Tekan tombol bintang "⭐" untuk vote jika berminat ><
Happy reading 🤍─────────────────────────
"Pak Hyunjin?"
Yeji terkejut saat melihat Hyunjin yang baru saja turun dari mobilnya. Yeji juga khawatir apa Hyunjin melihat perlakuan kasar Jihyun padanya tadi.
"Selamat pagi pak, emm...kenapa anda ada disini..?" Tanya Yeji canggung saat menyapa Hyunjin.
"Bukankah aku berjanji untuk menjemputmu hari ini? Apa kau lupa?" Tanya Hyunjin pada Yeji.
Yeji langsung reflek menepuk jidatnya karena ia lupa kalau Hyunjin akan menjemputnya pagi ini.
"Maaf pak, hari ini saya bangun agak telat... jadi saya lupa..."
"Tidak masalah, ayo masuk, kita sudah terlambat pergi ke kantor" ucap Hyunjin.
Didalam mobil suasananya terasa sangat canggung, terlebih lagi Yeji masih penasaran apa Hyunjin melihat perlakuan Jihyun padanya atau tidak.
Sedangkan bagaimana dengan Hyunjin? Ya...dia melihat semuanya karena Hyunjin sudah ada didepan rumah Yeji sejak pukul 7 pagi.
"Terimakasih atas tumpangannya, pak" ucap Yeji setelah sampai di kantor.
"Sama-sama, selamat bekerja"
Yeji hanya tersenyum sebelum meninggalkan Hyunjin di lobby kantor.
Setelah Yeji pergi, Hyunjin segera menelpon Jeno untuk menanyakan tentang kejadian yang ia lihat di rumah Yeji pagi ini.
...
"Hey, what's up bro?" Sapa Jeno yang baru saja memasuki ruangan Hyunjin.
"I'm good, thanks karena lo udah nyempetin buat datang kesini" ucap Hyunjin.
"Apaan sih lo, kita kan sahabat. Santai aja kali"
"So, what's wrong? Lo bilang ada sesuatu yang penting" tanya Jeno."Jadi tadi pagi gue jemput Yeji dan--"
"Sorry, what?! Are you serious?" Tanya Jeno yang terkejut dengan ucapan Hyunjin.
Bagaimana bisa seorang Lee Jeno tidak terkejut saat tau akhirnya sad boy grup Blooming sudah bisa melupakan masa lalunya?!!.
"sttt....! Gue belum selesai ngomong"
"Oke, sorry. Lo jemput Yeji and then..?"
"Gue liat ibu tiri Yeju mendorongnya, padahal Yeji cuma mau numpang buat berangkat ke kantor"
"Emm...jadi lo udah tau kalau Yeji punya ibu tiri?"
"Ya...dan gue juga tau pasti lo tau sesuatu tentang keluarga Yeji, iya kan?"
"Hmm... sebenarnya gue gatau boleh bocorin ini atau nggak, tapi yang pasti hidup Yeji memang sangat jauh berbeda sejak mama kandungnya meninggal dan keluarga mama tiri Yeji itu sangat kejam. Gue cuma bisa bilang ini ke lo, kadang apa yang kita lihat tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, jadi lo harus lebih berusaha lagi kalau mau tau lebih jelas" ucap Jeno dengan serius.
"Gue paham maksud lo, thanks karena lo udah ngasi informasi berguna buat gue, Jen"
"Iye sama-sama, jadi kapan lo bakal nembak Yeji? Kalau kelamaan, bisa-bisa lo di tikung orang" goda Jeno.
"Secepatnya, just wait for it" ucap Hyunjin dengan smirk-nya.
Disisi lain, Yeji terus memikirkan ucapan mama Jihyun tentang hubungannya dengan Hyunjin.
"Yeji! Kamu lagi mikirin apa?" Lia bertanya saat melihat Yeji melamun.
"Gapapa, kamu baru dateng ke kantor jam segini?" Tanya Yeji sambil mengecek jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 12.00.
"Iya, pagi ini aku harus menemui klien di kafe dekat rumah kamu. Eh..kamu jangan mengalihkan topik deh, cerita dong tadi kamu habis mikirin apa, hm?"
"Itu...kemarin mamaku liat Pak Hyunjin mengantarku pulang. Lalu mama menyuruhku untuk tidak berhubungan dengan Pak Hyunjin" curhat Yeji.
"Mama kamu pasti tau 'kan kalau Pak Hyunjin punya masa lalu dengan nona Jia?" Tebak Lia.
Yeji mengangguk untuk menjawab pertanyaan Lia.
"Apa yang mama kamu bilang itu bener, Ji. Sebelum kamu melangkah lebih jauh, kamu harus pastiin kalau Pak Hyunjin bener-bener cinta sama kamu bukan cuma karena wajah kamu mirip dengan nona Jia"
"Iya, kamu bener Lia. Aku juga berpikir kalau nasihat dari mama sangat masuk akal. Tapi...tumben banget kamu setuju sama mama aku, biasanya kamu selalu nyalahin mama aku kapanpun dan dimanapun" ucap Yeji sambil terkekeh.
"Ya...gapapa k-kali ini mama kamu emang bener kok"
Yeji sedikit curiga karena jawaban Lia terdengar sedikit berbeda, tapi mungkin ini hanya perasannya saja.
Setelah berbicara dengan Lia, Yeji memutuskan untuk bicara langsung dengan Hyunjin di ruangannya.
tok...tok...tok...
"Masuk" ucap Hyunjin memberi izin.
"Permisi pak, apa anda sedang sangat sibuk?" Tanya Yeji.
Hyunjin langsung bangkit dari kursinya saat melihat Yeji masuk ke dalam ruangannya.
"Tidak, aku tidak sibuk sama sekali"
"Sebelumnya saya ingin meminta maaf karena membicarakan masalah pribadi saat jam kantor, tapi saya harus mengatakan ini sekarang pak"
"Apa yang ingin kau katakan?" Hyunjin sangat penasaran dengan apa yang ingin Yeji katakan.
"Sebaiknya kita menjaga jarak dari sekarang pak. Saya tidak pernah memikirkan ini sebelumnya tapi saya tidak ingin orang-orang berpikir kalau saya memanfaatkan anda karena wajah saya mirip dengan nona Jia"
"Apa maksudmu? Kenapa tiba-tiba kau berbicara seperti ini? Apa ada yang mengatakan sesuatu yang buruk padamu?" Tanya Hyunjin.
"Tidak pak, tidak ada yang mengatakan hal buruk pada saya. Tetapi suatu hari nanti pasti akan ada orang yang berpikir kalau saya hanya memanfaatkan anda dan saya tidak ingin itu terjadi, pak"
Hyunjin hanya terdiam setelah mendengar ucapan Yeji. Ia masih mencoba untuk memahami maksud Yeji.
"Hanya itu yang ingin saya sampaikan, pak. Semoga anda tidak tersinggung dengan ucapan saya, terimakasih" Yeji membungkukkan badannya 90° sebelum meninggalkan ruangan Hyunjin.
Hyunjin menjatuhkan dirinya ke kursi. Ia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya pada Yeji.
Setelah mengatakan semuanya pada Hyunjin, Yeji merasa lega dan juga merasa sedih. Tidak bisa di pungkiri kalau Yeji sudah jatuh cinta pada Hyunjin, tapi Yeji tidak ingin salah memilih pasangan seperti sebelumnya.
"Kamu harus move on Yeji, semangat!" Ucap Yeji dalam hati untuk menyemangati dirinya.
🤍🤍🤍
Sudah lama tidak update yahh~
Doain Yeji supaya bisa mup on ygy 😌To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Again | Hyunjin Yeji [REST]
FanfictionSeseorang bisa saja menyerah dalam hidupnya karena kehilangan seseorang yang sangat berarti baginya. Hyunjin juga merasakan hal yang sama, namun ia tetap berusaha menjalankan kehidupannya demi kekasihnya yang sudah tiada. Tapi bertahun-tahun kemudia...