" Udah Lo tenang aja gabakal ada yang liat, udah santai " Mereka keluar dari parkiran, tanpa mereka ketahui kalau diparkiran terdapat beberapa cctv, mereka tidak tau dan tidak memahami situasi sebelum melakukannya, baru saja berjalan di area lapangan mereka kaget saat dipanggil anjirr Lea dan Sasa mempercepat jalannya tanpa menoleh kebelakang.
" Lea Sasa " mereka berdua terhenti saat bahunya ditahan.
" Eh dewa ngapain disini ??"
" Iya nih dewa bikin kaget "
" Habis dari warung depan, kalian juga ngapain kok belom kekelas "
" emmmmm kita Lagi bolos lah ngapain lagi " Mana ada orang lagi bolos bicara terus terang seperti itu, tapi gapapa lah yang penting dewa percaya.
" Kalian sering bolos, tidak takut kena Omelan wali kelasnya? " Sudah lah iya in saja biar tidak tambah panjang.
" Hehehe iya dah gak jadi, yuk Sasa kita kekelas " Mereka berdua lari agar cepat sampai, tanpa curiga berlebihan dewa juga keatas menuju kelasnya.
_____
Yang ditunggu-tunggu Lea dan Sasa akhirnya sekarang waktunya pulang, tidak sabar banget lihat reaksi anes saat mobilnya hancur, agak berlebihan gak sih Sasa yang merasa bimbang atas kelakuan Lea dia jadi takut sendiri. Mungkin kalau cuman ban kempes oke lah tapi Lea malah hancurin spionnya.
Mampus, benar kan parkiran rame sekali Sasa jadi takut gini " eh hp gue kayaknya ketinggalan gue ambil ke kelas dulu ya Lo duluan " Sasa memutuskan untuk pergi dulu dari sini.
Lea yang biasa saja tetap jalan sambil menunggu dewa diparkiran ia mencoba melihat dari dekat, anes yang benar-benar ngamuk saat mobilnya hancur ban mobil kempes semua, kaca spion pecah sebelah.
"ini siapa yang ngelakuin anjing ngaku gak, gue aduin ke guru ya kalau gak ngaku " mendengar anes yang teriak-teriak semua pada diam cuman melihat keadaan mobilnya yang mengenaskan " kasian banget mobilnya tuhh, harus dibawak kebengkel tapi susah sih kayaknya kalau bannya kempes " ujar salah satu siswa yang ikut menyaksikan.
Anes terus mondar-mandir mengecek ban mobilnya yang kempes semua, dia sudah tersulut emosi hanya satu nama yang dia yakini kalau pelakunya pasti itu. Anes melihat sekitar parkiran untuk mencari keberadaan nya, disaat anes tau dimana Lea berada anes segera berjalan kearahnya untuk meluapkan emosi yang masih melekat " pastinya Lo kan yang kempesin ban sama hancurin spion mobil gue " tanya anes sambil mendorong bahu Lea.
" Apaan sih dateng-dateng nuduh gue, gak jelas banget jadi orang " dalam hati aslinya Lea ingin tertawa ia begitu puas melihat ekspresi anes.
" Masih berani ngelak jelas-jelas ini perbuat Lo kan "
" Lo cuma kelihatan penuh omong kosong yang gak bisa Lo buktikan kebenarannya "
" Apa Lo bilang omong kosong " anes sudah membuat ancang-ancang ingin nampar Lea, tapi tangannya tertahan. Dewa menahan tangan anes saat mau menapar Lea, cukup membuat keramaian dan ditonton banyak siswa dewa ikut andil dalam permasalahan ini, tepat sekali derrent and the geng sudah datang.
" Apa lagi ini aness " tanyanya yang penuh dengan penekanan.
" Lo gak liat mobil gue yang hancur gini, dan gue yakin kalau ini perbuatannya Lea "
" Ih masih nyalahin gue lagi, buktinya mana?? " Benar kata Lea kalau gaada bukti jangan nuduh sembarangan jadi yang bisa meleraikan anes sekarang hanya derrent.
" udah nanti gue nyuruh orang buat bawa mobil Lo, Lo sekarang pulang bareng gue " itu lah yang dikatakan derrent sekarang dia pergi ke mobilnya bersama anes, dalam hati anes iya yakin sekali kalau ini semua pasti perbuatan Lea tidak ada alasan lain untuk menuduhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUMOR
Ficção AdolescenteFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA " yang mau nemenin lo itu banyak, tapi buat yang memahamin sikap lo itu gak ada " ucap egar sambil cengkram dagu lea dengan sangat kuat. lea akui apa yang dilakukan memang sudah salah dari awal, apa boleh buat mau memuta...