7. pergi

11 2 0
                                    

"Kita hanya berbeda alam, bukan berbeda sifat"
-a

7. Pergi

Hari ini, adalah hari Sabtu, hari yang paling dinantikan oleh para orang-orang yang bosan sekolah. Dan Arva yang tengah tidur pulas. Tapi tetap tuhan selalu adil bagi semua, Arva di ciptakan menjadi pemalas dan sang kakak atau Zela di ciptakan untuk menjadi pengawas bagi sang pemalas.

Mungkin, banyak yang beranggapan Zela akan pergi untuk berlibur diri karna masalah kemarin, namun kenyataannya Zela tidak berlibur pergi, tapi berlibur ke kamar adiknya untuk menganggu. Bagi sebagian kakak atau anak pertama pasti suka sekali menjahili atau mengganggu ketengan sang adik

Ya memang itu sangat menyenangkan, sampai Zela terus menerus mengganggu adiknya, seperti membangun sang adik yang ingin tidur lagi, atau tak segan-segan untuk mencipratkan air ke muka sang adik.

"Weh lo, sapa si ahk ganggu amat anjing,"

"Bangun, udah telat su,"

"Libur anjing, Bun kakak ganggu Adek,"

"Bangun Rey, Bunda yang nyuruh kakak bangunin Adek,"

"Bajingan,"

"Bun Rey bilang, Bunda bajingan,"

"Ngga Bun, asu lo,"

"REYHAN, SINI KAMU,"

"Ampun Bun, awas lo,"

"Hahaha,"

Sungguh jika aku menjadi adik dari Zela aku akan bunuh diri saja, sehingga aku bisa tenang. Tapi bunuh diri terdengar seperti hal yang menakutkan dan menyeramkan, ya memang itu hal menyeramkan. Sudahlah tak usah dilanjut

Kalian ingin tahu akhir dari tidur Arva. Arva menjadi kasur yang sedang di jemur, ya kadang ia si sabet ataupun di pukul. Memang di keluarga Sanjaya "ibu" atau bunda dari dua sekejoli ini sangat amat di hormati, berkata nada tinggi di depan sang bunda pun akan di hukum oleh sang ayah

Hukumannya tidak terlalu sadis namun sangat berpengaruh bagi otak tubuh atau pendengar kita, seperti dulu saat Zela tak sengaja meneriaki bunda agar menemani Zela bermain, Zela tak tahu jika bundanya di depannya

Huh, kau tau dia di hukum agar tak keluar dari kamar selama satu hari walaupun di beri makan Zela tetap dihukum dengan perkataan sang ayah, tak usah di bahas karna sungguh aku tak ingin kalian sedih. Lalu keesokan harinya ia tak di anggap sebagai keluarga dan tak di beri uang saku

Tapi untung saja hukumannya sudah selesai sampai dua hari saja, karena ia berusaha untuk meminta maaf dengan segala cara, entah cara yang menyeramkan sampai cara yang ringan. Cara meminta maaf dengan menyeramkan, hal ini ia butuh bantuan dari sang makhluk gaib. Ya begitulah

🌧️🌧️🌧️

"Assalamualaikum, ibunda dan ayahanda," ucap Kenna

"Waalaikumsalam, eh Kenna. Sini masuk nak," jawab Winda

"Hehe iya Bun, Zela mana Bun," ucap Kenna sambil berasaliman ke Winda

"Dikamar, sana ke kamar Zela, bunda mau bikin makanan dulu," jawab Kenna

"Siap Bun,"

Dug
Dug
Dug

"Kenna pelan-pelan naik tangga," pinta Winda

"Iya Bun, maaf," ucap Kenna

Brak

"Assalamualaikum, wahai teman ku, sedang apa kau di sana," ucap Kenna

HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang