrinya yang bernama frieska anastasia pramudya. Sang kakek yang ditanya pun menoleh pada cucunya.

"Itu wajah kamu kenapa?" Tanya sang kakek pada vivi, karena melihat wajah cucunya itu memar. Pandangan pun langsung beralih mengitari semua anggota keluarga disana, tatapannya jatuh pada seseorang yang sedang bermain game sangat fokus hingga tak sadar jika sedang ditatap intens.
"Zahra, wajah kamu juga kenapa? " Sang kakek juga bertanya pada cucu satunya yang bermain game itu. Zahra adalah ara yang punya nama lengkap Zahra Nur pramudya anak dari melody nurramdhani pramudya. Jadi secara otomatis, ara dan vivi saudara sepupu, bnyak orang tak tau kalau mereka bersaudara karena sang kakek cerita jangan mengungkap siapa keluarga besarnya kepada siapapun. Boleh cerita hanya pada orang yang bisa dipercaya, seperti para sahabat dan guru saja yang tahu. Ara yang merasa ditanya pun langsung mematikan hpnya dan melihat kearah sang kakek.

"Sparing sama viona yangkung" Jawab ara sopan. Ara memang cuek pada semua orng, moodnya juga suka berubah2, tapi berhadapan dengan sang kakek dan sang nenek, senyum manisnya selalu terukir dibibirnya.

"Tapi apa kalian sudah saling memaafkan? " Tanya sang nenek.

"Sudah yangti" Jawab keduanya berbarengan.

"Syukur kalo begitu" Ucap sang kakek.
"Sebenernya yangkung ngumpulin kalian karena ada sesuatu yang mau yangkung bicarakan" Lanjutnya menatap semua anggota keluarganya.

"Papa mau bicara apa? " Tanya melody lalu mendekati sang ayah, lalu sang ayah menarik melody untuk duduk di sampingnya.

"Ini tentang suami kamu sayang" Ucap pramudya menyentuh pipi putrinya itu, hal itu membuat melody jadi tak tenang apa lagi saat menatap mata sang ayah yg mulai berkaca2, mata yang menenangkan semua putrinya kini tersirat akan akan kesedihan.
"Suami kamu di Jepang sedang koma selama ini dirumah sakit" Kata-kata itu membuat semua anggota keluarga terasa tersambar petir, semua shock, semua tak percaya, orang yang selama ini melindungi seluruh keluarga sedang terbaring dan tidak ada satu pun keluarga ada disana. Apalagi melody, dia shock, saat semua menitikan air mata, melody justru menatap tajam pada seseorang, mata melody memancarkan amarah dan kekecewaan. Melody pun bangkit dari duduknya mendekati orang yang ditatap nya tajam itu.

"Plakk,,,,," "plakk,,,, "

2 tamparan melody layangkan pada orang dihadapannya, semua terkejut dengan apa yang melody lakukan, tidak biasanya dia main tangan meski dilukai oleh seseorang. Dan sekarang karena emosi dia menampar putri sulungnya.

"Kenapa kamu tidak jujur? " Bentak melody pada putri sulungnya yang tak lain adalah beby chaesara pramudya.

"Maaf ma" Jawabnya lirih.

"Kenapa beby, kenapa kamu lakukan ini sama mama? " Bentak melody lagi, menarik baju beby, memukulnya, menumpahkan semua amarahnya pada anak sulungnya itu.

"Ini permintaan papa, disana juga papa tidak sendiri, ada om okta dan om lidya" Jawab beby, membuat melody, frieska, kinal, feni dan sepasang paruh baya itu kaget mendengar nama terakhir yang disebut.

Big family MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang