Tiga tahun kujejaki bayang-bayang,
di antara kenangan yang berdebu,
hingga kau datang,
seperti angin timur yang membawa wangi rahasia,
membangkitkan harapan yang lama pudar.Kau, Fajr yang tak tersentuh,
bercahaya namun jauh,
meninggalkan jejak halus yang tak bisa kugenggam.Aku menulis namamu dalam sunyi,
namun kau menjauh seperti bintang yang redup,
tak terjangkau, tak tergapai.Kini,
kuakui tak semua yang indah harus kumiliki,
dan kau, Fajr yang singgah sekejap,
adalah mimpi yang tak pernah kugapai.
KAMU SEDANG MEMBACA
this will never end
PoetryNothing but something. Hanya keluh kesah, seseorang yang kehilangan arah. Siapapun yang membaca, saya sangat berterima kasih sudah mau mendengar isi hati saya dari tulisan ini. Keluh kesah, yang tak pernah didengarkan oleh rumah,Tentang sulitnya m...