14. Tengah jalan

282 21 10
                                    


Saat ini Hakkai menatap malas pada tiga pemuda gila yang dia bawa. Disuruh sama kazutora dia ga mau, jadinya kazutora suruh Mitsuya buat suruh Hakkai, dan disinilah Hakkai sekarang, menuruti permintaan kazutora lewat jalur orang dalam. Bisa apa dia kalo doi yang minta?

"Cepet para senpay tak berahklak, bebeb ku nanti di ambil orang!" Tentu saja Hakkai tidak mengatakannya secara langsung, jika dia mengatakannya dan si sulung Haitani itu mendengar nya, bisa-bisa Ran hilang duluan, pergi ke ruang drama.

"Ada ayank Miki ga disana?" Sanzu bertanya, dia menghampiri Hakkai yang melihat ke arah Haitanis yang sedang mengamen.

"Ga tau! Makanya cepet!"

"Tuh..." Sanzu menunjuk ke arah belakang mereka.








"Tu safar mera....
"Hai tu ni Meri manzil...
"Tere bina guzara...
"Ae Dil hai mushkil...

Ran bernyanyi, mengeluarkan suara berat nya di perjalanan menuju ruang drama, Hakkai bilang bahwa kazutora yang meminta untuk membahas drama yang akan mereka mainkan.

Dia bilang ingin bernyanyi hanya untuk menghibur, iya... Menghibur satu sekolah, yang saat ini banyak ciwi² mengeluarkan handphone mereka dan merekam, banyak teriakan² tidak jelas, saat Haitanis itu bernyanyi, teriakan mereka sama seperti teriakan orang-orang di film zombie yang pernah Hakkai tonton, tidak maksudnya Yuzuha, kakaknya, dia hanya melihat sekilas. Dia penasaran, apalagi dengan Yuzuha yang ikut berteriak

Lari setan!

Jangan cuma bisa teriak ga jelas aja njing!

Punya kaki tuh dipake setan!

Eh guguk lah!

Kira² seperti itu.

"Tu Mera Khuda....
"Tu Hi Duaa Mein Shaamil....
" Tere Bina Guzara....
"Ae Dil Hai Mushkil....

Kini si bungsu, yang langsung mendapati teriakan yang sangat menggema, karena bagi mereka, si bungsu ini sangat pendiam, dan biasanya paling waras di antara kakaknya dan sahabatnya yang rambut pink, makanya mereka kek apa gitu teriak².

Rin yang memainkan biolanya untuk mengisi pertunjukan suara ini.

'Rin! Kawin mau gak? Aku yang tanggung biayanya!'

'Lo siapa? Rin udah nikah ma gue njir!'

'lah Lo yang siapa? Gue udah ada anak sama dia!'

Hakkai memutar bola matanya malas.

"Cepet njing! Kesel gue lama² liat kalian!"

Karna Hakkai tidak ingin menjadi samsak kazutora ataupun membuat Taka-chan nya itu menunggu akhirnya dia menggunakan satu cara yang menurutnya sangat ampuh, tapi dia harus menghabiskan banyak tenaga nantinya, agar bisa mengalahkan Ran.

"Oi! Cepat! Taka-chan nunggu, njing!" Setelah itu Hakkai langsung saja berlari menuju ruang drama dengan kecepatan yang dia punya.

"Mujhe aaz— eh? Taka?" Ran terdiam sejenak memikirkan siapa yang di maksud Hakkai, apalagi ketika melihat Hakkai langsung pergi -berlari- begitu saja.

"Oh... Taka,... Eh? TAKA! WOI NJING JANGAN LARI LO! WOI!" Ran berteriak heboh, tidak memikirkan situasi lagi dia langsung berlari, mengejar Hakkai yang pastinya sudah sangat jauh darinya.

"Eh, anjing! Kok dia ga bilang sih!"

Ran menerobos kerumunan para zombie berkelamin betina itu, tanpa memikirkan kalau mungkin ada yang terjatuh, yang penting sekarang adalah,

Gabutnya Anak TokrevTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang