Dengan sangat terpaksa kamu bersiap siap mengganti pakaian mu, untuk pergi bersama Nanami
"Mimpi apa aku semalam, kenapa bisa bertemu om om tengil seperti itu" (Keluh kesah mu di dalam kamar)
Beberapa menit Nanami menunggu mu, akhirnya kamu keluar dengan dress hitam dan sepatu high heels yang tidak terlalu tinggi,
Penampilan mu membuat Nanami terpukau dengan kecantikan mu"Tidak usah menatap ku seperti itu, apa kau tidak pernah melihat wanita" (Ketus mu)
"Ma-maafkan aku tapi aku sangat terpesona dengan kecantikan mu" (Puji Nanami)
"Fucking shit, om om haus wanita" (Geram mu, kamu pun beranjak keluar tanpa Nanami)
Nanami pun segera menyusul mu
"Ayah ibu aku permisi dulu" (Ucap Nanami pada kedua orang tua mu sebelum ia pergi)
"Ya hati-hati tuan Nanami" (Jawab ayah mu)
_
"Tidak kusangka tuan Nanami terpikat pada putri kita" (Ucap ayah mu dengan gembira)"Jelas saja, peria mana yang tidak terpesona melihat kecantikan putri kita itu" (Jawab ibu mu)
Kemabli pada kalian,
Kini kamu dan Nanami berada di mobil menuju tempat untuk kalian berkencan,"Kita mau ke mana" (Ucap mu dengan nada kesal)
"Aku tidak mungkin memakai baju pangeran ke tempat kencan jadi aku harus pulang dulu" (Jelas Nanami)
"Yah terserah" (Kamu mengalihkan pandangan mu ke luar kaca mobil)
Sesampainya kalian di rumah nanami,
Kamu benar-benar terkagum-kagum melihat betapa mewah nya rumah Nanami, rumah nya seperti istana,
Namun kamu mencoba terlihat biasa saja"Yap sudah sampai, mau ikut masuk?" (Ajak Nanami)
"Aku tunggu di sini aja" (Ketus mu)
"Emmm baiklah" (Nanami pun masuk)
Sembari menunggu Nanami, kamu tidak sengaja melihat kartu hitam di laci mobil nya,
Karena penasaran kamu pun mengambil nya,"Apa ini??" (Ucap mu)
Saat kamu membacanya, kamu sadar kalau itu Black card, sontak kamu kaget dan panik
"Hah Black card, bisa-bisanya dia menaruh black card di sembarang tempat, bukan kah ini barang berharga" (Heran mu)Tidak lama kemudian Nanami kembali ke mobil, sontak kamu langsung menaruh kembali black card itu,
"Maaf ya menunggu lama" (Ucap Nanami)
"Ti-tidak masalah" (Kamu masih sedikit panik karena baru kali ini memegang black card itu)
"Kenapa wajah mu terlihat panik? " (Tanya Nanami sembari menyetir mobil nya)
"Ti-tidak aku tidak apa-apa" (Jawab mu)
"Oh begitu, baiklah kalo begitu aku akan membawa mu ke suatu tempat yang cocok untuk kita berdua"
"Ku harap kau tidak membawa ku ke tampat tidak senonoh"
"Kau berpikir aku akan membawa mu ke sebuah hotel dan melakukan sesuatu begitu?? Haha tenang saja aku bukan orang seperti itu" (Jelas Nanami)
"Baguslah"
Akhirnya kalian sampai di tempat yang di tuju, kamu melihat sebuah resto mewah dengan suasana romantis,dan di dalam nya terlihat beberapa pasangan sedang menikmati irama biola,sambil bermesraan,
"Ayo masuk," (Ajak Nanami)
"Tunggu dulu, kita kencan di sini?? " (Tanya mu, dengan sedikit ragu)
"Kenapa apa kau ingin ke tempat yang lebih mewah?? "
"Bu-bukan begitu tapi tempat ini terlalu mewah untuk ku"
Nanami tertawa kecil mendengar jawaban mu itu,
"Dasar bodoh" (Nanami menjitak mu pelan, dan menarik mu masuk kedalam resto itu)
"Hei tunggu dulu"
"Sudah ayo masuk" (Nanami membawamu ke tempat duduk yang sudah ia pesan)
_
"Pilih saja makanan yang kau mau ya" (Ucap Nanami)Kamu hanya mengaggukan kepala dan melihat daptar makanan yang sudah tersedia di meja itu,
"Gila harga makanan nya bisa untuk beli bakso 100 mangkuk" (Ucap mu dalam hati)
Namun kamu harus tetap terlihat elite dan tidak norak,
Kamu menghala nafas pelan,
"Bagaimana bisa aku berkencan dengan orang yang baru aku kenal, ini sangat mustahil" (Ucapmu kembali, dalam hati)
"Sudah, kita bisa memesannya sekarang" (Ucap Nanami)
"Ah a-aku, samakan saja dengan mu" (Malu sekaligus grogi yang kamu rasakan sekarang)
"Baiklah" (Nanami pun memesan makanan yang sama)
Singkat cerita
Kalian pun keluar dari resto itu dan menuju pulang,"Bagaimana hari ini, apa kau menikmati nya?? " (Tanya Nanami)
"Bagaimana aku bisa menikmati nya, aku bahkan tidak mengenali mu, rasanya seperti makan dengan orang asing" (Ketus mu tanpa melirik Nanami sedikit pun)
"Kalau begitu secepatnya kita akan menikah"
"Hei, bodoh, jangan membuat keputusan secara sepihak kau ini waras atau tidak? "
"Aku tidak memutuskan nya secara sepihak bahkan orang tuamu menyetujui nya, mungkin ini terasa sangat singkat tapi entah kenapa hanya kau yang bisa membuat ku menjadi seperti ini, baru kali ini aku mencintai sesorang" (Jelas Nanami)
"Baru kali ini? Tidak mungkin peria seperti mu pasti sering mempermainkan wanita"
"Kau masih berpikir seperti itu ya, baiklah tidak masalah suatu saat kau akan tau tentang diriku"
Hari-hari berlalu, kehidupan mu yang semakin berbeda setelah bertemu dengan Nanami
Hari ini adalah hari senin yang cerah, karena jam kuliah mu sore, jadi kamu bangun siang
"Huahhh(anggap saja menguap), selamat pagi" (Ucap mu)
"Ini sudah siang" (Ucap seseorang dari arah pintu kamar mu)
Jelas suara itu membuat mu kaget pasalnya suara itu adalah suara Nanami
"Kau sedang apa di kamar ku" (Panik mu)
"Sedang menunggu tuan putri ku bangun"
"Bodoh, tidak sopan seorang laki-laki masuk ke kamar perempuan" (Kesal mu)

KAMU SEDANG MEMBACA
Not rejection but process
Short StoryCinta yang datang tiba-tiba mengharuskan Y/n menikah paksa dengan seorang peria yang bahkan tidak ia kenali