Memulai tanpa sapa
Menjalin bak angkasa
Kau pertama kali mengata
Kita akan baik-baik saja
tanpa rasa
Merengkuh hampa
Perlahan,
dengan segala canda
Memoles masa
Terampil,
dengan cara tak terduga.
Aku berjaga
Berjarak dengan kecambuk rasa
Menyusun ulang kepingan hampa
yang tanpa sadar kian memudar
Aku kerap berjaga
Merapikan sedu lama
Merebakkan tiap titik tak berjentik
Bertudung pada rumah yang tak berlahan
Aku kerap berjaga
Jika dirimu tak ada
Apa aku sebenarnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
LUBER-Antologi Puisi [On Going]
PoetrySegala hal yang ada dalam diri kita memang tak selamanya bisa ditampung. Apalagi hanya kita seorang-pikiran, benak, dan hati seorang. Meski dibagi, tak secepatnya akan lari. Biarkan, biarkan segalanya tumpah ruah. Biarkan segalanya mengalir dan berh...