Mari kita buka dengan pasangan Eddy dan Eme malam ini. Diruang tengah apartment Eddy, mereka berdua duduk lesehan dikarpet. Dengan Eddy dan pods ditangannya, Eme dengan ponselnya yang merekam keadaan diruangan saat ini.
"Okey guys, mari kita lihat siapa yang malam ini bobo nya ngerusuhin." seru Eme yang mengarahkan kameranya ke arah dimana Edgar berada.
"Oh ternyata my baby Eddy, rawrrrr Eddy. Hahahaaaa."
"Yeeuu.. Yang ada kamu yang ngerusuhin." saut Eddy.
Selesai dengan urusan postingan untuk media sosial nya Eme ikut duduk bergabung dengan Edgar.
"Udah berapa lama sih kita nyusun lego ini yang? Kayaknya nggak selesai-selesai deh."
Selesai menghisap podsnya Eddy kembali menyusun lego yang kini berserakan dikarpet.
"Ini bentar lagi selesai kok. Kamu cuma sebentar-sebentar bantuinnya yah nggak selesai-selesai."
"Yeh.. Kan itu tujuan aku, untuk menyibukkan hidup kamu. Hahahaaaa."
Edgar hanya menggelengkan kepalanya dengan smirk diwajahnya karena perilaku Eme.
"Tapi seru juga nggak sih kita buat konten-konten YouTube kayak nyusun lego begini ala-ala couple, ntar nama kontennya Eddy-rawrrr. Hahahaaaa."
"Ketawa mulu yee, ntar nangiss." seru Edgar.
"Eh! Jangan gitu dong." sengut Eme yang melayangkan pukulan pelan dibahu Edgar.
"Tapi kalo kita buat channel kamu mau nggak?" tanya Eme.
"Jangan yang bukan-bukan Em. Kamu tau aku, aku males yang begitu-begituan." jawab Edgar.
"Ntar kalo rame kita buat konten kayak ques and answ gitu Ed. Kan seru tuh. Atau kita buat sekarang aja kali ya?"
"Dih! Apaan. Enggak-enggak. Nggak mau."
Hanya Edgar yang menyusun lego-nya saat ini, Eme hanya melontarkan omongan-omongan random yang terlintas begitu saja dikepalanya tanpa berniat untuk membantu Edgar.
Sebuah pertanyaan muncul dikepala Eme secara tiba-tiba "Ed?" panggilnya.
"Yaa?" jawab Edgar lembut. Karena ia yang membagi fokusnya antara lego yang disusunnya dan ucapan apa yang akan Eme lontarkan.
"Kamu kalau jadi kpop idol, kira2 mau pakai nama panggung apa?"
Edgar mendengus lalu mengalihkan pandangannya "Huh?"
"Jawab Ed."
"Rich daddy." jawab Edgar asal.
"Hidihh.. Gaya banget. Rich daddy, rich daddy." ejek Eme .
"Yeh emang napa? Lagian ngawur banget pertanyaan kamu tiba-tiba."
Eme menyilangkan kakinya menyimpuhkan tangannya didagu "Kalo kamu rich daddy, berarti aku rich baby Ed. Heheheee."
"Iya lah, kamu kan baby-nya aku." saut Edgar.
"Iya, kali ini kamu boleh baby-ing aku."
"Padahal emang dasarnya elu bayi." ucap Edgar berbisik.
"Hah? Apa?" ujar Eme. Lalu Eme menangkup pipi Edgar sampai bibirnya mengerucut.
"Enggak, enggak papa." ucap Edgar dengan kalimat yang tak jelas. Dia pikir Eme nggak akan dengar karena dia bicara dengan sangat pelan. Tapi ternyata dia salah.
"Kalo berani ngomong depan orangnya sini." seru Eme dengan lagak seperti menantang.
"Hehehee bercanda sayang, aku kira kamu nggak denger." Edgar menangkup belakang leher Eme memberinya kecupan sekilas dibibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
prasa elegy ; jaelice
Fanfictiona collection of oneshots about jaelice. disclaimers: This is a work of fiction. Names, characters, places, and incidents either are the product of the author's imagination or are used fictitiously. + including mature contents nd' indo-eng language...