BAB 9.2

32 1 0
                                    

Di dekat jendela sisi barat kafetaria, menempati meja bundar ketiga dari selatan, Aku mengisap keras dengan sedotan, mencoba untuk mendapatkan tetes terakhir minuman yogurt strawberry dari dasar kotak minuman itu. Suara yang dihasilkan dengan hebatnya sebenarnya tidak pantas dikeluarkan oleh seorang gadis. Duduk di kursi dihadapanku, Ayano Keiko mengerutkan dahi.

"Mou, Liz... Rika-san, tolong minum dengan sedikit lebih tenang."

"Tapi itu... ah-, Si Kirito, menempel lengket begitu..."

Aku bisa melihat sebuah bangku dari atas puncak-puncak pohon di tempat dimana mereka duduk, seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan duduk dengan bahu mereka saling bersentuhan.

"Benar-benar tidak patut, melakukan hal itu di sekolah..."

"Ya, itu hobi yang buruk, mengintip!"

Aku menatap Keiko untuk sesaat sebelum berbicara dalam nada yang agak menyebalkan.

"Ngomong begitu, bukannya Silica juga memelototi mereka sampai barusan"

Keiko, Silica si pengguna pisau belati - mungkin kebalikannya - menunduk dengan wajahnya yang memerah, dan mulai memasukkan pilaf udang ke dalam mulutnya.

Kuremas kotak minumanku yang telah kosong dan melemparkannya kedalam tempat sampah yang beberapa meter jauhnya, kemudian meletakkan wajahku di meja dan mengeluarkan desahan yang keras.

"Ahh... kalau jadinya seperti ini, kita harusnya tidak setuju untuk <<Satu Bulan Genjatan Senjata>>!"

"Tapi bukannya itu ide Liz-san sendiri?! Kita harus membiarkan keduanya untuk lovey-dovey untuk hanya satu bulan, kamu bilang... itu benar-benar naif."

"Ada nasi yang menempel di wajahmu tuh."

Sekali lagi, aku mendesah, kemudian melalui kaca jendela memandangi awan putih yang beriring.

Bagaimana dia tahu alamat mail-ku? Aku masih tidak tahu, tapi di pertengahan Februari aku tiba-tiba menerima sebuah e-mail dari Kirito.

Aku takjub, dalam kepalaku aku mendengar bunyi gong untuk kedua kalinya sambil dengan perasaan gembira pergi ke tempat pertemuan, akan tetapi, apa yang Kirito ceritakan padaku di toko kopi itu jauh lebih mengejutkan.

Kirito sepertinya terlibat dalam <<ALO incident>> yang menimbulkan kegemparan besar. Aku diberitahu diantara yang terlibat, Asuna adalah korban jenis khusus.

Dia bilang Asuna benar-benar ingin bertemu denganku, tentu saja aku langsung terbang untuk mengunjunginya. Melihat sosoknya, seperti roh es yang akan meleleh, naluriku untuk melndunginya di Aincrad, terpicu dengan sangat kuat.

Untungnya, Asuna mendapatkan kembali semangatnya hari demi hari dan bisa bersama kami di sekolah. Ketika aku melihat Asuna lagi, daripada melihatnya sebagai seorang rival, aku ingin melindunginya seperti seorang adik. Dengan teman di depanku yang mencintai Kirito dalam cara yang sama, aku membentuk aliansi <<Ayo mengawasi mereka berdua dalam kehangatan selama Mei>> - perjanjiannya dilakukan. Tapi.

Mendesah untuk ketiga kalinya, aku menelan potongan terakhir dari sandwich BLT-ku, dan kemudian melihat ke Silica.

"Apa kau akan pergi ke pertemuan off-line hari ini?"

"Tentu saja. Lyfa... Suguha-chan juga akan datang. Aku tidak sabar untuk bertemu dengannya secara off-line untuk pertama kalinya."

" Silica, kau punya hubungan yang sangat baik ya dengan Lyfa."

Aku menatapnya sambil memasang senyum menggoda.

"Pasti itu 'kan? Ada perasaan kedekatan, karena kalian berdua sama-sama sebagai <<imouto>>."

"Muu..."

Pipi Silica memerah sambil dia memasukkan udang yang terakhir ke mulutnya, memberangut, dan kemudian ikut tersenyum.

"Liz-san juga benar-benar seperti <<one-san>> hari ini."

Untuk beberapa detik, ketegangan meningkat menjadi percikan ledakan di antara kami, lalu kami sama-sama mendongak untuk melihat awan, dan mendesah bersamaan.

Untuk beberapa detik, ketegangan meningkat menjadi percikan ledakan di antara kami, lalu kami sama-sama mendongak untuk melihat awan, dan mendesah bersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[LN] Sword Art Online 04 (ソードアート・オンライン 04) Fairy DanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang