Isn't Easy

2.1K 265 4
                                    

Sabtu sekitar pukul 14.00 siang Adel masih berlatih badminton, ekskul yang diikutinya. Badannya sudah basah oleh keringat tapi gadis itu terlihat masih sangat semangat. Maklum, olahraga itu adalah hobynya. Sedangkan dari arah pintu masuk GOR yang biasa di sewa sekolah Adel untuk ekskul, gadis dengan rambut di gerai dan dengan pakaian kasualnya berjalan menuju kursi tunggu disana, dan dia adalah Ashel. Jarak antara kursi dan tempat Adel bermain sangat dekat sehingga Adel bisa melihat 'sahabat'nya itu datang. Mendadak konsentrasinya buyar. Jika orang lain latihan ditemani oleh orang tercinta mereka akan menjadi semangat, berbeda dengan Adel. Ia malah akan kehilangan konsentrasi karna fokusnya terbagi dua.

Pelatih mendatangi Adel sambil tersenyum
" Di datengin si cantik malah buyar lu del" ucapnya sambil tersenyum dan Adel pun tersenyum malu

" Apa dah Ka citraa" balasnya. Pelatih mereka memang masih bisa dikatakan muda dan kebetulan ia adalah orang yang santai, maka tak heran jika anak klub badminton terlihat sangat akrab dengannya.

" Dah untuk hari ini cukup latihannya sekarang yang mau pulang silahkan pulang yang mau nge date juga silahkan, ya ngga del?" Ucap Citra sang pelatih sambil menggoda Adel. Diantara yang lain murid yang paling akrab dengan Citra memang hanya Adel karna kebetulan sewaktu SMP Adel pun dilatih oleh Citra. Citra pun bahkan tau atau sadar dengan kedekatan Adel dan Ashel maka sering kali ia menggoda Adel.

" Ka citra ah males ah" ucap Adel pelan karna takut Ashel dengar. Dan Citra hanya tertawa saja.

Adel berjalan ke arah tas nya yang ada Ashel disana. Ashel teesenyum saat Adel mendekat

" Si batu , udah dibilangin nanti gua jemput malah nyusul " ucap Adel sambil mengambil baju ganti di tas nya

" Biarin , kan gua sekalian mau liat lu latihan " balas Ashel sambil memperhatikan Adel. Mereka memang berencana akan jalan-jalan yang entah tujuannya kemana.

" Iyee dehh , gua mandi dulu bentar gapapa yaa? Lu nunggu gapapa kan?" Tanya Adel memastikan . Ashel pun langsung memukul pelan lengan Adel

" Apaan sih lu kaya sama siapa aja, udah sana" ucapnya dan Adel juga berlalu dari sana.

***

Kini mereka sudah dalam perjalanan entah akan menuju kemana. Sebelumnya mereka mampir sebentar ke rumah Adel untunh menaruh barang-barang perlengkapan ekskul tadi. Karna tidak mungkin kan jalan-jalan sambil menenteng raket dan segala macam. Adel menawarkan untuk menaiki mobil online padahal atau transportasi umum agar Ashel tidak kepanasan, namun Ashel menolaknya karna ia ingin jalan-jalan keliling jakarta dengan motor matic Adel.

Dan sekarang mereka tiba di sebuah kedai kopi yang sudah lama berdiri di daerah glodok sana. Katanya es kopi disana rasanya enak dan mempunyai cita rasa sendiri maka Adel merekomendasikan untuk singgah disini.

" Tau dari mana del warung kopi enak kaya gini?" Tanya Ashel

" Dari film folosofi kopi hehehe, dan beneran kan enak ternyata" jawabnya sambil menyeruput es kopi susunya

" Untung ngga panas banget yaaa masih rada mendung gitu " Ashel menoleh pada Adel yang menatapnya

" Emang kenapa kalo panas?" Tanya Ashel

"Yaa  nanti lu kepanasan" blush, Meskipun Adel orang yang sering perhatian padanya tapi tetap saja setiap perhatian itu datang rasanya ia ingin terbang

" Apa deh " dan Adel hanya tertawa pelan saja.

****
Mereka tidak ada tujuan untuk mengunjungi suatu tempat, jadilah mereka hanya memutari kota jakarta saja. Dan pemberhentian kali ini adalah ke hutan kota daerah Gelora Bung Karno. Suasana tidak terlalu ramai kali ini.

Decision Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang