part 1

69 9 1
                                    

Sebelum baca, klik bintang nya dan follow akun wp author dulu yya! 🌟

Jangan terlalu dekat, nanti maksiat,
tapi jangan juga terlalu jauh.
Bisakah kita meniru matahari dan bumi? "menjauh untuk menjaga"

-El Gibran Hamdan Khairullah

Ayana POV

"Nama gue Ayana Hilya Alesha, temen-temen gue biasa panggil pake nama aya"

"Umur gue 17 tahun, lebih tepatnya sekarang gue kelas 3 SMA"

author POV

"Aya, nanti kalo pulang langsung balik ke rumah ya, jangan mampir-mampir ke tempat lain", ucap mami Aya karena mengetahui kalau putrinya itu sering sekali pulang terlambat hanya karena alasan mampir ke sini dan ke situ.

"Iya mi, paling nanti cuma nyelesein tugas bentar kok".

"Halah bilangnya ngerjain tugas, padahal ngongkrong sama temennya", sahut Rey, Abang Ayana.

"Berisik Lo ga usah sok tau!", jawab Aya sambil menginjakan kaki nya ke kaki abangnya itu.

"Awss sakit de, rese banget sih!" ucap Rey melototi adik nya sambil mengelus kaki nya yang sakit.

"Udah udah, di meja makan jangan berantem" sambung papi Ayana yang sedari tadi hanya diam sambil menikmati sarapannya.

. . .

"Ma, pa, Aya berangkat dulu ya" ucap Aya sambil menyalami tangan kedua orang tuanya bergantian.

"Sama kakak sendiri ga mau salim juga nih?" tanya Rey yang memberhentikan langkah Aya menuju pintu.

"Iya iyaa" jawab Aya dengan malas.

"Sekolah yang bener, jangan pacaran mulu" Ucap Rey yang sengaja mengeraskan suara nya agar orang tua mereka mendengar.

Ayana tidak menghiraukan kakak laki-laki nya itu, dia bergegas menuju sekolah karena jam sudah menunjukan pukul 06.50

"Alhamdulillah telat lagi" ucap Ayana santai, karena dia sudah biasa telat masuk sekolah, alhasil dia selalu mendapat hukuman dari pihak sekolah, tapi itu tidak membuat Aya merasa bersalah.

"Dodoll, bisa bisanya lo santai banget padahal telat masuk, lo tau kan guru BK kita itu galak!" ucap Kamila kesal melihat kelakuan sahabatnya.

"Ga usah takut, liat noh lagian yang telat bukan cuma kita, udah deh sekarang ayo kita masuk" ucap Aya menarik tangan Kamila yang sedang ketakutan.

"Mending bolos aja kalo gitu mah, daripada masuk terus kena marah Bu Mika, pasti bakal di omelin panjang kali lebar kali tinggi" timpal Kamila lalu menarik tangannya.

"Ribet lo, kita ga akan kena marah, ikut gue atau lo tetep di sini sampe Bu Mika yang nyamperin kita!" ucap Ayana galak.

Kamila pasrah lalu mengikuti perkataan sahabatnya, lalu mereka berjalan menuju gerbang sekolah dan ya benar sekali, bu mika sudah berdiri berkacak pinggang memperhatikan Ayana dan Kamila yang berjalan ke arahnya.

"Aya! kamu ini sering banget telat! kenapa telat lagi ke sekolah? bukannya kemarin saya bilang-

"Dengerin saya dulu buu, jadi tadi itu saya di suruh ketos ambil berkas yang ketinggalan di rumahnya, karna rumah saya deket sama dia, makanya dia suruh saya yang ambil, makanya saya telat dateng ke sekolah" Ucap Aya memotong perkataan Bu Mika.

"Terus kamu Kamila? kenapa kamu telat juga?!"

"a-anu bu... s-saya-

"Nah Kamila juga tadi berangkat bareng saya sebelum ambil berkas, niat nya kita mau berangkat ke sekolah bareng, tapi pas di tengah jalan, si ketos itu chat Aya, makanya kita balik lagi" ucap Aya sambil mengode Kamila supaya mengiyakan perkataannya.

"Benar begitu Kamila?" tanya selidik Bu Mika.

"Benar Bu!" ucap Kamila dengan semangat.

"Oke, kali ini kalian ibu maafkan, silahkan langsung kembali ke kelas dan ikuti pelajaran" ucap Bu Mika sebelum mengintimidasi siswa yang lain.

"Keren lo Na hahaha bisa-bisa nya kepikiran gitu, ehh tapi kalo Bu Mika tanya tentang kejadian ini sama ketos gimana?" ucap Kamila mulai panik.

"Aman, nanti gua atur" ucap Ayana sambil berjalan ke kelas meninggalkan Kamila yang masih kebingungan.
 

. . . .

Author : "Klik bintangnya dulu🌟"

Maa Syaa Allah, Mas Santri.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang