Begin

5.2K 286 6
                                    

Adel POV

Senin identik dengan upacara tapi memang benar seperti saat ini aku sedang bersiap menuju lapangan bersama 2 temanku Olla dan Flora. Kami merupakan siswa kelas 2 SMA dan perlu diingat kami hanya murid biasa bukan murid populer apalagi disukai banyak orang, kami pun bukan kapten tim basket atau bahkan ketua osis. Sungguh kami benar benar biasa saja, hanya memiliki banyak teman dan kenalan.

" Kantin kan nanti?  " Tanya  Olla. Biar ku kenalkan. Selain Olla dan Flora sahabatku ada 2 orang lagi, mereka adalah Ka Oniel dan Ka lulu. Kenapa kak? Karna mereka kelas 12. Kami berlima saling kenal karna memang kami teman main dirumah. Iya rumah kami satu komplek, tidak berdekatan tapi masih satu komplek.

" Iyaa gua juga laper mau beli makanan kalo udh ada, belum sarapan " ucapku dan dijawab anggukan oleh Olla dan Flora

Upacara berjalan lancar paling ada beberapa murid yang harus mundur karna kurang enak badan atau itu hanya akal-akalan agar tidak mengikuti upacara? Tapi aku juga tidak peduli. Saat ini aku, Flora, Olla, Ka Oniel dan Ka lulu berjalan menuju kantin rutinitas biasa kami setiap pagi.

" Bu rinn es lattenya 4 yaaa di gelas aja " ucap Flora  pada ibu kantin langganan , kami memang jika ke stand bu rin selalu memesan es latte dan mie instan tapi kali ini kami hanya memesan es nya saja. Ini bukan ice latte seperti di coffee shop biasanya, ini hannyalah ice coffee instan biasa rasa coffee latte , aku tidak ingin menyebut merk. Tapi itu enak. Sekolahku tidak se elit itu.

Pesanan datang kami minum dengan tenang. Setelah upacara memang kami diperbolehkan istirahat sekitar 15 menit.

Plakk

Seseorang memukul pelan lenganku saat ku tengok ternyata dia, Ashel sahabat yang aku cintai.

" Kebiasaan lu minum es pagi pagi, nanti perutnya sakit ngeluh " ucapnya padaku sambil menyerahkan kotak bekal kecinya

" Yaa kalo sakit emang ngeluh kalo happy bukan sakit namanya " ucap Ka Oniel dengan guyonannya yang garing itu

" Apa nih?" Tanyaku pada Ashel

" Sandwich, katanya semalem lu di rumah sendirian mba juga ngga ada, pasti ngga sarapan kan? Yaudah itu gua bikinin " ucapnya sambil mengambil duduk disampingku, Olla yang awalnya disampingku otomatis ber geser

" Widihhh adel doang nih shel?" Tanya Olla

" Yeee kalian kan pasti udah sarapan, tapi ini banyak ko minta aja yaa hehehe" jawab ashel

" Oke del bagi bagi lu nanti " ucap Flora dan aku hanya mengangguk saja

" Mau ngga?" Tawarku padanya dan Ashel menggeleng.

Biar ku ceritakan perihal hubunganku dengan gadis cantik itu alias Ashel. Kami mulai dekat karna saat kelas 10. kami sekelas dan entah bagaimana kita jadi sangat akrab dan ternyata rumahnya juga dekat denganku, tidak sedekat Olla dan yang lain dia hanya berbeda komplek tapi kami di satu kawasan yang sama . Aku dengan sahabatku yang lain memang akrab tapi ke akraban antara aku dan Ashel berbeda menurutku. Ia sangat perhatian dan menurutku aku pun juga. Ia merupakan gadis yang manja, terkadang aku merasa interaksiku dengannya seperti orang yang berpacaran. Aku tidak tau sejak kapan aku mempunyai rasa padanya tapi yang jelas semakin kesini perasaan itu semakin besar, yang ku kira hanya perasaan sesaat ternyata malah menetap lama dan ku harap akan selamanya. Aku memendam perasaan ini sendirian. Ia tidak boleh tau karna bagaimanapun perasaanku ini di negaraku salah. Sekuat apapun aku membenarkan jika tinggal disini maka perasaan itu salah. Tapi aku tidak mempedulikannya perasaanku ya perasaanku, tidak bisa di atur orang apalagi pemerintah. Aku tidak ingin sampai seorangpun menyadari perasaanku bisa jadi kacau nanti, aku tidak ingin jauh darinya.

" Eh shel Freya masih sakit ?" Tanya Flora. Ia memang belakangan ini dekat dengan Freya teman sekelas Ashel. Entah bagaimana awal mula kedekatan mereka.

" Masih flo, gue sama yang lain sih rencana nanti pulang sekolah mau nengok " jawab Ashel

" Mau gue anter ?" Ashel menoleh ke arahku, jujur saja jika di moment seperti ini jantungku tidak bisa di ajak kompromi.

" Emang ngga latihan ?" Tanya nya. Latihan disini adalah latihan badminton karna aku mengikuti ekskul itu

" Ngga jadwalnya di undur soalnya pelatih gua ada acara " jawabku sambil mulai memakan sandwichnya

" Yaudah kalo ngga ngerepotin "

" Oke adik adik sekalian ngobrolnya dilanjut nanti yaaa sekarang kita balik ke kelas udah mau bel, del bagi sandwichnya " ucap Ka lulu sambil mengambil roti lapis buatan Ashel.   Kami berjalan menuju kelas bersama, tapi pisah ditengah jalan dengan Ka oniel dan Ka lulu karna kelas mereka di lantai dua sedangkan aku dan yang lain di lantai satu. Saat sudah sampai di kelasku pun aku tidak langsung masuk, aku mengikuti Ashel sekedar mengantarnya walaupun kelas kami sebelahan.

" Nanti kantin bareng ngga istirahat?" Tanyaku padanya

" Ngga deh del gua bawa bekel mau makan sama yang lain dikelas " ucapnya. Kami memang sering ke kantin bareng sering bermain bareng, ia juga akrab dengan para sahabatku.

" Yaudah gih masuk,  gua ke kelas yaa" ucapku sambil mengusap rambutnya. Dan ia tersenyum manis. Senyuman yang  selalu terekam di otak dan hatiku.

****

Pukul 14.00 saatnya jam pulang sekolah, setelah mengabari Olla dan yang lainnya bahwa aku tidak langsung pulang malainkan akan mengantar Ashek aku langsung menuju parkiran. Aku dan yang lain memang biasa pulang bareng karna yaaa rumah kita berdekatan. Aku menuju motor matic hitamku duduk di atasnya sambil menunggu Ashel datang. Dan tak lama ia datang dengan teman-temannya dan juga Flora.

" Lu ikut flo?" Tanyaku

" Hehehe iyaa" jawabnya

Aku segera memundurkan motorku dan meminta tas Ashel untuk ku letakkan di depanku. Seperti inilah aku dan ia jika pulang bersama atau pergi bersama

" Del " panggilnya saat kami sudah jalan

" Kenapa shel?" Tanyaku yang harus meninggikan sedikit suaraku karna suara bising jalanan

" Pulang ke rumah gua aja yaaa mommy gua sengaja masak banyak nyuruh lu makan siang di rumah " lihat, bagaimana aku tidak makin jatuh cinta padanya. Dia dan keluarganya begitu perhatian padaku

" Okay siap "

Sesampainya disana Ashel dan teman-temannya asik mengobrol sedangkan aku hanya memainkan handphonku, aku tidak terlalu dekat dengan Freya kecuali Flora yang belakangan terlihat dekat. Sesekali Ashel bersandar pada bahuku atau mengajakku mengobrol. Sentuhan seperti ini yang selalu membuat detak jantungku tak karuan.

Satu jam sudah kami disana dan langsung pulang terkecuali Flora yang katanya masih ada urusan dengan Freya.
Dijalan aku dan Ashel hening tapi tiba tiba tangannya memeluk pinggangku

" Kalo lu laki jadian aja apa yaa del kita " ucapnya sambil tertawa

" Dih emang kalo gua cewe kenapa " tanyaku memancing

" Ya gaboleh dong dimarahin orang orang nanti " ucapnya tambah mengeratkan pelukannya

" Yee apa urusan mereka marah gitu kan yang punya perasan kita, kecuali kalo lu usik mereka baru pantes mereka marah " ucapku lagi

" Tetep aja adell, del jangn jangan lu suka gua lagi yaaa" ucapnya yang membuat aku sedikit gugup tapi bisa ku kondisikan

" Suka dong emang kenapa " ucapku sambil tertawa sedikit

" Halah bohong aja , lu juga bilang gitu ke Marsha kan" ucapnya sambil memukul pelan bahuku dan aku tertawa saja

" Dibilangin ngga percaya " 

" Bodo buaya " pembahasan ini tidak pernah mengarah serius, entah aku ataupun dia pasti selalu mengalihkannya. Apakah ia mulai sadar perasaanku padanya ? Ku harap tidak, aku tidak yakin dia akan menerima perasaanku padanya.

TBC

Semoga suka untuk cerita yang ini yaa guys. Tadinya judulnya School love story. Tapi saya rencana cerita ini ngga cuman pas sekolah aja, tapi berkelanjutan gitu ( ngerti kan yaa) jadi saya rubah judulnya. Maaf kalo covernya jelek yaa hehehe. Authornya ngga bisa bikin cover.

Decision Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang