Love is Gone

2K 267 10
                                    

Adel POV

Setelah pembicaraan hari itu. Bohong jika aku berkata aku baik-baik saja. Nyatanya tidak seperti itu. Meskipun Ashel hanya kagum pada Zee tapi tetap saja siapa yang tidak kepikiran. Terlebih Zee juga terlihat suka dengan Ashel. Aku akan kalah. Zee lelaki tampan, pintar dan baik. Beda denganku. Selain biasa saja aku adalah perempuan. Dan sepertinya Ashel bukan orang sepertiku. Bahagia jika melihatnya bahagia dengan pilihannya adalah bulshit. Aku tidak bahagia melihat dia dengan orang lain. Tapi aku tidak punya pilihan.

Malam itu aku hanya butuh menyendiri. Aku tidak benar-benar menjauhi Ashel. Buktinya saat ini aku berangkat bersama dengannya.

" Gua kira lu bakal marah sama gua del " Ucapnya. Aku tidak yakin bisa marah berhari-hari dengannya.

" Ngapain gua marah coba " ia hanya mengangkat bahunya. Saat kami berjalan menuju kelas, orang yang benar - benar tidak aku harapkan kedatangannya malah datang

" Hai shel " sapanya. Dan Ashel tersenyum senang

" Eh ka zee hai " ucapnya sambil tersenyum malu. Mereka saling tatap beberapa saat sebelum aku berdehem

" Ayo shel, duluan ka " ucapku sambil menarik tangannya dan Ashel menurut saja.

" Liat kan del, orangnya baik del " ucapnya, aku bertahan pada ekspresi datarku.

" Jangan asal baik baik aja, kita gatau sifat aslinya gimana kan " balasku, karna memang benar kan? Banyak yang awalnya terlihat baik tapi ternyata jahat.

" Iyee deh dell iyeee" ucapnya dengan malas. Ashel sepertinya sangat suka dengan Zee.

Seperti biasa aku mengantarkannya sampai kelas baru sehabis itu aku ke kelasku sendiri. Aku duduk sebangku dengan Flora, ia terlihat sibuk menonton anime di ponselnya, sedangkan Olla duduk di depanku  .

" Eh nanti malem ke coffe shop temen abang gua yuk, bagus dah gua liat tempatnya ' ucap Flora sambil menyimpan Handphonenya.

" Besok kan sekolah " balasku. Sebebas-bebasnya aku tetap saja rasanya jika main malam dan besoknya sekolah, agak malas.

" Yaelah emang ngapa si, besok free class " kini Olla yang menjawab. Aku mengangguk saja. Syukurlah jika besok free class. Bagaimana Olla tau? Teman Olla banyak yang anggota Osis jadi sumber pengetahuan olla bersumber dari mereka semua.

Hari ini aku menjadi lebih diam dari biasanya. Semenjak pembicaraan hari itu memang mood ku masih belum stabil entah kenapa.

Siang ini Ka Oniel main ke rumahku, bukan main juga mungkin ia mau menginap. Orang tuanya sedang mengunjungi neneknya soalnya. Itu sudah kebiasaan aku dan yang lainnya. Jika dirumah sendiri maka kita akan menginap. Dan sekedar informasi hari ini Ashel tidak pulang denganku. Ia ada kerja kelompok dirumah temannya dan sampai sore.

" Del gua mau nanya tapi jawab jujur " ucap Ka oniel. Kami duduk dibawah kasur sambil menonton. Film yanh kami tonton aku stop dulu.

" Nanya apa nih " ia diam sebentar lalu menatapku

" Lu suka Ashel?" Aku yang sedang minum langsung tersedak mendengarnya.

" Tiba-tiba banget lu nanya gituan, ngga lah " ucapku. Aku belum jujur tentang diriku yang sebenarnya pada siapapun. Takut mereka risih denganku.

" Gapapa jujur aja, gua ngga akan judge, ngga akan jauhin lu" aku menghela nafas, aku ingin sekali terbuka dengan mereka. Apakah ini keputusan yang benar?

" Maybe gua suka" Ka Oniel terlihat menghela nafas lega.

" Gua ralat, gua suka cewe ka " ucapku lagi sambil menunduk. Dan ka oniel menepuk nepuk pelan pundakku.

Decision Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang