2. False Promises

733 73 0
                                    

PART 2

-happy reading-


"Ahra sayang, ayo bangun, udah pagi ini"

Mama ahra berusaha membangunkan ahra, namun gadis tersebut masih terlelap dalam tidurnya.

Terlihat mata ahra yang sembab membuat mama ahra khawatir dengan keadaan anak bungsunya.

Perlahan ahra membuka matanya setelah mamanya menepuk-nepuk pelan lengannya.

"Ayo bangun sayang, ahra masuk sekolah kan?" tanya mama.

Lalu dijawab anggukan oleh ahra sambil mengucek matanya.

"Sana mandi, mama udah masak buat sarapan"

"Iya ma" jawab ahra dengan suara seraknya.

Ahra bergegas menuju kamar mandi untuk mandi, sedangkan mamanya berjalan menuju meja makan yang sudah ada hyunsuk di sana.

"Adek kamu kenapa matanya sembab gitu, semalem nangis?" tanya mama pada hyunsuk.

"Iya semalem adek nangis, tapi kakak juga ga tau kenapa" jawab hyunsuk setelah menelan makanannya.

Setelah beberapa menit hyunsuk telah menyelesaikan makannya, dan ahra baru keluar dari kamarnya dengan seragam lengkap.

"Kak berangkat sekarang ya" kata ahra pada hyunsuk.

"Makan dulu dek, mama udah siapin makanannya" kata mama.

Ahra menggeleng pelan.

"Ga nafsu makan"

"Adek sakit? kalo sakit ga usah berangkat sekolah" hyunsuk mendekati ahra dan memegang dahinya.

"Ahra ga sakit kak"

Mama ahra mengambil 2 lembar roti dan mengolesinya dengan selai kacang, lalu memberikannya kepada ahra.

"Ini makan roti aja, dari pada perut kamu kosong"

Mau tak mau ahra mengambil roti itu dari tangan mamanya.

"Makasih ma, ayo kak langsung berangkat"

"Abisin dulu rotinya" ucap hyunsuk sambil memakai sepatunya.

"Iya nanti bisa dimakan di mobil" ahra juga ikut memakai sepatunya.

"Ma, kita berangkat dulu" pamit hyunsuk pada mamanya diikuti ahra.

"Hati-hati di jalan ya" kata mama sambil melihat kedua anaknya masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil tidak ada percakapan sama sekali.

Ahra sibuk memakan rotinya sedikit demi sedikit.

Sebenarnya, hyunsuk sangat ingin bertanya alasan adiknya menangis semalam. Tapi karena ini masih pagi, ia tak ingin mood adiknya menjadi down.

Jadi hyunsuk lebih memilih untuk menahan rasa penasarannya itu.

Hyunsuk mengantarkan ahra sampai di depan gerbang sekolahnya, kemudian baru ia berangkat ke kampusnya.




############




Di kelas ahra terlihat sangat murung. Jihoon yang melihat ahra langsung menghampirinya.

"Pagi sayang" sapa jihoon sambil tersenyum manis kepada ahra.

Ahra hanya membalas jihoon dengan senyuman tipis.

"Pacar jihoon kenapa cemberut hm?" kata jihoon mencoba menghibur ahra dengan mencubit pipi ahra.

Ahra tidak menjawab pertanyaan jihoon.

"Ih pacar jihoon kalo marah lucu banget sih" jihoon menguyel-uyel pipi ahra yang tidak meresponnya.

"Maaf ya kemarin ga bisa pulang bareng dan semalem ga bisa nemenin kamu, gantinya nanti pulang sekolah kita jalan-jalan, mau?"

Mendengar tawaran jihoon ahra jadi kembali semangat.

"Serius ji, nanti jalan-jalan?"

"Iya, tapi kamu senyum dulu dong"

Jihoon ikut tersenyum melihat ahra yang kini tersenyum lebar dan tidak sedih lagi.

"Gitu dong, ini baru pacar jihoon"

"Janji ya" ahra menunjukkan jari kelingkingnya.

"Iya janji" jihoon membalas dengan menautkan kelingkingnya pada kelingking ahra.

Reflek ahra langsung memeluk jihoon dan seketika lupa dengan apa yang terjadi semalam.

Rasa marahnya pada jihoon hilang begitu saja.

Jihoon membalas pelukan ahra dan tak lupa mengelus rambut ahra.

"Ekhmm..."

Suara itu lantas membuat ahra dan jihoon melepas pelukan mereka.

"Inget masih di kelas, main peluk-peluk aja kalian" komentar junkyu yang baru datang.

"Yee, iri bilang bos" kata jihoon sambil merangkul ahra.

"Bodo amat ji, gue ga liat" junkyu menutup kedua matanya dengan tangannya.

Tak lama bel masukpun berbunyi.

"Aku balik ke tempat duduk ya" kata jihoon tak lupa mengelus kepala ahra.





############




Pulang sekolah adalah hal yang paling ahra tunggu. Ia sangat antusias karena jihoon mengajaknya jalan-jalan.

Jihoon sudah menunggu ahra yang sedang membereskan bukunya.

"Ayo" jihoon menggenggam tangan ahra dan mereka berjalan keluar kelas.

Saat mereka berdua berjalan di koridor, dari arah depan seseorang menghampiri mereka.

"Ji, mau pulang lo?" tanya orang itu yang bernama hyunjin.

"Iya jin, kenapa?" jawab jihoon.

"Ada rapat osis ji, tadi lupa buat ngasih tau"

Ahra yang mendengar hal itu menjadi sedih dan menatap jihoon.

"Tapi jin, kita berdua mau pergi, bisa ga kalo jihoon ijin aja" kata ahra pada hyunjin.

"Ga bisa gitu ra, kita mau bahas festival sekolah dan acaranya kurang beberapa minggu lagi" jawab hyunjin.

"Jihoon.." ahra berharap pada jihoon.

"Ahra aku minta maaf, kita pergi lain kali aja ya"

"Ji, kamu udah janji tadi" ahra terlihat kecewa dengan pilihan jihoon.

"Ini buat acara sekolah ra, ga mungkin aku ga dateng rapat. Maaf ya sayang" jihoon mengelus tangan ahra untuk meyakinkannya.

Ahra benar-benar kecewa dengan jihoon yang tidak menepati janjinya. Ahra hanya menundukkan kepalanya.

"Jin lo duluan aja, nanti gue nyusul" kata jihoon pada hyunjin.

Setelah hyunjin pergi jihoon langsung memeluk erat tubuh ahra.

"Hei sayang, jihoon minta maaf okay. Jangan marah ya cantik" kedua tangan jihoon kini berada di bahu ahra.

"Ahra mau sama jihoon" kata ahra pelan.

"Iya sayang, nanti malem aku ke rumah kamu. Kali ini aku bakal tepatin janji aku"

Ahra mendongakkan kepala menatap jihoon.

"Janji ya"

"Iya" kata jihoon sambil mengangguk.

"Kamu pulang duluan ya, aku pesenin ojol buat kamu"

Ahra menggangguk menuruti perintah jihoon.





-to be continued-

A Relationship | Park Jihoon Treasure✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang