Semua orang tahu kalau Huang Lucas adalah sesosok pria yang memiliki kepribadian absurd, nyeleneh, dan kocak.
Kalau ada berisik, kalau tidak ada nggak asik.
Begitu yang dirasakan teman sekelasnya ketika Lucas tiga hari absen karena sakit.
Saking tidak pernah terlihat kekurangan energi sama sekali saat di kelas, teman-temannya sempat heran orang seperiang Lucas bisa sakit, tubuhnya kekar dan terlihat sehat.
Yah, tapi mereka sadar, Lucas juga manusia. Hanya perawakannya saja yang terlihat seperti Hercules.
Hari ini, setelah tiga hari penuh berbaring di kamar, pemuda dengan tinggi yang tidak tersaingi (di kelasnya) itu masuk dengan senyum lebar seperti biasa.
Terlampau lebar sampai-sampai Jung Hera—gadis di pojokan sana meringis; Apa pipinya gak pegel pamer senyum terus? Selebar itu lagi. Begitu pikirnya.
“Yo! What's up, Ma Men!” Suara yang masih terdengar serak itu menggema di seisi kelas.
Doyoung si ketua kelas menyambut kedangan Lucas dengan biasa saja, tapi juga bersyukur kalau temannya itu sudah sembuh. “Syukur kalo udah sembuh, gue harap lo gak banyak ningkah deh kalo lagi sakit.”
Lucas tertawa pelan, beberapa teman dekatnya datang menghampiri, begitu juga dengan sebagian besar pasang mata yang memperhatikan dirinya.
Yah, semua orang merasakan efek atas ada dan tiada seorang Lucas di kelas, sebab ya itu tadi. Lucas bagaikan penghangat dan peramai suasana. Seperti terompet dan kembang api di malam tahun baru.
“Gimana kemarin nggak ada gue?” tanya Lucas.
"Enak, adem, damai, tenang."
“Sepi sih, gak rame, gak asik.” Ucapan yang dilontarkan seseorang dengan name tag Mark itu membuat Lucas tersenyum lebar, setelah sebelumnya cemberut mendengar perkataan Lee Haechan, yang sepertinya memang kemusuhan dengan Lucas.
“Jelaslah! Orang kehadiran gue ini berpengaruh di kelas. Pasti kesepian kan kalian? Cung di sini yang kangen sama gue?” Lucas mengedarkan pandangannya ke sekitar.
Sedangkan Mark merotasi bola matanya malas, ‘mulai lagi deh.’ Seketika ia menyesal berkata demikian, besar kepalanya Lucas kumat.
Meskipun tidak bisa dipungkiri Lucas dengan kepedeannya, Lucas dengan kepala besarnya, serta Lucas dengan sifat ajaibnya memang sangat dirindukan.
Apalagi bagi seorang Jung Hera yang diam-diam menyukai Lucas.
Sebenarnya tidak diam-diam juga, karena gadis itu sudah terlampau jujur pada orang yang terlibat di hatinya; Lucas.
Lucas cukup ganteng, dan memiliki setidaknya visual idaman bagi para cewek. Tapi kadang tingkah aneh yang selalu Lucas lakukan membuat beberapa orang berpikir kembali untuk naksir pria jangkung itu.
Tapi itu tidak berlaku untuk Hera, gadis itu cukup yakin terhadap perasaannya pada Lucas.
Hera mengamati Lucas yang berjalan mendekat ke arahnya, kemudian bisa ia lihat kalau pria itu menatapnya canggung.
“Hai?” sapa Lucas, terkesan kikuk.
Gadis itu tersenyum tipis, ia berpikir mungkin kecanggungan yang terjadi adalah salahnya, Lucas tampak lebih tegang dari sebelumnya.
Kalau saja ia tidak mengungkapkan perasaannya pada Lucas mungkin pria itu akan bersikap lebih santai seperti biasa, tapi mau bagaimana lagi? Hera sudah terlanjur bilang Aku Cinta Kamu dengan tegas, pada sosok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetizen [NCT's Oneshoot Story]
FanfictionKisah singkat tapi memikat anak-anak remaja. Entah itu tragis atau romantis, tapi yang jelas author harap cerita ini bisa kayak gula yang banyak dikelilingi semut. Alias banyak yang baca :D