"aku tak butuh ucapan yang kosong dari seorang yang ingkar janji"
-Zella
5. Ilusi
"Anak mu mengikuti ku," ucap Zela kepada pria yang sedang duduk di pojok sana
ya, seperti yang Zela rencanakan tadi, sekarang Zela sudah menemui ayahnya, sepulang sekolah tadi ia harus diam diri di kamar mandi agar Rendi tidak bertemu dengan Arva. Dan Zela berharap Arva tidak tahu jika ada pertemuan antara ayahnya dan dirinya
Setelah ia rasa semua orang sudah pulang, ia langsung bergegas menuju lokasi yang ayahnya kirimkan. Dan betapa terkejutnya ketika di pertengahan perjalanan ia di beri tahu bahwa adik tirinya ini masih mengikutinya
Entahlah apa yang ia rencanakan, tapi Zela berharap rencana itu tidak ada kaitannya dengan ramalan yang ia lihat kemarin malam
Sesampainya di cafe, ia lagi-lagi terkejut karena ayahnya sudah menyewa semua meja untuk mereka berdua, tapi ayahnya ini hanya memilih ruangan sepertinya baru di bangun, ruangan itu luas seperti restoran, tapi ini masih memasuki cafe mengapa ruangan ini ada?. Mungkin ada yang membangun ruangan ini adalah orang yang aneh.
"Really, kamu memakai bahasa formal kepada ayahmu sendiri?," Sindir Johs
"Maaf, sudah lama kita tidak bertemu. Agar aku terlihat sopan aku memakai bahasa formal, anda sendiri kan yang bilang kalau "kau harus sopan kepada ayahmu"," Cela Zela
"Sudahlah, mari kita memakai bahasa yang biasa, seperti anak dan ayah yang lain," Johs mempersilahkan Zela duduk
"bagaimana, aku tidak bisa," tanya Zela
"Ck, terserah mu. Tadi kau bilang apa anak ku mengikuti mu,?" Decak dilanjutkan dengan bertanya
"Ah, iya dia mengikuti karna penasaran dengan wujud ku," jawab Zela santai sambil menyeruput minuman yang telah di pesan oleh sang Papa
"Haha, wujud mu dimata ku sangat lah lucu seperti saat kau bayi," canda Johs, yang hanya di lihat Zela tanpa ada rasa senang
"Aku rasa saat aku bayi kau mengusirku, Rendi yang mengatakan itu," sindir Zela
"Maaf, aku lupa," mohon Josh
"Sepertinya kata maaf bagiku sudah menjadi busuk," hina Zela
"Apalagi yang harus ku katakan untuk mendapatkan maaf dari mu," mohonnya dengan menggenggam tangan sang anak
"Tidak, aku tidak butuh kata-kata dari orang yang suka sekali mengingkari janjinya, tapi aku bisa memaafkan mu jika kau bisa memutar kan kembali waktu disaat kakak ku masih kecil, kau bisa tuan?," Jawab Zela sambil menghempaskan tangan sang ayah
"Tidak mungkin aku bisa, dan kalaupun bisa itu bukan dunia asli melainkan dunia buatan," jawab Johs dengan serius
"Seperti yang kau katakan, aku pun begitu tak bisa dan tak akan pernah bisa memaafkan mu," elak Zela
"Aku mohon," mohon dengan bersungguh-sungguh
"Waktu ku sudah habis dengan omongan busuk mu saya pamit, assalamualaikum," pamit Zela berdiri ingin meninggalkan temat ini
"Tidak aku mohon, beri aku beberapa waktu lagi untuk berbicara dengan mu, sungguh aku sangat merindukanmu," cegat Johs sambil memegangi pergelangan tangan Zela
"Merindukan ku atau kau bosan dengan istrimu yang jalang itu?," Sindir Zela menghadapkan diri ke ayahnya lalu menghempaskan tangannya
"Istri ku bukan jalang, kau bisa jaga mulutmu itu," elak Johs marah

KAMU SEDANG MEMBACA
Happy
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA‼️. JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE. _________________________________________ Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki kepribadian yang cukup aneh nama gadis itu adalah. Azzela Jovanka, yang sering di panggil Ze...