Part 3

66 9 0
                                        

Zein menatap kosong kedepan setelah lelah menangis dalam dekapan Zean.

"Maaf kak,nanti aku tanggung jawab"ucap Zean lembut.

"Kakak gapapa kalo kamu ga tanggung jawab Ze,kakak cuman takut bunda sama papa kecewa sama kita"isak Zein.

"Kakak ngomong apa sih?aku bakalan tanggung jawab kalo kakak misalnya hamil,ini anak aku juga kak.Kalo masalah bunda sama ayah,biar aku yang urus"ucap Zean.

"A-aku takut Ze"air mata Zein kembali turun deras,dia takut melihat reaksi orang tuanya bahkan keluarga besar ibunya.

"Sstt...tenangin diri kakak"Zean mengelus pelan punggung Zein yang bergetar.

"Belum tentu juga kan kak langsung jadi,kita baru 1 kali lakuinnya"hibur Zean.

Zein terdiam lalu menutup matanya.

Kamu ga tau Ze,aku lagi dalam masa subur~Zein.

Biarkan mereka seperti ini terlebih dulu,belakangan Zein akan memikirkan sebuah cara.

Saat pulang,Zein lebih memilih mengurung dirinya.Selain ingin menenangkan diri,dia juga ingin mengistirahatkan tubuhnya yang terasa remuk karna adegan panas itu.

Zein melamun,stamina adiknya ternyata kuat juga.tubuhnya juga atletis dan sehat,anak kedokteran emang beda.

Sedangkan dirinya,badannya kecil,jika Zein berdiri bersampingan dengan Zean maka akan terlihat imut karna tinggi mereka yang sangat jauh.

Zein menghela nafas lega begitu duduk di kasur empuknya,dia mati-matian menahan sakit di selangkangannya ketika mandi dan berjalan.

Aku harus apa?~Zein.

Sedangkan Zean merenung di balkon kamarnya sembari memainkan gitarnya.

Perasaannya sekarang campur aduk.Senang karna Zein sudah menjadi miliknya,sedih karna Zein menjaga jarak dengannya dan khawatir dengan keadaan Zein sekarang,takut dengan kemarahan orang tuanya.

"Gini amat resiko punya hubungan terlarang"gumam Zean.

Zean saat itu sangat sadar tapi egonya yang berkuasa,dia ingin memiliki Zein sepenuhnya dan dia berhasil.

Mulai sekarang Zean akan menjaga dan mencintai Zein setulus hatinya.

"Zein"lirih Zean menatap sendu bintang-bintang yang bertebaran di langit.

Keesokan harinya Zean berangkat ke kampus setelah memasak sarapan untuk Zein,dia sedang tidak bernafsu untuk sarapan.

"Kak,Zean berangkat kuliah dulu,kakak jangan lupa sarapan,jaga diri.kalo ada apa-apa telpon aku"pamit Zean di depan pintu kamar Zein.

Hening.

Tidak ada jawaban,Zean menghela nafas lalu beranjak turun dan berangkat ke kampus,dia ada kelas pagi sekarang.

Zein membuka pintunya begitu mendengar suara motor keluar dari pekarangan rumahnya.

"Maafin kakak udah cuekin kamu Ze,kakak cuman mau tenangin diri aja dulu"lirih Zein.

Seharian Zein berbaring di kasur,badannya tidak bisa diajak berkompromi untuk bangun,dia sangat betah membaringkan tubuhnya.

"Kapan ya terakhir aku cuti kek gini?"gumam Zein mengingat-ngingat.

Zein adalah salah satu cewek perfeksionis dan workholic,dia lebih bersemangat saat bekerja daripada hanya di rumah dan tidak ngapa-ngapain.

Inilah yang menjadikannya salah satu wanita karir tersukses di negaranya meskipun jabatannya hanya sekretaris sementara tetapi dia yang akan mengambil alih perusahaan ayahnya.

Perusahaan ayahnya dibawah satu tingkat perusahaan Hadiningrat,milik kakeknya dari pihak ayah.

Zein tau jelas masalah keluarga mereka tapi Zein pura-pura tidak tau dan mengabaikannya selama keluarga Hadiningrat tidak mengganggu keluarga kecilnya.

Zein membuka hpnya dan menelpon sahabat seperjuangannya itu,siapa lagi kalo bukan Sega.

"Halo,kenapa Zein?"

Zein menangis,dia saat ini perlu pelukan sahabatnya.

"Hey,what's wrong?why do you cry?"

Zein dapat mendengar jelas nada bicara Sega yang khawatir.

"Sega,i need you now,i need you hug"isak Zein.

"Okay,aku sampe 10 menit lagi dirumah"Sega mematikan sambungan sepihak.

Zein tersenyum,setidaknya ada yang mengerti dirinya.

10 menit kemudian,Sega memasuki kamar Zein,Sega memang sudah tau password rumah keluarga Akari saking dekatnya.

"Hey"panggil Sega lembut.

Zein mendongak lalu menghambur dalam pelukan sahabatnya.

"Nangis aja kalo mau nangis,ga usah ditahan"jelas Sega.

Setelah 15 menit menangis,Sega memberikan Zein minum.

"Mau cerita?"tawar Sega.

Zein mengangguk,lalu mengalirlah sebuah cerita yang membuat Zein menangis.

Tentu saja Sega terkejut,dia tau memang jika Zean menyukai kakaknya sendiri tapi dia tidak menyangka Zean akan senekat ini

"Aku harus gimana?aku takut sama papa dan bunda hiks"isak Zein.

Sega menghela nafas,apa yang harus dia lakukan untuk sahabatnya ini?

"Biarkan aku masuk dalam lingkaran kalian Zein"ucap Sega mantap setelah berperang dengan pikirannya.

"Maksudnya?"bingung Zein.

"Biarkan aku yang bertanggung jawab"jelas Sega.

Deg.

Harta,Takhta dan KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang