5. Jung Jaehyun : Berbeda

14 6 19
                                    

#Sweetizen
Tittle : Berbeda
Cast   : Jung Jaehyun
             Irin (As You)

Lokal AU
Lenght : Oneshoot

---



Jam sudah menunjukan pukul tiga sore, gadis manis berhijab pink itu tengah bersiap-siap untuk pulang dari apotek tempatnya bekerja paruh waktu.

“Dek, jangan pulang dulu. Hari ini lembur, ya?” ujar seorang pria berjas putih yang merupakan seorang apoteker pengurus apotek dan puskesmas di desa mereka.

Gadis itu mengyerngit.“Ha? Hari ini jadwal lembur kak?”

Jaehyun, pria itu hanya mengangguk pelan. Ya sebenarnya dia kasihan melihat gadis belia dihadapannya tampak sangat lelah, pasalnya kemarin juga dia begadang semalaman untuk menemaninya bekerja.

Gadis itu hanya mengangguk pasrah, selain bekerja di apotek tak jarang gadis itu membantu Jaehyun mengurus hal-hal lain di luar tugasnya sebagai apoteker. Namun gadis itu sama sekali tidak keberatan, sih, sebab kadang Jaehyun memberinya bonus upah yang lumayan untuknya.

Setidaknya gadis itu tidak perlu minta uang jajan pada orang tuanya.

Jaehyun menarik senyum tampannya.

“Tapi tugas sekolah aku belum selesai loh, Kak.” Gadis itu mengeluh.

Ya, dia memang masih sekolah dan terbiasa kerja paruh waktu bersama Jaehyun, biasanya hanya dari jam 2 sesudah pulang sekolah sampai habis isya.

Ya beruntunglah, rumah gadis itu sangat dekat dengan apotek dan puskesmas itu, sehingga membuatnya tidak khawatir jika harus pulang malam.

Dan kali ini, berhubung sekolahnya mengizinkan waktu satu bulan ramadhan ini untuk diisi oleh kegiatan magang, maka bisalah dia membatu Jaehyun dari pagi sampai sore.

Dari pada dia gabut di rumah, 'kan?

Tapi seperti itu, magang ya magang. Tapi tugas sekolah tetap lanjut dan menghantui.

Sudah hampir setengah bulan tapi baru beberapa yang selesai ia garap.

Ingin rasanya dia mengumpat sekeras-kerasnya, tapi dia masih ingat dosa.

Ingat, ini Ramadhan.

Jaehyun terkekeh pelan. “Gampang! Kakak bantuin, kakak kan pinter hehe."

Gadis itu hanya tertawa membalas perkataan sang apoteker, selain tampan pria itu memang pintar.

Dan dia sudah merasa Jaehyun seperti kakaknya sendiri, begitupul sebaliknya.

Jaehyun duduk di samping gadis itu.

"𝙄𝙧𝙞𝙣, kakak salut deh sama kamu. Kamu masih remaja tapi mau kerja kayak gini."

Irin---gadis manis berhijab itu merasa tersanjung. “Ah, biasa aja sih kak hehe. Dari pada aku gabut, 'kan mending kerja.”

Lelaki itu mengangguk paham.

“Dek, umur mu berapa sekarang?”

“Eung, 17 belas kak.”

“Mau nikah umur berapa?”

Irin tampak berpikir sejenak, pertanyaan yang tidak terduga sebenarnya, namun sudah sering Irin dapatkan, baik itu dari lingkungannya ataupun keluarga besarnya.

Ah, ayolah! Kenapa orang-orang di kampung ini hanya membahas nikah, nikah, dan nikah. Padahal usianya baru 17 tahun.

“Eum kalau udah matang kak, mungkin umur 21 atau 22,” jawab Irin.

“Berarti 5 Tahun lagi, yaa?” fumam Jaehyun yang masih bisa didengar oleh Irin.

“Iya kak,” sahutnya.

Tiba-tiba saja Jaehyun menyelipkan sebuah cincin dijari manisnya, membuat Irin kaget.

“Wah ternyata pas, ya,”ujar Jaehyun.

“Eh? Kak, apa ini?” tanya Irin bingung, dia menatap cincin indah yang melingkar cantik di jarinya.

Kelihatannya cincin mahal.

“Ini gaji kamu.”

“Eh? Emang harganya sama kayak gaji aku sebulan kak? Cincin sebagusini gak mungkin cuma seharga 200 ribu.”

“Sst! Gak usah ngomongin harga, gak etis, tapi ini itung-itung hadiah aja sih,” jawab Jaehyun kalem.

Membuat Irin berdebar.

“5 tahun lagi kakak 30 tahun, kamu mau gak nikah sama cowok usia 30 tahun diusia kamu yang 21 tahun?”

Irin lagi-lagi dibuat heran dengan pertanyaan pria yang satu ini.

Usianya sudah 25 tahun, tampan dan juga mapan, tapi siapa sangka Jaehyun ini memang belum menikah.

"Eung? Kalau jodoh sih apa boleh buat kak," jawab Irin seadanya.

"Kamu .... mau gak nikah sama kakak nanti? Kakak serius dek, kalau kamu mau kakak siap nunggu kamu, dan kakak rasa diusia kamu yang sekarang pun kamu udah menjadi istri idaman. Kalau bisa sih, lebaran ini kakak pengen lamar kamu."

Urin menjatuhkan beberapa obat yang tadinya sedang ia tata, matanya membola dan tubuhnya mematung.

Apakah ini sebuah lamaran?!

Deg! Ya Tuhan! Jantung Irin berdetak kencang, pipi gembilnya merona, ah apa ini? Bolehkah dia sebahagia ini? Bolehkah dia berharap?

Irin mau menangis rasanya, yeah siapa yang tidak mau sih menikah dengan lelaki tampan, mapan seperti Kak Jaehyun.

Dia pria yang baik dan bertanggung jawan pula.

Dan Irin sendiri, diusianya yang masih remaja, tapi dirinya sudah memiliki target untuk masa depannya.

Irin hampir mengiyakan sebelum hatinya merasa bimbang dan tertohok mengingat perbedaan diantara mereka.

Ya, agama mereka berbeda.

Memangnya... jika Irin mengiyakan Jaehyun akan masuk dalam agamanya?

Entahlah, dia takut. Mereka berbeda.

Namun, bolehkah Irin berharap, jika saat dimana Jaehyun bersatu dengannya? Dengan Jaehyun ikut  mengikuti agamanya?

---End---

p.s : APASIH INI ANJIM?

😭 Btw ini sebenernya aku bikin pas bulan puasa taun 2019 apa 2020 kalo gak salah :'D wkwk dan lagi magang juga, eh tiba2 halu

Sweetizen [NCT's Oneshoot Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang