20 mei 2016
Yang mungkin aku fikir adalah hari terbaik buat diriku untuk menggapai apa yang aku inginkan.
Tidak! Bukan seperti apa yang aku inginkan.
Riang gembira,canda tawa suka dan duka mungkin aku juga merasakannya sepeti kawan-kawan ku yang lainnya.
Aku seakan berjalan tanpa arah.
Wawasanku hanya menggema dalam marah,ketika ku lihat kembali keadaan ku seburuk ini.
Runyam mungkin diriku, tak mampu mengenali deras nya ombak.
Tak mampu bertahan tatkala badai mulai datang.Tapi tidak dengan takdir ku,seakan ia berkata ..
teguhlah!
Kuatlah!
Berjalanlah!
Kau dimiliki pemilik takdir mu,kehidupan mu jaminan oleh nya.Langkah yang kecil terus ku perbaiki,
Batuan besar yang datang berusaha ku lompati,walau kadang.. ia menghantamku dengan begitu kuatnya."Tapi tidak"takdir berkata,banyak keajaiban yang ku rasakan berkawan dengan takdir yang menimangku.
Saat itu mungkin menjadi titik terendah ku
Aku tidak berharap kepada siapapun, bahkan pada diriku.
Tapi sesaat,sang pemberi harapan pun seakan mengulurkan kasih sayang nya padaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
this will never end
PoesíaNothing but something. Hanya keluh kesah, seseorang yang kehilangan arah. Siapapun yang membaca, saya sangat berterima kasih sudah mau mendengar isi hati saya dari tulisan ini. Keluh kesah, yang tak pernah didengarkan oleh rumah,Tentang sulitnya m...