O1

3.8K 278 120
                                    

Blue senang banget banyak yang antusias sama lanjutan ini :D 

Selamat Membaca ya <3

______________


Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Matahari sudah bersinar cerah di angkasa, pertanda awal hari. Hangatnya pagi menghancurkan bunga tidur Beomgyu yang semula tentram. Kelopak matanya yang masih terasa berat pun ia kedipkan berulang kali sebelum terbuka lebar, menyaksikan wajah sang suami yang nyaris tak berjarak.

Ah iya, dia sudah menikah. Laki-laki yang sah menjadi suaminya sejak tiga tahun lalu, Kang Taehyun namanya. Atensi lelaki tampan itu berpusat penuh pada dirinya, menatapnya tanpa jeda seolah-olah Beomgyu adalah pemandangan terindah yang pernah ada.

Manis sekali.

"Pagi." Taehyun berucap dengan nada serak khas bangun tidur. Tangannya yang bertengger di pinggang Beomgyu pun bergerak, menarik pemuda mungil itu hingga kian merapat padanya. Bibir Taehyun menyentuh ranum merah muda milik Beomgyu, melumatnya lembut dalam waktu dua detik. Singkat namun mendebarkan sanubari. Ciuman selamat pagi sudah ia dapati, menambah binar cerah di bola mata lelaki itu. "Perutmu masih sakit?" tanyanya gusar.

Oh ya, Beomgyu baru ingat. Ia tertidur di pangkuan Taehyun tadi malam karena perutnya terasa sakit dan mual. Kalau Beomgyu sakit biasanya ia tak mau berjauhan dengan suaminya. Lihat saja sebelah lengan lelaki itu berada di bawah kepalanya, dijadikan bantal semalaman penuh. Tak hanya itu, tubuhnya direngkuh dengan penuh kehangatan, membuat Beomgyu merasa nyaman bukan main.

Untunglah, pagi ini sudah merasa lebih baik. Ia bangun dalam keadaan sehat bugar. Sakit perutnya sudah mereda. "Sudah lebih baik sekarang," jawabnya, menyematkan senyuman kecil yang amat sangat Taehyun puja.

Jemari Taehyun yang berada di pinggang Beomgyu kini merambat ke atas, menyentuh pipi bulat si pemuda manis kesayangannya, mengelusnya halus dan tertawa kecil. "Kau lucu, ya? Perutmu yang sakit, tapi minta aku memijat kepalamu?" katanya dengan nada jenaka.

Mendengar itu, semburat merah muda muncul di pipi gembilnya. Beomgyu tertawa malu sebelum menundukan kepala. Ia sendiri tak tahu mengapa ia ingin Taehyun memijat kepalanya, meski begitu pijatan suaminya sangat nikmat sampai membuatnya bisa tidur nyenyak.

Cukup mesra-mesraannya, pikir Beomgyu. Sudah waktunya bekerja. "Lepaskan aku, Taehyun," pinta Beomgyu lembut, tapi tidak diindahkan sang suami. Taehyun malah mengeratkan pelukan hingga dirinya harus tenggelam di balik lengan-lengan kokoh lelaki itu. Jelas sekali, Taehyun tidak membiarkan pemuda mungil itu memberi jarak di antara mereka. Beomgyu benar-benar terkunci sekarang. Ia tak bisa bergerak, bahkan mendongakkan kepala saja sulit. "Taehyun, aku harus membuat sarapan. Kau juga harus ke kantor, kan?"

Mendadak tuli, Taehyun malah memejamkan mata, tidak memperdulikan rengekan Beomgyu yang suaranya sudah teredam akibat wajahnya tenggelam di dada bidangnya. 

Beomgyu semakin merengek kuat, berusaha mendorong dada suaminya dan menggeliat, mencari celah agar dapat terlepas. Sayang, itu hanya perbuatan yang sia-sia. "Taehyun."

"Diam. Aku Boss-nya, terserah aku mau datang jam berapa."

Ketika Taehyun sudah mengatakan itu, Beomgyu tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain pasrah, memilih untuk menyamankan posisi di dekapan hangat pujaan hatinya. Setelah menikah, Taehyun sudah banyak berubah. Sisi lain dari dirinya juga perlahan-lahan terungkap, dan Beomgyu menerima semuanya meski terkadang merasa tak percaya. Nada bicaranya yang terkadang datar, perlakuan posesifnya, bahkan sampai sifat manjanya. Seperti ini contohnya.

Only You - Taegyu✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang