Biar kurasakan,
Perlahan jiwa baik yang aku miliki terkikis oleh kesedihan
Prasangkaku pada sesama berubah jadi tak karuan
Pikiranku akan semua selalu tentang keburukanBiar kurasakan,
Perlahan hati membusuk oleh buruk nya prasangka
Iya, pikiran ternoda oleh tenar dan riweuh nya sosial media
Jiwaku membumbung tinggi saat dipuja
Kecewa saat dihinaBiar kurasakan,
Perlahan aku menyadari bahwa aku terlalu berlindung dari kata darah muda
Seakan semua harus layaknya "anak muda" Padahal mataku tertutupi
tak lagi sadar banyak hal kecil yang sedikit demi sedikit mengeraskan hatiJika dipikir,
Lantas apa perlu berbangga?
Sedang tubuh hanya jadi santapan cacing dan serangga
Jika direnung,
Apa perlu dipaksa?
Sedang yang dibawa hanyalah 5 lembar kain bukan sutra,dan yang menjadi teman adalah amal baik bukan circle kita.Sebenarnya siapa kau ini?
Tuhan kau buat tempat pelarianSaat bahagia datang,terlelap hingga lupa menengadahkan tangan,
Saat semuanya kau dapatkan.
Kau lupa bahwa itu karunia tuhan,
Bukan karna usaha kecilmu yang berantakan.Tapi saat kau tenggelam dalam keterpurukan,
Kau kerahkan semua tenagamu dalam menunaikan amalan bahkan kewajiban yang biasa kau tinggalkan
Kau gunakan waktu mu untuk menimba ilmu
PengetahuanLalu,
Kau berdo'a merintih padanya,seakan-akan
Kau selalu menghadirkan hati untuknyaKau memohon dengan penuh harap padanya
Seakan-akan kau tak lagi berpaling padanya.Sereceh itukah rasamu padanya?
Coba tanyakan pada dirimu disaat sendiri.Bermuram durja hanya karna dunia
Aah.. sungguh iba jika beliau melihat kita.
![](https://img.wattpad.com/cover/187130686-288-k251218.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
this will never end
PoesíaNothing but something. Hanya keluh kesah, seseorang yang kehilangan arah. Siapapun yang membaca, saya sangat berterima kasih sudah mau mendengar isi hati saya dari tulisan ini. Keluh kesah, yang tak pernah didengarkan oleh rumah,Tentang sulitnya m...