Part 2

75 11 0
                                        

Zein merasakan seseorang mendekapnya dengan erat,dia perlahan membuka matanya dan mendapati wajah tampan sang adik tengah terlelap dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana hitam selutut.

Zein tersenyum,adiknya ini sangat nakal sekali tetapi saat tertidur seperti ini dia terlihat seperti bayi polos yang tidak pernah melakukan kenakalan.

Zein jadi berpikir,ada berapa banyak gadis yang menyukai adik bontotnya ini.

Zein terkikik geli begitu membayangkan suatu saat nanti dia bisa melihat Zean menggendong anaknya.

Tanpa Zein sadari,Zean sudah bangun dan menatapnya lekat.

"Lagi mikirin apa hm?"tanya Zean menyentil pelan kening gadis itu,Zean yakin Zein sekarang sedang membayangkan hal aneh-aneh.

"Oh,udah bangun?"Zein tersadar dari lamunannya.

Zean mengangguk lalu menurunkan sedikit tubuhnya agar bisa menenggelamkan wajahnya di dada sang kakak.

"Manja banget sih adik kakak ini"Zein terkekeh geli begitu merasakan hembusan nafas Zean di dadanya.

"Kata papa,kakak ga usah kerja dulu hari ini karna baru sembuh"Zein mengangguk mengerti.

"Papa sama bunda kemana emangnya?"tanya Zein mengelus lembut rambut hitam legam Zean.

Zein mendekatkan wajahnya ke rambut Zean dan menghirupnya dalam,wangi rambut mint milik Zean sangat menenangkan untuknya.

"Ke jepang,kakek sakit"jawab Zean menarik pinggang ramping Zein agar semakin dekat dengan tubuhnya.

Zein berdehem,dia melirik jam yang masih pukul 3 subuh,pantas saja dia masih mengantuk.

Perlahan-lahan Zein menutup matanya dan terlelap,Zean mendongak begitu merasakan tangan Zein berhenti mengelus rambutnya.

Zean geleng-geleng kepala,Zein cepat sekali kembali tertidur.Zean menaikkan selimut batas lehernya dan kembali memeluk erat tubuh Zein.

Gw cinta lo kak~Zean.

Paginya dua bersaudara ini enggan beranjak dari kasur dan semakin berpelukan begitu merasakan dinginnya hujan diluar.

Rumah gelap dan sepi,semua jendela dan tirai tertutup,pintu dikunci bahkan pagar juga.

"Kak,teman gw pernah cerita"celetuk Zean tiba-tiba.

Zein yang berada di dada Zean mendongak begitu pula dengan Zean yang menunduk dan mengecup singkat dahi Zein.

"Soal apa?"tanya Zein kembali mencium dada telanjang Zean yang harum maskulin.

Badannya udah lakik banget,the power of gym emang~Zein.

"Dia suka sama kakaknya sendiri,kira-kira menurut lo gimana kak?"tanya Zean

Zein terlihat diam sejenak lalu kemudian berbicara.

"Yang namanya cinta tuh ga salah,mau jatuh cinta ke siapapun juga ga salah tapi yang salah itu kalo tetap diterusin padahal itu hubungan terlarang"jawab Zein.

Zean terdiam.

"Tapi kalo teman gw tetap ngotot gimana kak?"tanya Zean kembali.

"Kakak no coment lagi kalo gitu,yang penting itu urusan mereka belakangan kalo tetap diterusin"jawab Zein.

"Kamu tumben cerita soal teman kamu,ada masalah?"tanya Zein perhatian,karna dia tau Zean sangat malas membicarakan sahabatnya yang sangat abnormal,menurutnya lebih baik dia bercerita yang masuk akal ke kakaknya.

"Ga ada,cuman kasihan aja liatnya,kasian teman gw cinta sepihak aja"

"Oh jadi teman kamu cinta sepihak?kakaknya belum tau?"kaget Zein,Zean mengangguk.

Harta,Takhta dan KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang