Next Love

925 95 5
                                    

Hari-hari berlalu kini sudah 1 bulan kamu menjadi istri Nanami
Namun tidak ada aktivitas/sentuhan layak nya suami istri,

Sampai saat ini Nanami bertanya pada mu

"Apa kita akan seperti ini terus, jika terus seperti ini bagaimana kita bisa mendapatkan keturunan"

"Aku tidak peduli, jika kau tidak tahan dengan ku tinggalkan saja aku"

"Sepertinya kau benar-benar tidak mencintai ku ya?? " ( ucap Nanami dengan Lirih)

"Yah begitu lah"

"Andai kau tau masalalu ku, ketika aku harus menjadi lebih dewasa dari usia ku yang saat itu masih sangat muda"

Perkataan Nanami membuat mu sedikit penasaran akan cerita nya dulu
Namun kamu hanya diam dan menunggu Nanami melanjutkan cerita nya itu

"Dulu aku pernah mencintai seorang perempuan yang 3 tahun lebih tua dari ku, saat itu usia ku 20 tahun sedangkan dia 23 tahun, dia bilang jika aku mencintai nya aku harus bisa menjadi apa yang dia inginkan ya itu menjadi pengusaha kaya-raya dan memiliki banyak perusahaan di berbagai negara, di usiaku yang masih sangat muda aku belum siap menjalankan pekerjaan seperti itu, tapi aku terus berjuang memenuhi keinginan nya, sampai saat usia ku 25 tahun aku berhasil mencapai nya, tapi sayang nya perempuan yang aku inginkan malah menikah dengan sahabat ku sendiri, semenjak saat itu aku mulai putus asa dan tidak pernah menginginkan cinta lagi, orang tua ku juga sempat khawatir terhadap diriku, sampai suatu hari aku bertemu dengan princess Cinderella yang sekarang sudah menjadi istri ku"

(Penjelasan Nanami tentang masa lalu nya membuat mu merasa bersalah karena bersikap cuek pada suami mu sendiri)

"Ma-maafkan sudah membuat mu kembali terauma terhadap masa lalu mu"

"Tidak masalah mungkin memang sudah takdir ku selalu gagal tentang percintaan" (Nanami tersenyum lembut padamu)

"Padahal aku sudah memperlakukan nya seperti ini, tapi dia tetap baik padaku, dia memang hanya ingin di cintai" (Ucap mu dalam hati)
___

"Aku minta maaf sudah memperlakukan mu seperti itu, aku pikir kau tipe orang yang suka mempermainkan perempuan"

"Kenapa kau berpikir seperti itu?? "(Tanya Nanami)

"Semua orang akan berpikir sama tentang mu, alasannya karena kau tampan punya banyak uang dan kau juga sangat baik"

Nanami tersenyum bahagia mendengar pujian mu itu

"Ini pertama kalinya kau memujiku, aku benar-benar bahagia" (Nanami menggenggam kedua tangan mu)

"A-ah jangan terlalu PD aku hanya bicara apa adanya" (Kamu benar-benar malu saat Nanami menyadari kalau kamu memuji nya)

"Kalau begitu cobalah membuka hatimu untuk ku"

"Akan ku coba"

Benar saja hari demi hari, perasaan mu mulai terbuka untuk Nanami 

Sampai satu hari ini, Nanami menelpon mu meminta izin karena malam ini dia harus lembur,

"Huuh,, baru saja aku akan mengizinkan dia meminta jatah, dia malah lembar" (Kesal mu)

Tidak lama kemudian suara bel rumah berbunyi

"Siapa yang datang? " (Tanya mu sendiri)

Kamu pun beranjak untuk membukakan pintu,

"Siapa?? " (Ucap mu sambil membuka pintu itu)

"Happy valentine🌹💝 " (Ucap Nanami yang tengah berdiri dengan bunga dan coklat di tangan nya)

"Nanami, kau bilang mau lembur?? "

"Mana mungkin aku melewatkan hari spesial ini"

(Kamu tersipu malu, melihat keromantisan suami mu)

"Oh iya sekarang hari valentine aku lupa"

"Kasihan mana masih muda sudah pikun saja" (Ejek Nanami tanpa rasa bersalah sedikit pun)

"Bodoh akhirnya bukan pikun, aku hanya lupa" (Ketus mu)

"Hihi maaf maaf":)

"Ya sudah, apa kau akan berdiri di situ terus" (Ucap mu)

"Oh ya, ayo masuk"

Kalian pun duduk di kursi ruang tengah
Suasana nya benar-benar canggung, di satu sisi kamu ingin mengatakan isi hati mu pada Nanami, namun di satu sisi rasa malu yang terus menghalangi niat mu itu,

"Kenapa kau diam saja?? Kau tidak makan coklat nya?? " (Tanya Nanami)

"A-ahh, ya aku akan memakan nya," (Kamu pun memakan coklat yang Nanami berikan)
_
"Apa kau mau??? " (Tawar mu)

"Tentu saja" (Nanami menggigit coklat bekas mu)

"Ehhh, kau bisa membuka yang baru"

"Aku belih suka bekas bibir mu, aku menganggap nya ciuman secara tidak langsung" (Nanami smirik padamu)

"Na-nanami, bolehkah aku mengatakan sesuatu? "

"Tentu saja, katakan apa yang ingin kamu katakan?? "

"Mungkin sudah saat nya aku menjalankan kewajiban ku sebagai seorang istri" (Kamu benar-benar gugup untuk mengatakan nya)

Nanami hanya tersenyum mendengar perkataan itu,
Tiba-tiba Nanami mencium bibir mu

Matamu membulat saat tiba-tiba Nanami mencium mu yang saat itu masih mengunyah coklat

"Kenapa tiba-tiba seprti ini rasanya aku ingin mati karena malu" (Gumam mu dalam hati)
Namun bibir mu terus membalas ciuman dari Nanami

Sampai akhirnya Nanami melepaskan ciuman itu

"Bibir mu lebih manis daripada coklat ini" (Nanami menatap mu)

Not rejection but processTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang