Berdebu banget yaa heheh
Selamat membaca maaf kalo banyak typo semoga sukaa
***
Adel dan para sahabatnya saat ini sedang berada di kamar Adel bermain mainan monopoli. Mainan mereka dulu saat masih kecil, tapi dimainkan lagi sekarang, rindu masa kecil kata mereka. Makanan dan minuman berserakan dimana-mana. Semalam mereka menginap dirumah Adel dan kebetulan besok hari libur.
" Gua rasa ya flora sama freya ada apa apa nih " ucap Olla tiba-tiba sambil melirik sahabatnya. Tapi tak lama ia dilempari chiki oleh Flora
" Emang ya lu selalu mulai pergibahan" yang dilempar hanya tertawa saja lalu mengambil chiki itu dan memakannya
" Lah gibah gimana? Gua bener ko" ucapnya sambil tertawa
" Kaga kaga bener jangan percaya Olla" ucap Flora lagi
" Tapi emang tau flo , gua liat-liat lu deketin Freya mulu, naksir lu?" Tanya Oniel kini
Tok tok tok
Mereka semua sontak menoleh ke arah pintu dan ternyata ART keluarga Adel
" Del , ada si Ashel tuh diluar disuruh masuk ngga mau katanya " semua mendadak diam, pembahasan Flora Freya juga dihentikan.
" Oh iya mba"
Adel keluar kamarnya dan benar saja di ruang tamu sudah ada Ashel disana.
" Shel " Ashel menoleh saat melihat Adel dan tersenyum tipis
" Tante sama om mana?" Tanya Ashel, Adel duduk dahulu dihadapan Ashel
" Mama ikut papa ke acara kantor, yang lain main belum pulang" Ashel mengangguk saja lalu diam dulu. Biasanya jika Ashel atau pun Adel main dirumah satu sama lain, suasana tidak akan secanggung itu. Tapi kini sudah berbeda. Memang benar kata orang, jangan memasukkan cinta dalam persahabatan.
" Makasih ya" ucap Ashel sambil memberikan paperbag berisi jas hujan Adel
" ngga kena hujan kan badan lu?" Tanya Adel. Tapi ia dalam hati merutuki hal itu. Ia sedang berusaha tidak mengkhawatirkan Ashel tapi malah tidak bisa.
" Ngga ko, yaudah gua pulang ya" ucap Ashel sambil beranjak dari sana
" Hati-hati" biasanya Adel akan menahannya, tapi kali ini tidak bisa. Mungkin juga ia sudah tidak punya hak untuk mengkhawatirkan Ashel lagi.
***
Adel kini sedang memarkirkan motornya di parkiran sekolah. kebetulan Oniel juga bersamanya saat ini. Mereka kemudian berjalan bersama melewati koridor. Awalnya biasa saja, mengobrol sesekali tertawa. Tapi kemudian keduanya diam saat mendengar pembahasan murid yang baru saja lewat
" Udah jadian mereka"
" Siapa ? Ashel sama Zee? Seriusan?"
" Iyaa kan gua sekelas sama Zee, kata temen-temennya juga gitu" ucap salah satu murid itu, Oniel segera merangkul Adel dan sedikit mempercepat langkahnya
" Dah gapapa del masih banyak yg lainnya"
" Gua gapapa ka Oniel, biasa aja"
Sudah jelas sebuah kebohongan besar jika Adel bilang tidak papa. Hatinya jelas sakit, ini mungkin bisa dibilang cinta pertamanya, cinta pertamanya sedalam itu sampai ia tidak bisa membuang perasaannya pada Ashel meskipun Ashel jelas-jelas menolaknya. Jauh dalam lubuk hatinya ia masih mengharapkan Ashel, meskipun kenyataannya ia sudah kalah telak, benar-benar sudah kalah. Dihadapan yang lainnya bahkan Ashel ia terlihat tegar seakan tidak terjadi apa-apa. Tapi lain hal jika hatinya yang berbicara
KAMU SEDANG MEMBACA
Decision
FanfictionAda berbagai keputusan yang dapat merubah hidupmu. termasuk mencintai sahabatmu.