|| Sebuah Cerita pendek romance ||
- Cerita sudah lengkap -
Di depan kafe pluto, untuk pertama kalinya aku bertemu dengan dia. Matanya yang indah, dan suaranya yang candu, melekat di dalam pikiranku.
Kami kembali bertemu, dan kami menjadi dekat. Aku...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku kembali melanjutkan aktifitas di hari senin seperti biasa, kuliah. Di waktu-waktu sibuk, aku dan Ardit jarang mengirim pesan kepada satu sama lain karena kesibukkan masing-masing. Tetapi di malam hari, Ardit akan mengirim pesan, atau jika aku mengijinkan Ardit akan menelepon ku untuk berbagi kabar masing-masing.
Di hari kamis, Ardit mengajakku untuk belajar bersama di perpustakaan kampus ku. Dan aku menyadari bahwa Ardit orangnya sangat disiplin, rajin, bijaksana, berwibawa, bertanggung jawab, dan sangat baik. Dia adalah tipe ku, bahkan Ardit sangat sempurna.
Hari itu tiba, aku tiba di perpustakaan agak terlambat dari waktu janjian kita. Ardit sudah duduk disana, dengan beberapa buku diatas meja. Ini pemandangan yang sangat indah, dia terlihat tampan dengan kemeja yang dipakainya. Ah, aku lupa satu hal tentang Ardit, dia sangat fashionable, dia memperhatikan segala yang akan dipakainya jika bertemu seseorang. Dan aku yakin Ardit bukan orang biasa, itu terlihat dari jam tangan mahal miliknya.
"Maaf aku terlambat, diluar dugaan, mata kuliah ku selesainya satu jam lebih lama." Aku berkata setelah duduk di hadapan Ardit.
"Tidak apa, aku juga belum lama disini." Perkataan Ardit membuat ku tertawa. "Benar belum lama? Telihat dari buku-buku yang berada di meja, sepertinya telah 15 menit lebih kau menggelingi rak buku di perpustakaan ini," ucap ku. Kita berdua tertawa.
Dan sekali lagi, aku dan Ardit menghabiskan waktu bersama, berdua saja. Entah sudah beberapa kali kami berdua bersama, perasaan ku tetap berdebar seperti pertama kali kita berdua berkenalan. Aku nyaman bersama Ardit, dan aku harap dia juga merasakan yang sama.
Waktu telah menunjukkan pukul 5.30, tidak terasa sudah dua jam lebih aku dan Ardit berdua bersama di perpustakaan. Ardit sangat tekun dalam belajar, dia juga sungguh-sungguh fokus dengan apa yang dia pelajari. Kami berbagi apa yang masing-masing pelajari, juga saling berkomentar dan bertukar pikiran.
"Sangat menyenangkan belajar bersama dengan mu, semoga lain kali kita bisa melakukan hal ini lagi," ucap ku saat motor kami berhenti di lampu merah. Saat lampu berubah hijau, motor kembali berjalan menuju rumah ku.
"Terima kasih sudah mengantarkan ku, Ardit." Aku berkata setelah turun dari motor, sambil tersenyum.
"Sama-sama. Aku pergi ya, nanti aku menghubungi mu." Aku melambaikan tangan padanya lalu dia menjalankan motornya pergi.
Aku berdiri didepan rumah degan perasaan bahagia. Walau saat ini kaki ku menginjak tanah, tapi jiwa ku sedang dibawa terbang. Hatiku berbunga-bunga, kupu-kupu terbang mengisi perutku. Aku sangat mencintainya, andai dia tahu itu.
__________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.