BAGIAN 06

1.1K 168 6
                                    

Vote and comment!
Don't be a silent reader's!













V terkejut saat ia terbangun dan sebuah tangan mungil melingkar di perutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

V terkejut saat ia terbangun dan sebuah tangan mungil melingkar di perutnya. Ia berbalik dan sedetik kemudian ia malah mengembangkan senyum nya. Beralih membalikkan tubuhnya dan memeluk tubuh ramping gadis yang di cintai nya itu, Rosé.

"Ugh .. om udah bangun?"

V mencibir, "Kemarin panggil nya kamu, sekarang om, labil!"

Rosé terkekeh geli dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang V. "Aku ngantuk gimana ini?" Gumam nya dengan suara serak.

"Semalam ngapain aja emang nya, hm?" Taehyung mengusap surai kehitaman Rosé.

"Ngedrakor bareng teman-teman aku.."

"Ya ampun.. ini anak, udah di suruh jangan begadang .."

"He he .. maaf ya.."

"Masuk darimana kamu?"

"Om kan udah ngasih tau sandi akses pintu depan nya.."

"Oh iya ya .."

Mereka memang bukan berada di rumah V, lebih jelasnya rumah Papih Kim, mereka saat ini berada di apartemen elit V.

"Bangun yuk.. aku tadi pagi bangun karena alarm, langsung masak capcay kuah, ayam santan, terus aku buat roti tanpa pinggiran favorit om, sama jus mangga. Abis itu aku tunggu taksi 1 jam, terus datang kesini deh, habis itu baju kantor om udah aku setrika, rumahnya juga udah aku beresin, makanan yang tadi aku masak dirumah udah aku panasin juga.."

"Kamu siapin semua itu sendirian?"

Rosé mengangguk sampai poninya bergerak, "Iya dong! Aku udah jadi istri yang baik belum?"

V bergerak semakin mengeratkan pelukannya, kakinya melingkar di tubuh kecil Rosé, sementara kedua tangan nya memeluk kepala Rosé sampai wajah Rosé tenggelam di dadanya. "Mau kamu seperti apapun kamu udah jadi istri yang sempurna, ya karena aku mau nya kamu. Jadi kamu ga usah repot-repot."

"Siapa yang repot? Aku ga merasa begitu kok. Hanya .. merasa itu kewajiban, hitung-hitung belajar jadi tunangan yang baik .." Bisik Rosé

"Makin sayang deh!"

V mengecup semua bagian wajah cantik Rosé berulang kali. "Ooooom geliii!"

"Muach! Biarin! Makanya jangan panggil om lagi!"

"Iya sayang ku .."

V salting, dahlah..

.

.

.

.

Jam pulang sudah berdenting dari tadi, Rosé cs duduk di kantin memakan dengan lahap jajanan mereka yang berbaris kek anak TK rebutan balon.

"Njing!! Itu sosis gua oy!!" Teriak Lisa

"Apa sih?! Gua yang ambil duluan berarti ini punya gua!" Balas Yerim tak mau kalah.

"Ya udah sih stop! Lagian sosis nya masih banyak tuh!" Lerai Jisoo, tapi bukan menunjuk kearah sosis diatas meja, malah menunjuk kearah para kaum pria di kantin itu.

"Najisun! Ihh najis!"

"Udah-udah, ini sosis nya banyak, makan aja .." Celetuk Jennie

"Gamau ah! Kecil! Yang di ambil Yerim gede!" Tolak Lisa mentah-mentah.

"Mau yang gede? Kan udah dibilang Jisoo, banyak tuh." Celetuk Irene

"Heh! Lo berdua tuh yang paling tua! Jan ngajar yang ga benar ke yang masih bontot!" Peringat Seulgi

"Lah? Emang mereka masih polos?" Tanya Jisoo mengangkat satu kakinya keatas kursi tempatnya duduk, ia memakan sate kadal nya.

Untung lah mereka semua baru menyelesaikan jam pelajaran PJOK yang memang menjadi mapel terakhir, jadilah mereka masih mengenakan pakaian olahraga dan karena laper mereka memutuskan untuk tidak pulang dulu dan nganggur aja di kantin jadinya.

"Ya juga sih .. lagian squad ini ga akan ada nama 69 nya kalau ga di isi kita semua yang yadong akut.." Tutur Wendy

"Kecuali gua monmaap .." Sahut Rosé yang duduk diujung, di depan Seulgi.

"Lo kan emang bukan bagian squad kita, shuu shuu!" Ujar Joy

"Anjirlah kinderjoy, gigi lo gua patahin ya!"

"Ngakak, patahin ga tuh?!"

"Weh weh ada om-om ganteng di depan sekolah woyy!!" Tiba-tiba seorang siswi perempuan muncul di kantin, sontak semua nya lari keluar dari kantin.

"Ikut yuk, ikut!" Ajak Jisoo

"Yuk!"

Mereka semua pun keluar kantin untuk menuju ke depan sekolah, sebenarnya perasaan Rosé udah ga enak nih, seperti tercium aroma-aroma sesad.

Nah kan, tepat sampai di depan sekolah, para siswa-siswi sedang mengerubungi seseorang yang lebih tinggi dari mereka, jadilah Rosé bisa melihat jelas siapa pria itu yang kini perlahan keluar dari kerumunan siswa-siswi udik itu, ia mendekat pada Rosé lantas melempar senyum simpul pada teman-teman Rosé yang langsung mleyot seketika, setelahnya kembali taruh atensi penuh pada Rosé dan menggenggam tangan mungil gadisnya.

"Udah pulang belum?"



TBC

ngegantung yak? maapkeun hi hi..
gmna chapter kli ini? baper ga?
terimakasih sudah mau baca, di harapkan buat vote dan komen nya, i love you!

Om Ganteng [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang