Pukul 3 sore tepat, Yoongi baru saja menyelesaikan segala jenis perkuliahan. Duduk di halte yang terletak di depan kampusnya karena akan memudahkan Jungkook untuk menjemputnya. 20 menit dirinya telah menunggu dan ia gunakan waktunya untuk menghabiskan daya ponselnya guna menonton drama.
Masih duduk dengan kaki yang digoyang-goyangkan, Yoongi terus menatap jalanan dimana biasanya Jungkook datang, namun kekasihnya itu sepertinya masih terjebak macet entah dimana, pun Yoongi sudah tidak dapat menghubungi Jungkook karena ponselnya sudah benar-benar mati. Beberapa saat kemudian, terlihat sebuah mobil berhenti di depan Yoongi yang membuat gadis itu sontak mengernyitkan keningnya.
Pasalnya itu bukanlah mobil milik Jungkook namun Yoongi merasa pernah melihat mobil itu. Dan terjawab sudah siapa pemilik mobil itu ketika kaca mobilnya diturunkan dan menampakkan wajah sang don juan, Kim Taehyung dengan segala pesona dan kemewahan yang ia bawa kemanapun. Yoongi tak berdiri, karena memang tak berniat berbasa basi atau malah ikut bersama Kim Taehyung, jadi keduanya hanya bertatapan.
Yoongi sendiri cukup pintar untuk mengartikan pandangan Taehyung yang seolah menyuruhnya masuk. Gadis itu dibuat bingung pasalnya Yoongi jelas sudah tak ingin berurusan dengan tetangganya itu lagi namun kekasihnya belum juga datang.
Tin Tin
Beruntung ada mobil lain di belakang mobil Taehyung yang mana itu adalah Jungkook yang kemudian segera keluar dari mobil dan menarik Yoongi pergi dari sana. Yoongi dan Jungkook masuk bersamaan kedalam mobil dan Jungkook segera menginjak pedal gasnya melenggang meninggalkan mobil Taehyung sendirian di jalanan yang sepi itu. "Kau baik-baik saja?", tanya Jungkook pada kekasihnya.
"Tentu saja, memangnya apa yang terjadi?". Jawab Yoongi dengan santai seolah tidak ada masalah apapun padahal diam-diam jantungnya berdegup lebih kencang. Kini ketakutannya pada sosok Taehyung terasa lebih besar dan nyata, namun ia tidak perlu khawatir karena Jungkook sudah ada disini bersamanya.
"Yoongi, apa ada seseorang yang pernah masuk ke dalam apartemenmu selain aku?", tanya Jungkook ketika mobil yang mereka tumpangi sedang berhenti karena lampu merah tengah menyala di depan sana. Sontak Yoongi menoleh dan menatap Jungkook dengan alis bertaut, sedikit kesal. "Apa? Kau menuduhku—"
"Bukan itu baby. Hanya saja, aku menemukan kamera tersembunyi di apartemenmu"
Mata Yoongi melebar mendengar ucapan kekasihnya. Tangannya bahkan secara otomatis menutup mulutnya yang terbuka karena syok. Seingatnya tidak ada yang pernah memasuki apartemennya, Taehyung pun tidak pernah masuk, hanya sebatas di pintu depan saja. Kemudian ia teringat suatu malam dirinya pernah melihat bayangan hitam di balkon kamarnya. Sampai saat ini ia tidak tahu siapa orang itu.
Apakah itu pencuri?
Tapi Yoongi ragu, karena sistem keamanan di gedung apartemen itu sangat baik. Lantas apakah itu Taehyung? mengingat balkonnya dan balkon tetangganya itu saling berhubungan, jelas akan mudah sekali jika Taehyung ingin melompat ke balkonnya. Tapi pertanyaan selanjutnya, untuk apa dia melakukan itu?
Jantungnya semakin berdegup tak karuan. "Tidak ada yang pernah masuk ke apartemenku, Jungkook. Bagaimana ini, aku takut sekali". Yoongi memainkan jemarinya di atas pangkuan, tangannya dingin gemetar. Ia tidak bohong mengatakan bahwa dirinya sangat ketakutan.
Jungkook melirik kekasihnya dan bergerak mengusap punggung tangan Yoongi guna menenangkan kekasihnya. "Jangan takut, aku selalu bersamamu, setidaknya hingga minggu depan"
Yoongi lagi-lagi menoleh dengan wajah terkejut. "Apa maksudmu hingga minggu depan? Kau akan pergi?"
Jungkook memasang raut wajah menyesal. "Kemarin aku menandatangi kontrak dengan agensi modelling di Paris. Tidak lama, hanya satu minggu sampai acara runway berakhir. Aku ingin kau ikut denganku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Balcony // ON GOING
Short Story[genderswitch] "love grows where trust is laid, and love dies where trust is betrayed." yoongi gs