Hanya cerita klise,dimana perasaan terlarang muncul di hati si adik untuk sang kakak perempuannya
Apakah disetujui oleh pihak keluarga atau tidak?
Apakah sang adik akan menghapus perasaannya untung sang kakak atau tidak?
Dan apakah sang kakak akan m...
Zein sudah rapi dengan pakaian kantornya pagi ini,dia harus tetap maju,dia tidak ingin stuck disitu-situ saja setelah mendapat ceramah dari Sega.
"Ok sip"Zein tersenyum puas memandangi dirinya yang sudah siap memulai kerjanya.
4 hari lagi orang tuanya akan pulang,dia harus tetap menjalani kehidupannya dan semoga apa yang ditakutkannya tidak terjadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zein melangkah santai menuruni tangga,di meja makan sudah ada Zean yang menunggunya.
Zean yang sedang minum air putih,tersedak melihat kakaknya sudah keluar dari kamar dan siap dengan pakaian kerjanya.
"Kakak mau kerja hari ini?"tanya Zean
"Iya,kasihan Sega harus lembur terus setiap malam"jawab Zein menuangkan nasi dan lauk pauk ke piring Zean.
"Makasih kak tapi kakak emang udah baikan?"Zean bertanya dengan hati-hati,takut menyinggung perasaan kakaknya yang sudah bagus.
"Udah kok,kakak bahkan berusaha lupain masalah itu"Zein tersenyum manis lalu memulai makannya.
Zean menegang,kenyataan pahit apalagi yang diterimanya?
"Buruan makan Ze,nanti kamu telat"tegur Zein melirik adiknya yang masih melamun.
Zean mengangguk lalu mulai memakan sarapannya.
Maafin kakak udah nyakitin kamu Ze tapi hubungan ini ga bisa diterusin,ini udah salah.aku ga mau nyakitin papa sama bunda,ga mau juga buat kamu terlalu berharap~Zein.
"Wah,lagi sarapan ya?"sapa Sega dengan pakaian kerjanya juga.
Zean menatap lekat Sega,pemuda tampan yang mapan,pasti banyak cewek yang ingin bersamanya.
Lalu dia melirik dirinya sendiri,dia masih kuliah,dia merasa sangat tidak pantas bersanding dengan kakaknya.
"Kamu udah makan?"tanya Zein.
"Udah kok makanya aku langsung kesini jemput kamu"balas Sega.
"Yaudah,aku makan dulu"Zein kembali melanjutkan sarapannya sedangkan Sega menatap jadwal mereka hari ini.
Zein hanya terkekeh kecil lalu melangkah pergi dengan menarik tangan Sega.
Seketika wajah Zean berubah dingin,dia membanting sendoknya ke piring dan melap mulutnya dengan sapu tangan secara kasar.
"Menyebalkan"kesal Zean.
"Good job,kamu kuat Ze"puji Sega begitu mereka dalam mobil.
"Iya,aku harus lakuin ini biar semuanya baik-baik saja"lirih Zein.
"Tenang,ada aku menemanimu"Zein tersenyum manis,sangat berterima kasih dipertemukan dengan sahabat sebaik Sega.
"Btw,aku udah ganteng kan?jasnya pilihan Intan lo"pamer Sega.
"Selera Intan emang terbaik,coba ga,bukannya ganteng malah tambah jelek"Sega memegang dadanya,begitu sakit mendengar kenyataan ini.
"Ze,kasar banget sih,ga suka ah"rajuk Sega.
Zein tertawa puas,dia memang hanya seperti ini kepada Sega dan soal Intan,sebenarnya itu adalah tunangan Sega dan mereka bertiga temenan dekat bahkan Intan menyetujui rencana yang sedang dilakukan oleh Zein dan Sega.
Begitu Intan mendengar masalah Zein,dia menangis keras dan hendak memberi bogeman ke Zean tapi untung saja Sega segera menenangkan tunangannya.