"Apa kau sudah siap??? " (Tanya nanami)
"Sedikit lebih siap dari sebelumnya" (Jawab mu)
Nanami pun menggendong mu ke kamar, dan akhirnya kalian melakukan nya,
Singkat cerita, karena kelelahan akhirnya kalian istirahat dengan kondisi masih telanjang dan hanya di tutupi selimut,
Nafas yang masih terengah-engah membuktikan betapa hebat nya kalian bermain,"Apa kau lelah" (Ucap Nanami yang saat ini tengah memeluk mu dari belakang)
"Tentu saja kau bermain dengan kasar" (Ketus mu)
"Maaf, tapi ini pertama kali kita melakukan nya jadi aku tidak bisa mengontrol nafsu ku" (Sesekali Nanami mengecup leher mu)
Beberapa menit akhinya kalian tertidur, besok harinya...
Kamu bangun lebih pagi, dan segera menyiapkan sarapan dan keperluan yang Nanami butuhkan saat akan pergi bekerja nanti,
Pagi ini kamu berdandan sangat cantik tidak seperti biasanya yang bangun siang dan tidak peduli pada nanami
Saat Nanami bangun,,,
"Selamat pagi" (Sambut mu dengan ceria)
"Y/n??? Kau kemasukan jin dari mana?? " (Heran Nanami)
"Kau bilang aku harus mencoba membuka hatiku untukmu kan, jadi aku sudah mulai mencoba nya"
Terlihat mata Nanami sedikit berkaca kaca,(terharu melihat perlakuan mu pada nya)
"Aku terharu mendengar nya"
"Tidak usah sperti itu, ayo kita mulai hidup yang baru dan lebih baik" (Kamu memeluk Nanami dengan penuh kehangatan)
Singkat cerita, beberapa bulan setelah kamu bisa menerima dan mencintai Nanami,
Orang tua Nanami/mertua mu menelpon kalian berdua
📞: "hallo bagai mana rumah tangga kalian baik-baik saja kan" (Tanya ibu mertua mu)
📞: "tentu saja, kami bahagia di sini" (Jawab Nanami)
(Sebelumnya orang tua Nanami tinggal di Amerika)
📞: "baguslah, lalu kapan kalian memberikan ku cucu"
📞: "secepatnya, ayah dan ibu tentang saja" (jawab Nanami)
Kamu hanya tersenyum mendengar perbincangan suami dan mertua mu
Setelah beberapa menit telpon pun berakhir,
Nanami memandang mu dengan tatapan yang sangat serius
"Jadi kapan kita punya bayi?? ""Tanyakan pada tahun jangan padaku" (Candaan mu membuat Nanami gemas)
"Bukankah tergantung aktivitas kita?? Jika kita sering melakukan nya, maka kan lebih cepat kita mendapatkan keturunan" (Bisik Nanami dengan nada menggoda mu)
"Dasar mesum, tunggu saja sampai saat nya tiba"
_
_Hari-hari semakin indah dan berwarna, itu karena perasaan cinta mu pada nanami semakin hari semakin bertambah, kamu juga jadi lebih tau tentang kepribadian suami mu itu,
Sampai suatu hari, saat Nanami pulang bekerja,
Dia tidak melihat mu di kamar, karena ia berpikir mungkin kamu sedang di dapur jadi dia memutuskan untuk mengganti seragam kerja nya sendiri,Saat hendak membuka dasi nya, tiba-tiba Nanami melihat pil KB di bawah bantal mu,
Jelas itu membuat Nanami emosi tidak karuan, dengan waktu yang bersamaan kamu pun datang,"Sayang, kau sudah pulang" (ucap mu dengan ramah)
"Apa maksudnya ini" (geram Nanami)
"Oh itu pil KB, kenapa??" (Jawab mu tanpa rasa bersalah sedikitpun)
"Kamu minum obat ini??"(tanya Nanami dengan tegas dan sedikit membentak)
"Iya kenapa, ada yang salah??"
"Apa kau tidak mau punya anak hah" (Nanami akhirnya membentak mu dengan penuh amarah)
Melihat itu kamu hanya tertawa gemas pada suami mu,
"Sebenarnya aku sudah hamil, tapi sepertinya aku mengidam bentakan mu, karena sulit membuat mu membentak ku jadi ku pikir hanya ini satu-satunya cara supaya kau melakukan nyt"(jelas mu pada nanami)
Penjelasan mu membuat emosi Nanami langsung mereda
"Apa???...Kau sudah hamil??
"Ya, sebenarnya satu Minggu yang lalu aku sering mual-mual tapi karena takut mengganggu pekerjaan mu jadi aku tidak berani mengatakan nya"
" kenapa harus berbohong seperti ini, kau membuat ku marah besar tau" (tangis haru Nanami kini meluap, ia memeluk mu masih tidak menyangka tidak lama lagi dia akan menjadi seorang ayah)
"Tapi aku benar-benar puas mendengar bentakan mu tadi" (kamu tertawa bahagia sambil membalas pelukan Nanami)
"Bodoh, aku jadi bukan peria sejati lagi karena sudah membentak wanita"
"Kau tetap suami yang keren di mata ku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Not rejection but process
Short StoryCinta yang datang tiba-tiba mengharuskan Y/n menikah paksa dengan seorang peria yang bahkan tidak ia kenali