"Pah ... Papah ... Nawra bikinin teh hangat ya?" ucap Nawra Almeera Hadid, Putri Sulung dari Sebastian Wijaya Hadid, yang sedang menuruni tangga dari kamarnya di lantai 2 dan hendak menuju dapur.
"Nggak usah sayang, ini Papah harus berangkat sekarang. Karena sebelum ke bandara Papah ada urusan yang harus dikerjakan lagi nih," jawab Pengusaha sukses dari negeri asal ibunya di timur tengah itu.
"Ya udah Pah, hati-hati ya! kalau mau pulang nanti, jangan pas cuacanya lagi nggak bagus ya Pah!" memeluk erat Papahnya sembari mengingat Ibunya.
Ibu Nawra, Kalista Mutiara Hadid, mengalami kecelakaan bersama adik bungsunya, Nicholas Xavier Hadid, saat dalam perjalanan pulang dari luar negeri. Mereka menjadi korban pesawat jatuh saat Nawra masih berusia 7 tahun, sedangkan Adiknya berusia 5 tahun. Hal itulah yang membuat Nawra trauma akan terjadi kembali pada Papahnya yang sering bolak-balik ke luar negeri.
***
Lantunan adzan dzuhur pada siang itu membuat Nawra terbangun dari tidurnya. Bukannya menunaikan sholat, Nawra justru mencari handphone miliknya dan menelepon sahabatnya.
"Nad, gimana sih, kirain kamu dah dateng tau."
"Iya, bentar lagi aku OTW nih, habis dzuhuran dulu."
"Ya ampun, Nadia! kan bisa sholatnya di sini aja?"
"Sholat itu yang utama, Ra. Lagian ini dah masuk waktunya, kalau misalnya di jalan aku kenapa-kenapa kan setidaknya kewajiban aku sebagai muslim sudah tertunaikan."
"Ya udah deh, buru gih sholat! jangan lupa bawa poster Idol yang kemarin aku pesen loh ya!"
"Iya iya, sekalian ada yang mau aku sampaikan nih, Ra."
"Ya udah, see you Nad!" Nawra pun mematikan telponnya, dan kembali berbaring di kasur sambil mendengarkan musik K-Pop kesukaannya.
"Ijimayo ... uriga. Cincawoyo ... uriga ...." lantunan lagu berbahasa Korea keluar dari bibir tebal nan indah miliknya.
***
"Assalamu'allaikum, Ra," ucap Nadia sambil mengetuk pintu kamar Nawra.
"Nadia bukan sih?" Teriak Nawra dari dalam kamarnya.
"Iya, ini Aku, Nadia."
"Hadeh ... masuk aja, Nad. Kayak orang baru aja, ih."
Nadia pun membuka pintu dan masuk ke dalam kamar Nawra.
"Nawra ih, udah salam gak dijawab, mana aku disuruh masuk gitu aja lagi," ucap Nadia sambil berjalan ke arah tempat tidur Nawra.
"Iya iya, walaikum salam," balas Nawra sambil memasang raut sinis. "Lagian aku tuh udah nganggep kamu kek saudara aku sendiri
, Beb.""Iya sih, Ra. Cuma gini, loh. Mengucap salam, mengetuk pintu sebelum masuk, itu tuh adab-adab seorang muslim yang baik, Ra."
"Hah?" Nawra makin heran dengan sikap Nadia.
"Nad? kok kamu kek makin agamis deh akhir-akhir ini." Sambil melihat setelan pakaian Nadia yang tampak lebih syar'i dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush My Ustadz [On Going]
SpiritualitéPernah dengar jodoh adalah cerminan diri? Hal itu tidak berlaku bagi Nawra, Siswi XI IPA 1 Madrasah Aliyah Swasta YTI. Baginya siapapun itu bisa berjodoh, entah salah satunya baik sedangkan pasangannya buruk ataupun sama-sama baik dan bisa juga sama...