PART 12
-happy reading-
Beberapa hari berlalu, ahra semakin sering membolos pelajaran. Jihoon yang diam-diam masih memperhatikan ahra menjadi sedikit khawatir.
Menurut jihoon, ahra sudah berubah. Ahra menjadi lebih pendiam, cuek dan dingin. Ia juga lebih suka menyendiri dan jarang makan di kantin saat istirahat.
Seperti saat ini, jihoon tidak melihat keberadaan ahra di kantin. Jihoon benar-benar khwatir kalau ahra tidak makan dengan benar.
Hati jihoon tidak tenang, ia harus menemukan ahra ia juga ingin memastikan ahra baik-baik saja.
Jihoon bahkan tidak bisa menghubungi ahra, karena ahra memblokir nomornya.
Jihoon sudah lelah berkeliling sekolah tanpa menemukan sosok ahra. Begitu bel masuk berbunyi jihoon segera masuk ke kelas.
Setelah guru masukpun, ia masih belum melihat ahra. Lagi lagi ahra membolos kelas.
Jihoon menatap bangku ahra dengan tatapan sedih dan menyesal.
Sepulang sekolah ahra masih belum kembali ke kelasnya. Di kelas kini hanya tersisa jihoon seorang.
Tak lama jihoon melihat jaehyuk yang sedang berjalan melewati kelasnya.
"Jaehyuk" panggil jihoon.
"Kak jihoon, kenapa kak?"
"Kamu lihat ahra ga?"
"Enggak, emang kak ahra belum pulang"
"Belum. Ya udah, makasih jae"
"Iya, aku duluan ya kak"
Jihoon sudah mulai frustasi dan mengacak-acak rambutnya.
Di sisi lain, ahra sedang berjalan sendirian menuju kelasnya.
Saat sedang berjalan, dari arah berlawanan ada seseorang yang sedang berlari dan menabrak tubuh ahra.
Tubuh ahra terbanting cukup keras ke lantai. Ahra yang akhir-akhir ini lebih sensian kini menjadi marah.
Orang yang menabrak ahra pergi begitu saja tanpa meminta maaf.
"Heh lo" panggil ahra pada orang itu.
Karena tidak mendapat respon, ahra berlari mengejar orang itu.
Ahra akhirnya bisa menangkap orang itu dan menahan tangannya.
"Kurang ajar banget jadi orang" kata ahra.
Orang itu hanya diam.
"Minta maaf"
Lagi-lagi ucapan ahra tidak digubris.
"Gue cuma nyuruh lo minta maaf aja masih gamau"
"Gue ga sengaja"
"Seenggaknya lo minta maaf"
Orang itu malah mendorong ahra ke dinding, ahra merasa sakit di punggungnya.
Ahra merasa risih di tatap tajam oleh orang itu, dan dengan spontan memukulnya.
Orang itu tidak terima dan menampar pipi ahra dengan keras.
Ahra merintih kesakitan di pipi kirinya karena tamparan itu.
Ahra pergi dari sana meninggalkan orang aneh tadi, ahra kembali ke arah gudang sekolah yang kini menjadi tongkrongannya bersama jeno dan haechan.
Pintu gudang terbuka dengan keras menampilkan sosok ahra yang menangis sambil memegangi pipinya yang masih sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Relationship | Park Jihoon Treasure✓
Fiksi Penggemarsebuah hubungan dua sejoli bernama park jihoon dan choi ahra. "Tidak ada perpisahan untuk kita. Di manapun kamu berada, kamu akan selalu ada di hatiku"