O3

1.7K 220 90
                                    

Senengnya dicariin ayang kanggyu_ ヾ(๑╹◡╹)ノ"/ditabok brutal para readers/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senengnya dicariin ayang kanggyu_
ヾ(๑╹◡╹)ノ"
/ditabok brutal para readers/

Jadi, mohon maaf atas keterlambatannya ('༎ຶ▽༎ຶ')
Blue sibuk banget di kuliah, gak ada waktu buat nulis, pas ada inspirasi draftnya malah ilang

maaf ya🙏🏻

Selamat Membaca 💕

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ


"Kau tahu betapa sedikitnya laki-laki yang bisa hamil? Apa dia bisa memberimu seorang anak setelah kalian menikah nanti?" 

Ucapan Nyonya Kang membuat Taehyun ingin tertawa.  Lucu sekali, pikirnya. Taehyun tak pernah paham cara pikir sang Ibu. "Aku tidak menganggap Beomgyu sebagai pabrik anak, asal kau tahu saja," balasnya.  "Tujuanku menikah hanya karena aku ingin menghabiskan hidupku bersamanya."

Walau Taehyun sudah berusaha, tapi Nyonya Kang tetap menolak mentah-mentah keinginannya, tatapan mata itu tidak akan melunak. Ini tidak akan ada akhirnya, sudah dua tahun lebih mencoba untuk meluluhkan Ibunya, tapi tidak berhasil. Hati Ibunya seolah sudah membatu. Lebih baik pergi dari sini sekarang atau emosinya akan semakin meledak.

"Aku tetap memilih Beomgyu. Suka atau tidak, aku akan menikahinya sesuai dengan janjiku sebelumnya. Aku pergi."

"Coba saja melangkah keluar dari rumah ini, aku tidak akan pernah menganggapmu sebagai anak lagi."

Napas Taehyun tercekat begitu saja. Kepalan tangannya kian mengerat sampai ia tak menyadari kuku-kuku jemarinya menusuk kulitnya sendiri. Bola mata yang sudah memerah itu kini bergetar, menahan airmata yang sudah menggenang. Hati mana yang tak hancur saat sang Ibu mengucapkan kalimat itu tanpa beban?

Taehyun tidak tahu apakah sebutan anak durhaka sudah pantas untuknya, tapi demi Tuhan, Taehyun amat sangat mencintai Beomgyu. 

"Baiklah." Taehyun menyunggingkan senyuman miring. "Untuk pertama kalinya aku memilih, dan akan kubuktikan pilihanku tidak salah." Meski rasanya sangat sesak, Taehyun tertawa getir, menyembunyikan kehancuran hatinya. "Aku sudah hidup sebagai anakmu selama 25 tahun, dan sisa umurku akan kuhabiskan sebagai suami Beomgyu."

Lelaki yang teguh dengan pendiriannya itu lantas berjalan menuju pintu keluar dengan langkah yang mantap. Namun, baru saja beberapa langkah ia tempuh, kedua kakinya sempat membeku mendengar ucapan Ibunya lagi.

"Seumur hidupku, aku tidak akan pernah menganggap Beomgyu sebagai menantuku. Kita lihat saja nanti, apa kau bisa bertahan dengannya atau kembali ke rumah ini lagi." Nyonya Kang tampak masih berusaha untuk menggoyahkan hati Taehyun. Ia menatap punggung sang anak dengan air muka yang mengeras. 

"Pernikahan tidak akan pernah sempurna tanpa kehadiran anak."

ㅡ❀ㅡ

Sejak ia memutuskan untuk keluar dari rumah itu, Taehyun tidak pernah merasa menyesal, sekalipun tidak. Setahun pernikahan yang ia lewati bersama Beomgyu rasanya benar-benar bebas, tidak ada belenggu yang mengikat kakinya. Tak lagi merasa terkekang, tak ada lagi beban di kepalanya, semuanya lenyap, digantikan Beomgyu yang mengisi setiap detiknya. Kebahagiaan seolah menghujani Taehyun. Awal hari dimulai dengan Beomgyu yang terbangun di sisinya, dan diakhiri dengan Beomgyu yang tertidur di pelukannya. 

Only You - Taegyu✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang