Tanda Tanda

783 77 12
                                    

1 bulan telah terlewati, Win melarang bright untuk bekerja Karna dia tidak mau jika bright kelelahan.
Saat sedang mencuci baju sendirian di kamar mandi tiba tiba kepalanya terasa pusing dan perutnya terasa mual.

Awalnya bright bisa menahan nya tapi lama kelamaan rasa mual itu semakin menjadi jadi.
Bright lari ke arah kloset dan menundukkan kepalanya

"Huekkk  huekk"

Bright terus menerus memegangi kepalanya yang berputar,
Tubuhnya melemas, keringat dingin bercucuran melewati keningnya

"Huekk ohok"

Chika yg kebetulan pjj dan sengaja naik ke atas untuk bertanya soal fisika kepada bright, tak sengaja dirinya mendengar suara muntahan bright dari kamar mandi

Chika berlari ke arah kamar mandi atas dan benar saja bright sedang muntah sembari memegangi kepalanya.
Tubuh bright yang hampir jatuh itu segera di tangkap olehnya.
Karna tubuh bright lebih besar darinya akhirnya dia pun ikut terjatuh dengan tubuh yang di timpa oleh bright yang pingsan

"Ibu....ibu" panggil Chika dengan berteriak

Ibu win yang sedang menonton tv dibawah segera berlari Karna suara teriakan Chika yang terlihat khawatir.
Dia terkejut Karna melihat bright yang pingsan dan tubuhnya menimpa tubuh Chika

"Astaga bright kamu kenapa nak" ucap ibu win dengan memapah nya ke dalam kamar win

Dia meletakan bright di atas ranjang dan menyelimuti tubuh bright sebatas perut.
Sementara chika terus menerus mengolesi minyak kayu putih di leher Kaka iparnya itu berharap dia bangun

Ibu win mencoba menelpon win yang masih berada di kantor.
Setelah menelpon win dia turun ke bawah untuk membuat teh madu.

   Bright membuka matanya dan mendapati win yang sedang menatapnya dengan wajah khawatir

"Kamu kenapa sayang" ucap win dengan membantu bright yang mencoba untuk duduk perlahan

"Iya kak tadi Chika liat kak bright muntah terus pingsan"

"Maaf sudah merepotkan Chika.
Aku tidak tau tiba tiba kepalaku pusing perutku juga mual" 

"Ah ini minum dulu" ibu win memberikan teh madu buatannya pada bright

"Terimakasih ibu" ibu win mengangguk

Win mengelap keringat yang bercucuran di kening bright dengan tisu

"Apa jangan jangan kak bright hamil"
Ucap Chika

Bright menggeleng dengan cepat
"Ah tidak mungkin, ini hanya Karna asam lambung ku yang naik"

"Yasudah kamu istirahat ya sayang"

"Tidak cucianku belum selesai dady"

"Biar aku saja yang cuci" 

"Baiklah kami keluar dulu, win jaga bright ya" win mengangguk

Win membantu bright untuk berbaring, menyelimuti tubuh bright sebatas perut dan mengusap rambutnya sampai bright terlelap.

Win tersenyum, saat bright sudah tertidur barulah win keluar untuk menyelesaikan cucian bright yang sempat tertunda.

Jam 01.00 siang dini hari dikediaman keluarga metawin Opas iamkajorn.
Bright iam-kajorn kembali merasakan perutnya yang seperti berputar,
Kepalanya pusing, tubuhnya lemas.

Dia mencoba keluar dari kamar untuk meminta bantuan pada suaminya itu .
Dia terus berjalan dengan tangan yang mencoba menahan tubuhnya dengan tembok

Saat hendak menginjak anak tangga pertama, rasa mual itu kembali dirasakannya.
Bright berlari ke arah kamar mandi yg ada di atas dan memuntahkan cairannya di kloset.

Bright teringat akan ucapan adik iparnya kalau dirinya mungkin saja sedang hamil.
Ah tapi apakah mungkin, pasalnya mereka melakukan hubungan intim baru 2 kali Karna bright yang masih takut sakit lagi dan win pun tidak mau memaksa bright

"Huekk"  ah tubuhnya lemas, kepalanya semakin pusing, pandangannya pun mulai buram

Bright mencoba memanggil manggil nama win di sela sela nafasnya yang tersenggal

Win yang baru saja naik ke atas langsung mendapati bright dengan tubuh lemas dan bibir yang putih pucat.
Win membawa bright ke rumah sakit Karna dia khawatir terjadi sesuatu dengan istrinya








"Sa-saya benar sedang hamil dok?"

Wajah win dan bright tidak luntur dari senyuman.
Mereka sangat tidak menyangka bahwa bright hamil secepat ini

"Selamat ya tuan bright, kehamilannya baru mencapai usia 3 minggu.  Tolong jaga kesehatan Karna tubuh tuan kurang cairan.
Dan jangan terlalu setres, saya akan buatkan vitamin dan resep obat nya"

Win tak henti hentinya menciumi kening bright dengan sayang,
Tak dapat ia pungkiri akan segera menjadi ayah secepat ini

"Aku sangat bahagia sayang, terimakasih"  bright tersenyum manis menatap win

Setelah menebus obat dari apotek win langsung membawa bright pulang kerumah Karna dia terlalu menerapkan apa yang dokter katakan.
Maklum anak pertama jadi harus super siaga

Orang tua win dan Chika menghampiri keduanya dan duduk di ruang tamu keluarga menunggu jawaban dari win dan berharap itu adalah jawaban yang baik

"Jadi bagaimana, apa bright benar sedang hamil?" Tanya sam tidak sabaran

Win menatap bright dan kembali menatap ketiganya dengan senyuman yang tidak bisa dia ucapkan dengan kata kata

"Ekhem....bright sedang hamil 3 minggu yah, mah..."

Reaksi apalagi yang harus mereka tunjukkan dengan wajah penuh keterkejutan dan penuh dengan kebahagiaan yang terpatri di wajah ke tiganya.
Kehadiran sosok bayi mungil yang memang telah ditunggu tunggu oleh seluruh anggota keluarga win .
Pernikahan win dan bright akan semakin berwarna Karna akan hadir tangisan bayi yang akan memenuhi cinta mereka

"Benarkah?" Bright mengangguk

"Waah aku akan punya keponakan yang lucu hihi" ucap Chika antusias

"Syukurlah ayah senang sekali denger bright hamil, dan kita akan segera punya anggota keluarga baru"





Bersambung




!!!!!!!!!!



Mungkin....saat ini ku akan melepas masa lajangku.....
Kan ku persunting dirimu

MINE IS!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang